Kunci untuk melejitkan potensi kita menjadi penulis yang produktif adalah MAU. Bagaimanapun juga satu ons tindakan lebih berarti dari pada satu ton pemikiran. Segera bersiap keluar dari zona nyaman untuk menyambut kesuksesan.
Apa yang dirasakan saat ada foto kita, foto anak kita terpampang di sebuah artikel majalah? Entah itu karena prestasi, atau sekedar foto selfi saat melakukan kegiatan sekolah. Pasti bangga, bercampur senang. Setiap sekolah tentu dikenal oleh khalayak luas. Baik sekolah negeri maupun sekolah swasta. Selain itu sebagai lembaga formal, komunikasi, promosi, dan sosialisasi dengan orangtua, masyarakat sebagai stake holder sangat diperlukan. Semua itu dapat terjawab dengan hadirnya Majalah Sekolah.
Menurut KBBI, Majalah adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca. Waktu terbitnya dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan dan sebagainya.
Majalah sekolah adalah majalah yang dikelolah, dibuat dan diedarkan di kalangan sekolah. Terdapat beberapa tantangan dan kendala dalam membuat majalah sekolah antara lain: SDM, sumber dana, dukungan sekolah, dukungan stakesholder. Sebagian orang berfikir, rasanya tidak mampu membuat majalah sekolah. SDM kurang, biaya tidak ada dan dukungan dari sekolah kurang optimal. Itu sama dengan pikiran yang narasumber dan rekannya rasakan awal mula berdirinya Kharisma (nama majalah sekolahnya). Ibarat kita berjalan ada tembok menghadang. Cari jalan lainnya. Entah harus memutar, ataukah mencari jalan lain yang sepadan. Artinya setiap kesulitan ada dua kemudahan yang Allah siapkan. Tetapkan niat dan yakin akan ada jalan yang terbentang. Jangan takut mencoba, maka kita akan tetap stuck di tempat. Ada rintangan, halangan itu hal yang biasa. Apalagi saat mengawali, berat tapi bukan berarti itu tidak mungkin dan tidak ada solusi.
Langkah-langkah menerbitkan majalah sekolah sebagai berikut:
1. SDM. Merekrut teman untuk menyusun redaksi sekolah, sekaligus menyatukan visi dan misi.
2. Sumber Pendanaan, bisa berasal dari BOS, sponsor maupun dari yang lain.
3. Dukungan Sekolah, sekolah menyediakan anggaran khusus untuk majalah sekolah dan memberikan fasilitas yang memadai.
4. Dukungan masyarakat. Sosialisasi kepada wali siswa untuk mendapatkan dukungan bisa berupa ide, pendanaan dan lain-lain.
Susunan redaksi majalah sekolah terdiri dari penasehat, penanggung jawab, pimpinan redaksi, editor, reporter, fotografer, layout, bendahara.
Manfaat Majalah sekolah sebagai berikut:
1. Sebagai sarana komunikasi antara sekolah, siswa dan wali siswa.
2. Sarana informasi kegiatan sekolah.
3. Wadah kreatifitas.
4. Sarana publikasi sekolah.
5. Menambah nilai plus sekolah,terutama saat akreditasi sekolah dan menjadi kebanggaan sekolah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat majalah sekolah adalah sebagai berikut:
1. Nama majalah harus unik dan menarik agar mudah diingat.
2. Menentukan artikel yang akan ditampilkan.
3. Mengajukan ISSBN atau QRCBN.
4. Menentukan bahasa yang akan digunakan dalam majalah.
5. Memilih dan memilah tema yang tepat.
6. Cover dan layout menarik.
7. Pembiayaan.
8. Percetakan.
9. Upgrade ilmu tentang majalah.
10. Pupuk kekompakan tim.
Mari membuat majalah sekolah, jadikan sekolah kita lebih populer dengan hadirnya majalah sekolah.
Demikian resume ini, semoga bermanfaat dan selamat membaca.
Suksea dan semangat bu
BalasHapusSingkat, padat dan jelas. Mantap bu
BalasHapusOke sudah baik resumenya. Penggunaan list nomor membuat enak dibaca
BalasHapus