Minggu, 02 April 2023

Wayang

Terlihat kertas-kertas berhamburan di lantai, ada yang masih utuh, ada yang sudah digunting-gunting. Ada yang ukurannya besar, ada yang ukurannya kecil-kecil. Ada yang berbentuk, ada yang amburadul.

Ditambah lagi warna-warni crayon berserakan, ruangan ini hampir mirip studio pelukis. Pensil warna tidak luput dari mata, terlempar dari sudut ke sudut dalam ruangan ini.

Terdapat sebuah gunting tergeletak di lantai, disampingnya terdapat lem kertas dalam bentuk pensil. Pemandangan yang tildak asing dirumah ini, pernak-pernik, serba-serbi permainan Ucu. Entah apa yang dibuatnya kali ini, Ucu sering mempraktikkan apa yang dilihatnya. 

Ibu langsung masuk ke kamar, karena penat merasuki tubuhnya. Dan ternyata anak-anak sedang nonton di kamar ibu. Mereka konsentrasi, diam seribu bahasa, hanya untuk menonton konten game, bukan bermain game tapi menonton di youtube.

Ibu masuk dan mereka menyapa dengan gembira, satu persatu besalam, memeluk dan mencium ibu. Seketika lelah yang dirasakan hilang begitu saja, berganti keceriaan yang sempurna.

Ucu tiba-tiba menawari ibu untuk membeli layang-layang hasil dari keterampilan yang dibuatnya. Si bungsu memang pandai mendapatkan duit dari penghuni rumah ini, dia selalu menjual apapun yang sudah dibuatnya hehe. Namun karena ibu belum sholat, maka ditunda dulu transaksi jual belinya. 

Malam setelah taraweh, Ucu kembali menawari ibu untuk membeli layang-layangnya. Ibupun bermaksud melihat layang-layangnya untuk memilih, dan Ucu mengeluarkannya. Ternyata yang dibuatnya bukan layang-layang tetapi wayang. Dia membuatnya terinspirasi dari film ipin upin, dan dia mendengar di film itu disebut layang-layang. Wajar anak-anak salah dengar karena mirip penyebutannya.

Ucu sibuk menawarkan dan menjelaskan wayang apa saja yang telah dibuatnya, lengkap dengan harganya. Kalau beli satu harganya seribu rupiah, kalau beli dua harganya dua ribu rupiah, kalau beli tiga harganya tiga ribu rupiah dan seterusnya. Ternyata dia pandai memghitung uang hehe.

Ibu untuk menghargai hasil karya Ucu, maka membeli dua buah wayang. Tapi ibu hutang dulu, karena tidak punya duit dua ribuan. Dan semua orang tertawa riang gembira. Ucu lebih senang lagi karena akan dapat uang dua ribu rupiah dari hasil jualannya.

Begitulah Ucu, menjual hasil karyanya yang luar biasa kepada orang-orang terdekatnya. Semangat anak-anak, semoga barokah dunia akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar