Kamis, 20 April 2023

Akhir Ramadhan 1444 H

Taraweh terakhir di bulan ramadhan 1444 H, Mas dan Angah sholat di masjid, Sedang Bapak, ibu dan Ucu tetap sholat taraweh di rumah menemani Mbah. Tidak terasa sebulan sudah ramadhan menemani, banyak kisah yang terukir dengan indah, banyak doa-doa yang dipanjatkan, banyak cerita yang tidak mungkin bisa terulang. 

Ramadhan segera pergi, tapi hati ini merasa masih ingin berlama-lama di bulan ini, bulan penuh ampunan yang hanya bisa dinikmati setahun sekali. Semoga kita dapat bertemu kembali di tahun depan, dengan ketakwaan dan keimanan yang lebih kuat kepada Allah SWT.

Ramadhan segera berlalu, di akhir ramadhan ini meskipun ada rasa sedih, namun ada rasa gembira dan bahagia menyambut hari kemenangan. 

Pagi ini hampir semua rumah, disibukkan dengan masak ketupat dan rendang. Disini budayanya lebaran makan ketupat colet dengan lauk rendang. Rendang bisa dibuat dari daging sapi, ayam, kerbau, dan bebek. Tergantung selera masing-masing, mau menggunakan rendang apa untuk mendampingi makan ketupat.

Ibu pagi ini sibuk menyiapkan menu untuk takbir keliling, disini takbir keliling bukan cuma berjalan keliling kampung. Takbir keliling disini, dilakukan dengan cara singgah dari rumah satu kerumah lainnya untuk bertakbir dan berdoa disetiap rumah yang disinggahi. 

Inilah yang menjadikan suasana akhir ramadhan menjadi lebih haru, semua laki-laki ikut takbir keliling, sekaligus bersilaturrahmi dan berdoa bersama di setiap rumah warga. Itulah mengapa kami sangat menghormati dan mendukung kegiatan seperti ini. Semoga kegiatan ini tetap lestari selamanya, anak cucu kita tidak meninggalkan budaya yang sarat dengan kebaikan.

Rencananya ibu akan mempersiapkan buah dan es, tidak ketinggalan nugget untuk anak-anak yang ikut takbir keliling. Menu ini sangat digemari karena lain dari yang lain, meskipun di rumah lain selalu menyiapkan rendang, namun nugget ini sangat laris manis. Mbah juga tidak mau kalah, sudah panen kacang tanah untuk direbus, semoga menu kali ini laris manis.

Ya Allah terimalah semua amal ibadah kami di bulan ramadhan ini, ampunilah semua dosa-disa kami, dan luluskanlah kami di sekolah ramadahn ini dengan nilai yang terbaik aamiin. 

Kepinding

Mbah tidur nyenyak bersama dengan Ucu dan Angah. Mereka berdua selalu menemani Mbah, bahkan saat makanpun mereka yang sibuk mengambilkan piring dan air minum. Alhamdulillah anak-anak mempunyai kepedulian dengan Mbah, tanpa disuruh tanpa diperintah. 

Baru sebentar Mbah tidur, tiba-tiba Mbah terbangun, akibat gatal-gatal di badannya, Mbah sibuk menggaruk badannnya. Ibu yang melihat kejadian itu mengira Mbah terkena alergi atau salah makan.

Eh Angah pun bangun dan menggaruk badannya, begitu juga dengan Ucu. Melihat Angah dan Ucu melakukan hal yang sama, ibu mengira itu karena digigit nyamuk. Tapi ketika ibu periksa badannya tidak ada bentol-bentol atau merah-merah di badannya.

Angah mengatakan ada yang berjalan-jalan merambat di badannya, nah daei situ ibu mulai curiga, ibu membalik bantal mereka, dan benar saja terlihat binatang kecil yang menggeramkan. Entah darimana datangnya binatang ini, lalu dengan manja menggeranyangi badan Mbah dan anak-anak yang sedang tidur pulas. 

Kepinding berada dibalik gatalnya badan Mbah, Angah dan Ucu. Dengan gerak cepat ibu menangkap binatang ini dan membunuhnya, padahal sebenarnya malas membunuh kepinding karena baunya yang tidak sedap.

Melihat kelakuan ibu, Mbah, Angah dan Ucu juga ikut berburu kepinding, dan luar biasa banyak sekali kepindingnya. Ini merupakan serangan besar-besaran dari kepinding, padahal selama ini tidak pernah ada di rumah ini. Puluhan bahkan ratusan kepinding berhasil dibunuh oleh kami semua. 

Akhirnya kami bersihkan semua kamar, kasur bantal, guling dan ranjang dijemur. Bapak, Mas dan Angah sibuk mengeluarkan semuanya untuk dijemur, sedang ibu mencuci semua seprei, sarung bantal, sarung guling dan selimut, bahkan ada beberapa yang direndam menggunakan air panas sebelum dicuci.

Selesai mengerjakan semua urusan kepinding, Bapak dan Ibu segera pergi ke pasar untuk membeli bumbu rendang dan bumbu lainnya, persiapan untuk masak lebaran, karena sudah H-1 lebaran. Baru beberapa menit Bapak dan ibu pergi, belum sampai di pasar, langit yang tadinya panas dan cerah, berubah menjadi gelap disertai angin. 

Panik donk... mencoba menelepon Mbah  tapi tidak diangkat, akhirnya Bapak punya ide, memanggil anak-anak melalui cctv. Dan cara ini ternyata lebih efektif, anak-anak berhasil diajak komunikasi. Mereka gerak cepat mengangkut kembali kasur, bantal, guling, selimut yang dijemur. 

Semoga kepindingnya sudah lari pada waktu dijemur, meskipun sebentar. Untungnya Bapak sudah menyemprot semuanya dengan racun kepinding, semoga tidak ada lagi serangan kepinding yang menyebabkan semua orang gatal dan tidak bisa tidur dengan nyenyak.


Rabu, 19 April 2023

Kacang Sembunyi

Hari pertama libur menyambut idul fitri 1444 H, rencananya bersih-bersih rumah, karena sudah ditunda berulang kali. Tapi ketika pagi menyambut, Bapak sudah menghilang, pergi entah kemana.

Partner in crime menghilang, membuat raga ini menjadi malas untuk menjalankan rencana bersih-bersih. Pagi ini diisi dengan melihat semua bumbu dapur dan kebutuhan rumah tangga menjelang idul fitri. Khawatir bawang merah,  bawang putih dan lain-lainnya habis, terus tidak ada warung buka di hari idul fitri.

Anak-anak sibuk bermain di depan TV, cuma Mas yang sibuk menempel ke ibu, mungkin Mas masih kangen dengan ibu karena setahun tinggal di pondok pesantren. Sambil bercerita kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan di pondok pesantren, betapa serunya mendengar Mas bercerita. Dan bentar lagi Mas harus kembali ke pondok pesantren melanjutkan perjuangan menuntut ilmu.

Tiba-tiba ibu ingat dengan kacang tanah yang sudah direndam, sudah saatnya mengupas kulit arinya. Akhirnya ibu memanggil Mas dan Angah untuk mengerjakan tugas itu, dibantu oleh Ucu, alhamdulillah mereka kompak. 

Selesai menguoas kulit ari kacang tanah, terbersit di pikiran ibu untuk membuat kue kacang sembunyi, mumpung bahan-bahannya tersedia. Kacang tanah ini sebenarnya adalah sisa dari bibit yang ditanam Mbah, sisa ini merupakan kacang tanah sortiran yang ukurannya agak kecil-kecil  tapi lumayan banyak juga sortirannya.

Ilmu malas atau memang lebih praktis, ibu menggunakan kulit pangsit yang ada di lemari es, siap dipakai no ribet. Bahan-bahan untuk membuat kacang sembunyi sangat mudah dicari dan dipastikan akan berhasil membuat kue ini, jadi sedikit sekali kemungkinan gagal membuat kue kacang sembunyi.

Bahan-bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut:
Kacang tanah
Kulit pangsit instan
Tepung terigu
Gula pasir
Minyak goreng

Cara pembuatan kue kacang sembunyi sebagai berikut:
1. Bersihkan kacang tanah.
2. Ambil sedikit tepung terigu, aduk dengan air hingga kental, digunakan untuk merekatkan kulit pangsit.
3. Potong selembar kulit pangsit menjadi 4 
4. Letakkan kacang tanah diatas kulit pangsit, beri adonan tepung terigu diujungnya.
5. Gulung kacang tanah di dalam kulit pangsit
6. Rekatkan ujung kulit pangsit dengan adonan tepung terigu.
7. Sisihkan dan lakukan sampai bahan habis
8. Goreng 2 sendok gula pasir hingga meleleh dan warnanya kecoklatan.
9. Masukkan kacang sembunyi ke dalam penggorengan
10. Aduk hingga melekat dengan gula yang meleleh
11. Angkat dan tiriskan.

Dan semua proses pembuatan kue kacang sembunyi dikerjakan dengan kompak oleh penghuni rumah ini sampai selesai, kecuali proses menggoreng dikerjakan oleh ibu sendiri.

Pas waktu buka puasa anak-anak langsung menyerbu kue kacang sembunyi, katanya enak, banyak madunya, padahal itu gula pasir yang mengkilat bak emas berkilau. Anak-anak tertipu, mengira itu adalah madu. Bahkan Angah lebih suka yang warnanya agak coklat, karena banyak madunya, padahal itu adalah kue yang gosong hehe.

Dua toples kacang sembunyi berhasil dibuat, judulnya membuat kue untuk lebaran, tapi kalau malam ini habis maka judulnya diubah menjadi cemilan di bulan puasa hehe.

Selasa, 18 April 2023

Penilaian Sumatif

Beberapa hari ini di sekolah disibukkan dengan sistem penilaian akhir semester yang baru. Penilaian akhir semester untuk kelas IX kini diganti menjadi Penilaian Sumatif.

Diadakan rapat untuk membahas tentang perubahan yang terbilang agak mendadak. Rekan-rekan yang sudah mengikuti pelatihan memberikan penjelasan tentang hasil pelatihannya.

Penilaian penilaian akhir semester  berbeda dengan penilaian sumatif. Pada penilaian akhir semester materi yang akan dijadikan soal adalah mencakup materi dari kelas VII sampai kelas IX dengan presentase yang berbeda-beda, sedangkan penilaian sumatif materi pelajaran yang akan dijadikan soal hanya mencakup materi semester genap untuk kelas IX. 

Dengan demikian peserta didik dapat lebih fokus belajar, dan tidak terlalu banyak materi yang harus dipelajari kembali. 

Pada penilaian akhir semester jenis soal hanya terdiri dari soal pilihan ganda, soal pilihan ganda kompleks, dan soal uraian.

Namun pada penilaian sumatif, jenis soal lebih beragam. Jenis soal pada penilaian sumatif  terdiri dari 5 jenis yaitu soal pilihan ganda, soal pilihan ganda kompleks, soal menjodohkan, isian singkat dan uraian.

Jenis soal ini mengingatkan ibu ketka masih duduk di bangku MI. Terdapat kesamaan yaitu pada soal pilihan ganda, soal menjodohkan, isian singkat dan uraian. Dan masa itu ibu sangat suka mengerjakan jenis soal menjodohkan dan isian singkat. Dan sekarang ibu bukan lagi mengerjakan soal melainkan membuat soal. Waktu begitu cepat berjalan, masa-masa sekolah, masa penuh perjuangan.

Tidak diperlukan ilustrasi pada penilaian akhir semester, meskipun terkadang selalu ada ilustrasi, tapi pada penilaian sumatif pada setiap soal harus ada ilustrasi untuk menggambarkan arah soal dan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berliterasi.

Seperti biasa pada pembuatan soal sumatif juga melalui beberapa proses, yang oertama harus dilakukan adalah membuat kisi-kisi soal, yang kedua membuat kartu soal, yang ketiga membuat naskah soal, yang keempat membuat instrumen telaah soal.

Sebuah rangkaian proses yang panjang dan terkadang harus mengulang beberapa kali, tidak selesai di sekolah, dilanjutkan di rumah. Yang membuat agak lama kali ini adalah pembuatan ilustrasi pada setiap soal. Ibu membuat beberapa ilustrasi menggunakan aplikasi canva, jadi agak lebih mudah untuk memberikan ilustrasi beruoa gambar.

Di depan laptop setiap sebelum dan selesai mengajar, ditambah bulan puasa terkadang membuat lemah semangat, tapi karena dikejar dateline maka harus tetap bersemangat meskipun tidak dipungkiri terkadang di depan laptop membuat ngantuk. 

Untungnya bapak dan anak-anak selalu sigap, mereka paham kalau ibu sedang agak sibuk, jadi mereka yang mengambil alih urusan mencari takjil, membuat es dan menyiapkan semua untuk berbuka puasa.

Dalam keluarga memang diperlukan kerjasama untuk membuat sebuah keluarga harmonis dan bahagia. Terima kasih untuk suami, mbah dan anak-anak yang dapat memaklumi semua kekurangan ibu.

Senin, 17 April 2023

Sempedas Ikan Baong

Mendekati akhir bulan ramadhan, berlomba-lomba kita beribadah, meminimalisir waktu tidur dan lebih banyak mengerjakan amalan-amalan ibadah. Meskipun banyak sekali ujian di akhir ramadhan ini, harus tetap semangat karena bulan penuh ampunan hampir usai.

Entah mengapa di akhir ramadhan, selera makan menjadi menurun, serasa malas masak yang ribet-ribet, maunya yang praktis-praktis saja. Tidak terlalu minat masak yang  berlemak-lemak, maunya masak yang seger-seger saja.

Cuaca panas ini juga menambah kemalasan untuk masak yang berbumbu lengkap, maunya masak yang bumbunya cemplang-cenplung jadi masakan lezat. Anak-anak malah lebih suka mie, padahal katanya kurang bagus untuk kesehatan, jadi harus dikurangi bahkan harus di stop untuk makan mie.

Buka puasa hari ini disponsori oleh ketupat colet, lauknya rendang mie campur ikan teri, yang pasti menu ini hasil berburu di pasar ramadhan. Alhamdulillah anak-anak suka dan ketupat 20 biji, raib dalam sekejab.

Bapak tadi siang di telepon temannya, Bapak ditawari untuk membeli ikan Baong hasil mancing di Sungai Pawan. Ikan ini tergolong ikan sultan, karena untuk ikan yang kelas A, harganya lumayan merogoh kocek. Ikan ini mahal karena memang rasanya yang aduhai lezato, apalagi ikannya segar dan besar. 

Teman Bapak memperoleh banyak ikan Baong, karena harga yang lumayan akhirnya kami hanya membeli seekor saja yang beratnya 1,4 kg. Ikan Baong ini diberi harga Rp. 50.000,00 per kg, harga ini jika kita beli langsung dari para pemancing. Tapi kalau beli di pasar harganya per kg bisa mencapai Rp. 80.000.000,00. 

Memang rizki itu tidak akan lari kemana, seharusnya Bapak membayar Rp. 120.000,00 untuk 1 ekor ikan Baong dengan berat 1,4 kg, namun Bapak hanya disuruh bayar Rp. 100.000,00. Alhamdulillah berkah bulan ramadhan, semoga yang mancing juga mendapatkan rizki yang berkah dunia akhirat aamiin.

Ikan Baong ini sangat cocok dimasak sempedas, menu ini dikenal oleh ibu waktu pindah ke Ketapang. Sempedas sendiri kependekan dari asem pedas. Bisa dibayangkan segarnya rasa asem, pedas dan ikan jadi satu. Akhirnya ibu masak bagian kepala, ekor dan sedikit bagian tengah ikan, sisanya disimpan di lemari es. 

Masak sempedas yang paling pas memang bagian kepala ikan yang dimasak, lezatnya terasa ketika mengisap tulang-tulang bagian kepala. Bumbu sempedas ini sangat simpel, berikut ini bumbu-bumbunya:
Bawang merah
Bawang putih
Cabai
Kunyit
Asam jawa/ asam kandis
Serai
Gula
Garam

Cara membuatnya juga sangat praktis, yaitu:
Semua bumbu dihaluskan, kecuali serai cukup digeprek. Rebus air sampai mendidih, masukkan ikan yang sudah dicuci bersih dan masukkan bumbu. Tunggu sampai mendidih dan rasa, sempedas ikan Baong siap disajikan.

Masak sempedas, tidak membutuhkan waktu lama, dan tidak memerlukan bumbu-bumbu yang susah dicari. Menu ini bertahan sampai sahur, dan benar-benar bersih tidak bersisa.

Memang pesona ikan Baong belum ada yang bisa melawan. Syukur alhamdulillah bisa merasakan ikan segar.

Minggu, 16 April 2023

Bioskop KW

Minggu ceria, saatnya liburan, itu yang terlintas dalam angan-angan haha, realitasnya adalah mengerjakan tugas-tugas rumah yang tertunda. Tugas rumah tangga yang tertunda atau memang yang malas mengerjakannya hadeh.

Sayur kali ini disponsori oleh kuah rawon yang sudah dua hari berturut-turut menemani suasana puasa di rumah ini. Rawon masakan khas dari Jawa Timur, menu yang biasa dihidangkan di setiap acara di Jawa Timur, namun menu ini kurang familiar di Ketapang Kalimantan Barat.

Awal-awal tinggal di Ketapang, susah sekali apabila pengen masak rawon. Biasanya mencari kluwek ke pasar tradisional dan kalau ketemu itupun kluweknya hampir kadaluarsa, tapi tetap saja dibeli. Kluwek adalah bumbu khusus yang dipakai untuk masak rawon, tanpa kluwek tidak bisa masak rawon.

Ujung-ujungnya setiap pulang kampung ke Jombang Jawa Timur, kami akan memborong bumbu rawon instan. Memborong bumbu pecel, yang dipakai untuk membuat nasi pecel. Dan tidak lupa membeli petis secukupnya. Itulah rutinitas borong-memborong bagi emak-emak ketika pulang kampung. 

Nah sekarang masak rawon lebih mudah, sudah banyak bumbu-bumbu instan yang dijual di warung-warung, mulai dari harga yang termurah hingga termahal ada. Semua tergantung selera, mau pakai merk bumbu apa. Bumbu pecel juga tersedia di beberapa swalayan  meskipun harganya kurang bersahabat, sebenarnya murah membuat sendiri, tapi rasanya terkadang kurang pas. Kalau untuk petis masih belum ditemui dijual bebas di warung-warung disini.

Yang jelas menu rawon ini selalu sukses menghabiskan nasi dirumah ini, Mbah juga sangat suka. Apalagi jika dimakan berdampingan dengan kerupuk udang, mantap.

Cita-cita pagi ini membersihkan kamar di belakang yang dijadikan gudang, tapi apa daya, anak-anak dari pagi sudah heboh mengajak nonton di bioskop. Sedang cuaca sangat panas, membuat malas keluar rumah. 

Merengek-rengek dan semua susah siap memakai baju rapi untuk pergi ke bioskop. Namun karena Bapak sibuk membersihkan kolam, maka Bapak punya ide menarik. Bapak mengambil laptop dan proyektor, menutup semua akses kedalam ruang tengah, pintu dan gorden ditutup rapat. Sound sistem yang menggelegar juga siap sedia.

Alhasil terciptalah bioskop KW dirumah, anak-anak diam di depannya, sibuk memilih film yang yang akan ditonton. Dengan suara sound system yang mirip di bioskop, dan suasana yang dibuat menyerupai bioskop, nikmat nonton bioskop rumahan yang murah meriah.

Eh bapak dan ibu juga ikut nonton, tugas-tugas yang tertunda sudah resmi ditunda pengerjaannya. Padahal lebaran tinggal beberapa hari lagi. Yang penting bahagia dululah hehe.

Sabtu, 15 April 2023

Berburu Kue Lebaran

Tadi malam melihat pengumuman di sosial media, bahwa dalam beberapa hari ke depan cuaca di Kalimantan Barat meningkat panas. Disarankan bagi masyarakat untuk menggunakan suncreen ketika keluar rumah, karena panas dapat merusak kulit. 

Sebenarnya tidak heran kalau disini cuaca panas, karena dilewati garis katulistiwa. Tapi kali ini cuaca memang benar-benar panas, keluar rumah sebentar langsung berkeringat. Ditambah lagi suasana puasa ramadhan, jadi lebih suka berdiam diri dirumah sambil baring-baring di lantai dan menikmati kipas angin.

Pengen keluar rumah pada siang hari, sepulang dari sekolah, namun matahari yang terik membuat ibu selalu mengurungkan niatnya. Sampai pada suatu pagi, ibu bertemu dengan tetangga, dan mereka bertanya kepada ibu sudah menyiapkan kue apa saja untuk menyambut lebaran.

Ibu mulai tersadar bahwa belum mempersiapklan apapun, padahal lebaran tinggal menghitung hari. Sedang sudah banyak siswa yang sudah berencana bersilaturrahmi kerumah ibu. Melihat dan menimbang waktu yang mepet, akhirnya ibu tergopoh-gopoh mengajak bapak berburu kue lebaran meskipun cuaca yang sangat panas.

Bapak mau tidak mau harus mau mengantarkan ibu berburu kue lebaran. Pergilah berdua keliling pasar dari jam 10.00, mulai dari membeli kue-kue ringan, permen, dan snack-snack yang biasanya disukai anak-anak. Tidak lupa membeli air minum, mulai dari air mineral sampai minuman dengan berbagai rasa.

Rasanya kaki ini mau copot, karena keletihan berjalan dari satu toko ke toko lain, berpindah dari daerah sini ke daerah sana, berputar-putar karena masih ada yang terlewat, untungnya kaki ini buatan Allah, sehingga kuat tiada tandingannya.

Bukan ingin berlebihan berbelanja, namun berusaha menyenangkan anak-anak yang datang bersilaturrahmi kerumah merupakan kebahagiaan tersendiri. Membuat  mereka senang dengan memakan kue yang disiapkan merupakan kepuasan yang tidak bisa ditukar dengan apapun.

Sampai jam 13.00 akhirnya kami menyerah, dan berniat pulang. Beginilah emak-emak dengan segala kerempongannya, sudah keliling berjam-jam masih juga ada yang belum terbeli. Akhirnya diputuskan lusa lagi dilanjutkan, dan sekarang harus pulang. 

Sesampainya di rumah disambut krucil-krucil, mereka sibuk membantu ibu mengemaskan kue dan memasukkannya ke dalam toples, sambil berpesan nanti buka puasa mau makan kue yang ini, yang itu, pokoknya semua mau dicoba.

Dan betul terjadi, pada waktu buka puasa mereka mencoba hampir semua kue, bahkan permen sudah sisa setengah haha. Biarkan saja mereka berkreasi, kalau habis berarti kue itu rizki mereka. Untuk lebaran insyaAllah ada rizki yang lainnya aamiin.

Jumat, 14 April 2023

Jum'at Berkah Di Bulan Ramadhan

Sudah beberapa hari gawai ini sepi pemberitahuan, jarang terdengar berbunyi jika sedang berada di luar rumah. Tidqk heran sebenarnya, bukan karena gawainya rusak, tapi lebih pada kuota internetnya nihil. 

Entah mengapa malas saja mengisi kuota internet, lebih suka tethering hotspot seluler menggunakan gawai suami. Mungkin menurut orang lain hal itu ribet, tapi karena ibu jarang keluar rumah kecuali dengan Bapak, jadi hal ini biasa saja.

Rutinitas pagi ini, seperti biasa ibu nebeng Bapak, di sepanjang jalan bercerita tentang banyak hal. Mengobrol tentang barang-barang yang harus dibeli untuk menyambut lebaran idul fitri, mengobrol tentang rencana bersih-bersih lingkungan di sekitar rumah, mengobrol tentang rencana masak apa hari ini untuk berbuka puasa.

Dan tidak terasa sampai di depan sekolah  masih mengobrol tentang jadwal masing-masing karena jum'at harus diusahakan pulang awal untuk membantu anak-anak mempersiapkan sholat jum'at.

Akhirnya ibu turun menuju sekolah, dan menyampaikan salam perpisahan kepada si hitam kecil karena hari ini laku dan segera pindah kepada tuan yang baru, dari kejauhan nampak Bapak Kepala Sekolah sudah siap menyambut warga sekolah. Ibu menghampiri Bapak Kepala Sekolah untuk memberikan titipan beliau kemarin, kemudian mengobrol sebentar. 

Karena gawai ibu tidak ada kuota internet, maka ibu berinisiatif duduk sebentar di meja piket supaya dapat memakai wifi sekolah. Karena kalau ibu sudah masuk ke perpustakaan maka wifi sekolah tidak akan sampai sinyalnya. Ibu hanya sekedar ingin membuka beberapa grup WA yang sejak samalam belum dibaca.

Khawatir kalau ternyata ada info penting yang belum dibaca oleh ibu, membalas beberapa pesan, tapi anehnya semua pesan itu gagal terkirim alias centang satu, padahal sinyal wifi penuh. Kemudian ibu memcoba menghubungi bapak menggunakan telepon biasa, ternyata tidak bisa dan ada pemberitahuan tidak terdaftar di jaringan.

Menyadari ada yang tidak beres, ibu langsung merestart gawai. Dan betul dugaan ibu, selesai direstart, pemberitahuan segera membanjiri gawai ibu. Terlihat semua pesan yang belum terkirim, mulai terkirim semuanya. Setelah beres melihat pesan-pesan dan beberpa grup, ibu mulai melihat ada lima email masuk. 

Membuka satu persatu email tersebut, dan terlihat satu email yang menurut ibu sudah pernah dibaca, tapi di pemberitahuan terlihat belum dibaca, ibu lewati dan melihat email dibawahnya. Kemudian ibu menutup email masuk dan siap-siap menuju perpustakaan, tapi ibu kemudian membuka kembali email masuk tersebut, dan melihat email tersebut dari penerbit Andi. 

Pelan-pelan ibu buka emailnya, dan ternyata benar email tersebut belum dibaca, ibu mengecek kapan email itu masuk dan tertulis tanggal 13 April 2023 pukul 11 siang. Mungkin karena gawai ibu eror jadi baru terlihat hari ini pemberitahuan email masuknya.

Dengan hati-hati ibu baca email dari penerbit Andi, isinya tentang pemberitahuan bahwa draf naskah buku yang saya kirim bulan lalu akan diterbitkan dalam bentuk ebook. Ya Allah sungguh terkejut ibu membacanya, tidak pernah menyangka bahwa draf itu akan diterbitkan dalam bentuk ebook, dan ibu harus memenuhi semua berkas yang masih kurang.

Bersyukur sekali membaca email ini, akhirnya ada tanggapan dari penerbit Andi. Naskah itu merupakan hasil dari program Februari Ceria yang digagas oleh Om Jay, dan alhamdulillah ibu dapat berkesempatan untuk mengikuti program tersebut sampai selesai selama satu bulan.

Semoga proses selanjutnya dapat berjalan dengan lancar, berkah di hari jum'at. Syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan semua nikmatnya kepada kami sekeluaarga. 

Rabu, 12 April 2023

Ikan Gabus Menu Sehat

Ketapang beberapa hari ini cuacanya agak ekstrim, kali ini panasnya luar biasa. Apalagi di sekolah yang memang berada di pantai. Entah kemana arah angin bertiup, biasanya sepoi-sepoi, semilir membuat hati dan pikiran tenang. Namun hari ini bersembunyi entah dimana.

Paling nyaman cuma baring-baring di lantai, menikmati kesejukan lantai keramik ditemani dengan putaran kipas angin. Tapi semua itu hanya khayalan, karena pada kenyataannya harus tetap bekerja di cuaca ini.

Bulan ramadhan ini, bulan spesial untuk ibu, karena setiap hari kerja, ibu diantar dan dijemput oleh Bapak. Pakai sepeda motor vario merah yang penuh kenangan. Belajar romantis lagi seperti jaman awal-awal nikah dan belum mempunyai anak hehe.

Setelah menjemput ibu, ada waktu luang sebentar sebelum ashar, dan Bapak tidak lengah untuk mengambil waktu itu untuk menyalurkan hobinya, mancing. Di suasana panas ini, Bapak menggunakan casting pakai umpan plastik. 

Yang namanya hobi tidak dapat dihalangi meskipun matahari bersinar terang, tapi kali ini hanya mancing di sekitar rumah, tidak jauh-jauh. Sekitar satu jam, Bapak sudah kembali kerumah membawa segerombolan ikan gabus ukuran sedang dan lumayan besar.

Ikan gabus tersebut sebagian digunakan sebagai makanan ikan toman, dan sebagian lagi digunakan untuk lauk kami dirumah. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Ikan gabus ini, biasanya banyak dicari oleh orang yang selesai operasi, katanya ikan gabus ini berperan penting dalam penyembuhan luka bekas operasi. Dengan makan ikan gabus yang cukup direbus, membuat luka bekas operasi lebih cepat kering.

Terkadang sering ada orang kerumah untuk mencari ikan gabus, karena mereka tahu kalau bapak suka mancing ikan dan sering dapat ikan gabus. Sebagian dari mereka mencari ikan gabus untuk anak atau keluarganya pasca operasi caesar.

Ternyata ikan gabus ini banyak manfaatnya, dan ternyata di apotek-apotek sudah dijual kapsul ekstrak dari ikan gabus ini, namun harganya lebih mahal. Karena disini masih banyak ditemukan ikan gabus, lebih baik menggunakan ikan gabus secara langsung, lebih ekonomis, harga lebih murah.

Kalau dirumah, ikan gabus diolah menjadi berbagai jenis masakan, bahkan kalau hasil mancing banyak, ikan tersebut kami jadikan ikan kering. Dan kalau mudik ke Jombang Jatim, bisa dijadikan oleh-oleh khas Ketapang. Lumayankan menghemat untuk belanja oleh-oleh, dan tetangga memang lebih suka dibawakan ikan kering atau asin. Alhamdulillah.

Kolam ikan Nila

Cuaca panas, matahari terik dan berkilau. Entah apa yang menyebabkan kami tetap pergi keliling. Padahal di bulan puasa begini, lebih enak tidur daripada keluar rumah.

Jam 14.00 kami mulai berkeliling, karena alasan dapur, ya urusan dapur, karena banyak bahan kebutuhan dapur yang sudah habis. 

Pergi ke  citymall hanya untuk membeli gula pasir, karena sejalan dengan pasar yang akan kami tuju. Pasar setan julukannya, disebut seperti itu katanya dikarenakan semakin menjelang malam, semakin ramai dan banyak orang yang datang untuk berbelanja.

Pasar belum terlalu ramai sewaktu kami sampai, kami menuju tempat penjualan ikan terlebih dahulu. Setelah berkeliling, memandang dan menimbang, akhirnya membeli ikan patin. Pada waktu ikan disiang dan dipotong-potong oleh penjualnya, kami menunggu dengan sabar. Dan kondisi pasar sudah padat, berjalan saja susah.

Setelah itu kami beli sayur bayam, yang harganya lumayan mahal, 1 ikat dibandrol empat ribu rupiah, padahal di pasar Simpang Tiga Tuan-Tuan, 3 ikat sayur bayam harganya hanya lima ribu rupiah. Selesai beli bumbu-bumbu dapur kami keluar dari pasar dengan ngos-ngosan karena berjubel manusia di pasar.

Akhirnya bisa lepas juga dari kerumunan  dan dilanjutkan membeli takjil seperti biasa. Tiba-tiba terdengat suami sedang berbicara di telephone, mau singgah kerumah temannya yang membudidayakan banyak jenis ikan. Ada ikan nila, lele dan patin.

Betapa senangnya sesampainya dirumah itu, pemandangan yang menyegarkan mata muncul. Melihat ikan-ikan berenang dan gemericik suara air. Banyak sekali ikannya, mulai dari ukuran kecil hingga ukuran besar.

Puas mata ini melihat warna warni ikan  tidak terasa waktu sudah pukul 17.00, kami pulan dan mendapatkan bekal beberapa ekor ikan patin. Alhamdulillah silaturrahmi membawa berkah. 

Sesampainya dirumah kami masak dulu ikan yang dibeli, sedang ikan dari pemberian tadi kami bagikan dan sisanya disimpan di lemari es. Hari yang luar biasa, kalau memang sudah rejeki tidak akan kemana. 

Ikan patin yang lembut sangat disukai Mbah, yang memang suka makan yang lembut-lembut. Jadi tidak bingung masak apa untuk Mbah hari ini.

Benar-benar hari yang melelahkan tapi terbayar dengan sempurna. Bersyukur tiada batas mepada Allah SWT atas semua karunianya kepada keluarga kami aamiin.

Selasa, 11 April 2023

Lelepat Ubi

Hampir setiap hari menu takjil tidak lepas dari beraneka macam gorengan, menu yang sebenarnya memang kurang sehat untuk tubuh. Mengandung tepung dan banyak minyak, yang gorengnya tidak mungkin minyak sekali pakai. 

Cara aman sebenarnya adalah dengan membuat sendiri gorengan tersebut, namun apa daya antara keinginan dan tenaga tidak seimbang, jadi lebih memilih membeli.

Namun hari ini Mbah ingin makan makanan yang dari singkong. Pergilah kami ke kebun di samping rumah, mencabut beberapa batang singkong, dan hasilnya lumayan banyak.

Mbah mengupas dua butir kelapa dari lepas dzuhur, padahal cuaca panas tapi Mbah semangat demi membuat makanan dari singkong. Tidak lupa Mbah mengambil daun pisang nipah yang memang khusus digunakan untuk membungkus makanan. Daun pisang diambil yang agak muda, lalu dijemur sebentar supaya layu dan mudah untuk dilipat-lipat ketika membungkus.

Rencananya singkong tersebut akan ibu buat menjadi lelepat ubi, orang Ketapang menyebut singkong dengan kata ubi. Singkong yang sudah dicabut tadi kami kupas dan dicuci sampai bersih. Kemudian diparut menggunakan mesin sampai singkong yang dicuci terparut semua. Singkong yang sudah diparut tadi diperas menggunakan kain, sampai airnya keluar dan agak keras, sisihkan. 

Langkah selanjutnya, memarut kelapa dengan menggunakan mesin juga karena memang bisa lebih cepat dan tidak membuat letih hehe. Selanjutnya campur singkong parut dan kelapa parut, tambahkan garam sedikit, tambahkan gula kelapa yang sudah diiris kecil-kecil, terakhir tambahkan air secukupnya. 

Setelah tercampur rata, siap dibungkus bentuk persegi panjang atau sesuka hati saja. Selesai dibungkus kemudian dikukus sampai matang. Dan lelepat ubi siap disajikan untuk takjil buka puasa. Menu sehat ala Mbah, Ucu juga sangat suka lelepat ubi.

Makanan ala kadarnya yang bahan-bahan utamanya bisa diperoleh dari kebun sendiri dan hasil nanam sendiri, eh hasil tanaman Mbah.


Minggu, 09 April 2023

Peringkat Dengan Predikat

Laporan hasil belajar atau yang lebih dikenal dengan raport mid semester genap milik Angah rencananya akan diambil oleh Bapak. Ucu dan ibu masih tergolek lemah di kasur, jadi sementara Bapak menjadi satu-satunya super hero di rumah ini.

Semua pekerjaan rumah dari yang kecil hingga yang ribet dikerjakan oleh Bapak. Sebenarnya tidak betah melihatnya tapi apa daya, tubuh ibu tidak mendukung untuk membantu Bapak.

Pagi sebelum berangkat mengambil raport mid semester genap milik Angah, Bapak dan Mas disibukkan dengan mencari berkas-berkas kelulusan Mas, membongkar seluruh isi lemari, diturunkan ke lantai dan diperiksa satu per satu. 

Setelah beberapa lama, nampaknya belum juga ketemu berkas yang dicari. Akhirnya ibu yang lemah gemulai ikut turun tangan, memeriksa semua tumpukan berkas-berkas yang sudah tersusun rapi sesuai nama penghuni rumah ini.

Hampir putus asa, namun akhirnya berkas kelulusan Mas ketemu, dan tentu saja memang berada dalam map milik Mas. Memang bulan puasa ini dilatih untuk sabar, menemukan barang di depan mata saja susah ketemu. Bapak dan Mas segera berangkat ke sekolah Angah, karena waktu di undangan sudah kurang lima belas menit.

Ibu dan Ucu hanya saling memeluk di kasur, menikmati sensasi panasnya badan ini. Sambil berdoa semoga sakit ini segera hilang dan bisa beraktivitas seperti biasa lagi.

Tidak lama berselang, Bapak dan Mas pulang. Sedang Angah menyusul dibelakang dengan wajah ceria sepeeri biasanya. Bapak mengatakan bahwa Angah mendapatkan peringkat satu, ibu terperanjat tidak percaya. Selama ini ibu hanya berharap supaya Angah bisa membaca dan berbicara lancar saja sudah cukup. Angah memang agak spesial, terlambat berbicara, dan kadang susah dimengerti kalau sudah berbicara.

Saat itu ibu sengaja menyekolahkan SD di usia tujuh tahun lebih, supaya Angah siap belajar dan bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Teman-teman yang seusianya sudah kelas dua. Ibu melakukan itu supaya Angah tidak takut dan siap untuk belajar, daripada dipaksa sekolah tapi Angah tidak bisa mengikuti pelajaran.

Itulah mengapa ibu terkejut, melihat nilai Angah, bahkan gurunya juga terkejut, mungkin ini sebuah kebetulan atau keberuntungan untuk Angah. Atau berkah di bulan ramadhan ini, karena Angah rajin puasa dan sholat taraweh. Tapi apapun itu tetap semangat untuk Angah. Menurut gurunya, bahkan nilai Angah melebihi siswa yang biasanya mendapat peringkat. Tapi yang membuat lebih terkejut, gurunya mengatakan bahwa Angah mulai agak nakal.

Anak yang susah bicara sekarang lancar berbicara tapi masih sulit menerima suatu penjelasan,  sekarang sudah mulai nakal, entah nakalnya seperti apa. Semoga Angah bisa menghilangkan predikat nakal yang melekat pada dirinya. 

Terkadang kalau guru mengumumkan sesuatu, Angah akan kebingungan menyampaikan kepada kami dan kami tidak heran dengan kondisi ini. 

Syukur alhamdulillah Angah sudah mau sekolah tanpa dipaksa, dan bisa mengerjakan PR sendiri, membaca meskipun masih mengeja terbata-bata, dan ada sebagian yang tidak dieja. Nikmati prosesnya, tidak ada yang instan untuk mencapai kesuksesan. 

Bulan Berbagi

Ucu demam belum reda, malah ibu ikut-ikutan demam. Apa iya demam itu bisa nyetrum?. Efek beberapa hari Ucu selalu memeluk ibu erat-erat disaat suhu badannya sangat panas. Akhirnya ibu bisa merasakan juga demam yang dirasakan Ucu.

Kebetulan Jumat libur, jadi kami berdua hanya terbaring di kasur, ingin bangun badan terasa lemas dan kepala sakit. Akhirnya hanya bergerak didalam kamar, baring salah, duduk salah, pokoknya tidak ada rasa nyamannya. Mulut terasa pahit sekali, ditambah badan terasa remuk redam.

Masih sakit di dunia, tapi rasanya begitu sakit, apalagi kelak di akhirat. Semoga kita semua terhindar dari api neraka aamiin.

Sayup-sayup terdengar suara salam, suara seorang perempuan mengucapkan salam. Sudah dijawab tapi karena kami di dalam kamar jadi tidak terdengar oleh si pemberi salam. Mau bangun tapi khawatir jatuh, jadi terpaksa hanya terdiam pasrah.

Tidak lama Mas masuk kamar, mengatakan bahwa ada orang yang mengantarkan buah blewah. Ketika ditanya ibu, siapa yang mengantarnya, Mas menjawab tidak tahu karena perempuan itu bercadar dan langsung pergi setelah memberikan blewahnya.

Rasanya ingin protes ke Mas, kenapa tidak ditanya siapa yang memberi blewah itu, tapi tidak ada gunanya. Karena perempuan itu sudah pergi, semoga siapa saja yang mengirim buah blewah ini mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT, barokallah.

Alhamdulillah selalu ada rizki yang tidak terduga di bulan yang mulia ini. Bulan ramadhan bulan penuh berkah, bulan berbagi, bulan penuh hikmah.

Jumat, 07 April 2023

Setrika Berkerak Jadi Kinclong

Tanggal merah itu artinya waktunya bersih-bersih. Itulah ritual tanggal merah di rumah ini, tidak ada yang spesial, hanya berusaha membersihkan sekitar rumah.

Ucu masih sakit, badannya masih demam, mau ditunggui ibu terus disampingnya, sambil merengek kaki sakit minta dipijat. Itulah mengapa hari ini ibu tidak bisa bersih-bersih, hanya menemani Ucu di depan tv. 

Seorang anak tetaplah seorang anak, apabila sakit yang dicari tetap ibu, bentar-bentar manggil ibu, bahkan ibu sudah pamit ke kamar mandi sebentar, masih juga dicari dan dipanggilnya.

Setelah beberapa jam bergelut dengan Ucu, akhirnya dia tertidur. Ibu bersiap untuk menyetrika baju, lumayan jika dapat dua atau tiga helai baju. 

Setelah menghampar kain untuk menyetrika, ibu akan menyolokkan kabel setrika, dan apa yang dilihat ibu sungguh mencengangkan. Bagian bawah setrika terlihat gosong, benar-benar hitam. Kalau sudah begini tidak mungkin bisa dipakai untuk menyetrika, apabila dipaksakan maka akan lengket pada kain yang disetrika dan meninggalkan bekas berwarna kecoklatan pada kain.

Akhirnya ibu berinisiatif untuk membersihkannya dengan menggunakan cairan penyemprot kerak panci, alhamdulillah berhasil pada kerak yang tebal dan hitam. Namun setelah dibersihkan masih tersisa lapisan berwarna kecoklatan yang tipis.

Akhirnya ibu mencoba dengan menggunakan pasta gigi, dan disetrikakan pada garam. Hal ini dilakukan sampai setrika benar-benar kinclong. Ternyata usaha ibu tidak sia-sia, setrika menjadi kinclong kembali seperti semula.

Setelah itu bersiap kembali untuk menyetrika, tapi Ucu sudah bangun, dan berbaring dipangkuan ibu. Ya sudahlah tidak jadi menyetrika, anak adalah prioritas, disaat seperti ini anak lebih perlu dengan ibu, karena badannya panas, Ucu membatalkan puasanya dengan minum air putih. Semoga lekas sembuh Ucu, ibu menyayangimu.

Kamis, 06 April 2023

Sunyi

Cuaca hari ini sangat ekstrim, yang paginya matahari bersinar terang, siang tiba-tiba langit berubah menjadi gelap, disertai angin yang sangat kencang, tidak lama kemudian disusul hujan lebat yang disertai petir dan guntur. 

Sungguh menyeramkan, untungnya jam pelajaran ibu sudah selesai. Sehingga beban sedikit berkurang, tinggal menyelesaikan mengetik soal. Tapi karena petir yang menyeramkan ujung-ujungnya cuma diam saja. Risi dengan suara ombak laut yang kencang, kami hanya berdoa semoga situasi seperti ini segera berakhir.

Menjelang waktu pulang, cuaca agak stabil, masih gerimis tapi angin dan petir sudah menghilang. Akhirnya bisa pulang dengan tenang.

Pulang sekolah terlihat Ucu sedang tidur nyenyak. Tanpa berpikir apa-apa cukup ibu liat dari depan pintu kamarnya. Sebenarnya aneh melihat Ucu yang biasanya aktif, tapi kali ini tidur. Pikir ibu mungkin karena cuaca yang dingin yang cocok dibawa untuk tidur.

Ketika bangun, Ucu mrnghampiri ibu dan mengatakan kalau sakit perut. Dan waktu ibu pegang badannya ternyata panas. Ya Allah Ucu sedang demam tinggi, ibu minta Ucu untuk membatalkan puasa supaya bisa makan dan minum obat, berharap demamnya segera turun.

Namun apa dikata, Ucu menolak untuk membatalkan puasanya, padahal sudah dirayu-rayu, dibelai-belai, bocah 6 tahun ini tetap menolak membatalkan puasa. Diantara kekhawatiran ini, ibu hanya bisa berdoa semoga Allah menjaga Ucu, memberikan kesembuhan pada Ucu atas kekuatan imannya untuk tetap menjaga puasanya aamiin.

Ibu hanya bisa memeluk Ucu, menemaninya baring-baring, dan menemani Ucu menggambar serta membuat kartu-kartu ucapan cinta ibu dan cinta bapak. Dan seperti biasanya kalau sudah selesai akan dijualnya kepada ibu dan bapak seharga seribu rupiah.

Adzan maghrib berkumandang, segera kami berbuka dan Ucu masih lemah. Setelah berbuka segera kami beri obat penurun panas. Semoga segera membaik Ucu dan ceria seperti biasanya aamiin.

Rabu, 05 April 2023

Mengeja

Sore ini seperti biasanya berkeliling menikmati pemandangan yang hanya ada di bulan ramadhan. Anak-anak selalu ikut hanya sekedar menikmati pemandangan itu. 

Lalu lalang orang dengan segala kepentingannya. Berderet warung di sepanjang jalan yang menjual makanan dan minuman. Berbagai jenis kue ditawarkan dengan berbagai harga, mulai yang murah hingga yang lumayan menguras isi dompet. 

Lepas dzuhur warung-warung masih terlihat sepi, semakin sore semakin ramai, mendekati waktu berbuka malah ramai dengan pengunjung. Jalanan juga ramai dengan orang-orang yang sedang berbelanja. Tentu saja kendaraan yang diparkirpun memenuhi bahu jalan. Parkir terkesan sembarangan, karena memang tidak ada yang mengaturnya. Ditambah lagi banyak orang yang terburu-buru untuk belanja. Jadi memarkir kendaraanpun dimanapun yang penting bisa parkir.

Keramaian yang terjadi diluar tidak kalah dengan keramaian di dalam mobil. Angah membaca hampir semua tulisan yang dilihatnya. Mulai dari banner-banner iklan, nama toko, nama warung,  tulisan di mobil orang, bahkan iklan caleg pun dibacanya. 

Angah sedang proses belajar membaca, semua tulisan yang dilihatnya ada yang bisa dibaca secara langsung, ada yang masih harus dieja. Meskipun mengeja, hal itu tidak menyurutkan semangatmya untuk membaca apapun yang ditemuinya di jalan. Sesekali Angah salah mengeja, dan itulah yang menyebabkan keriuhan dalam mobil, ada Mas yang membantu Angah membetulkan ejaannya, sesekali kami tertawa karena lucu. Angahpun ikut tertawa, riang gembira bersama-sama belajar membaca dan mengeja.

Malam lima belas ramadhan, tidak terasa ramadhan ini sudah dilalui setengahnya. Padahal rasanya baru beberapa hari lalu mulai berpuasa. Taraweh malam ini seperti biasa, dihiasi oleh Ucu yang melobi kepada Bapak supaya tidak banyak-banyak rokaatnya, tapi usaha Ucu selalu gagal hehe.

Seperti biasa selesai taraweh, kita berdoa dan Mbah yang memimpin doanya. Kami semua menjawab doa-doa itu dengan 'aamiin' supaya semua doa-doa terbaik yang kami panjatkan diijabah oleh Allah SWT. Manusia hanya bisa berdoa dan berusaha, Allah yang menentukan segalanya.

Terdengar Angah dengan suara lantang mengucap "aamiin" berulang kali, begitu juga dengan Ucu. Namun tiba-tiba Angah mengucap "aamiin" dengan cara dieja "a - m - i - n", kami semua menoleh kearahnya kecuali Bapak sebagai imam. Terkejut mendengar Angah mengeja kata "aamiin", Mas dan Ucu tidak mampu menahan tawanya. 

Ya Allah, Angah latah mengeja kata "aamiin". Angah tidak sengaja karena seringnya dia mengeja apapun yang dilihat dan didengarnya. Angahpun tanggap kalau salah dan melanjutkan memgucap "aamiin" tanpa dieja sampai doa selesai. 

Alhamdulillah anak- anak tetap semangat menjalankan ibadah di bulan ramadhan ini.

Selasa, 04 April 2023

Bubar Part 2

Beberapa kali gawai berdering, tapi mata rasanya tidak mampu untuk menjangkaunya. Rasa letih dan malas ini menyerang diri. Entah mengapa rasanya tiada kekuatan untuk membuka gawai, malas dan jenuh dengan aplikasi dan lain-lainnya.

Hampir setiap hari yang dilihat gawai, di jalan hampir terjadi kecelakaan karena ibu-ibu bermotor sambil mengoperasikan gawai. Di rumah anak-anak heboh berebut gawai, di sekolah banyak pekerjaan yang menggunakan gawai.

Hari ini ingin bebas saja dari memegang dan mengoperasikan gawai, tapi gawai terus berbunyi, khawatir ada apa-apa. Ujung-ujungnya tetap melihat gawai, terbaca salah satu WA dari alumni sekolah tempat ibu bekerja. Dalam pesan tersebut berisi rencana buka bersama, alumni ingin buka bersama dirumah ibu, mereka menanyakan waktu luang ibu, supaya tidak bentrok dengan kegiatan ibu yang lain. Akhirnya diputuskan untuk mengadakan buka bersama dirumah ibu pada hari selasa, 4 April 2023. 

Selasa pagi, berangkat ke sekolah ibu singgah dulu ke pasar, untuk membeli bahan-bahan memasak dan rempah-rempah dapur. Sepulang sekolah ibu mulai masak rendang ayam dan mie untuk lauk makan ketupat colet. Sedang ketupatnya dibantu oleh keluarga, dengan suka rela mereka menawarkan bantuan untuk masak ketupat. Senang hati sedikit meringankan pekerjaan dapur. 

Lepas ashar, semua sudah selesai dimasak, tinggal beli gorengan, cincau dan es batu. Ibu dan Bapak pergi ke pasar untuk membeli semua itu. Sampai dirumah sudah banyak para alumni yang sudah datang, mereka membawa banyak makanan. 

Kami semua beramai-ramai membuat es cincau susu, dan menyiapkan semua makanan dalam piring. Seru sekali karena sudah satu tahun yang lalu mereka lulus, tentu saja kebersamaan seperti ini menjadi sangat langka. 

Tiba waktu berbuka, semuanya gembira bercengkrama dan becanda seperti dulu. Alhamdulillah makanan tidak kurang, pas sesuai harapan. Sholat maghrib berjamaah, Bapak sebagai imam, setelah itu kami berfoto-foto untuk kenangan. Menandai kebersamaan kami di bulan ramadhan ini, bermain kembang api dan membuat video untuk sosial media.

Kemudian mereka semua berpamitan pulang, meskipun bertemu sebentar, tapi sangat berkesan, suatu saat masa ini akan dirindukan.

Senin, 03 April 2023

Nekat

Di Ketapang banyak lahan yang masih belum diolah, banyak lahan kosong, ladang atau sawah banyak yang tidak ditanami. Bukan karena Petani malas bekerja di ladang. Bukan juga karena banyak yang sudah pindah ke kota mencari pekerjaan selain bertani.

Banyak Petani kecewa dengan hasil berladang, seluas-luas lahan membentang hasilnya tidak seberapa jika dibandingkan semua biaya untuk bertani. Terkadang lebih banyak merugi, hasil tidak sesuai harapan. Namun masih ada yang tetap semangat bercocok tanam. Bahkan sekarang sebagian persawahan ditanami kelapa sawit. Mungkin hasilnya lebih menjanjikan daeipa bertanam padi.

Ladang yang berada tepat di belakang rumah, hampir tidak pernah lagi ditanami selama beberapa tahun. Lahan itu biasanya ditanami padi, dan hanya ditanami sekali dalam setahun. Selama ibu tinggal disini, belum pernah melihat lahan itu ditanami jagung, kedelai, kacang tanah dan lain-lain. Mungkin hal itu dikarenakan struktur tanahnya yang tidak cocok untuk jwnis-jenis tanaman tersebut.

Siatem pengairan yang masih perlu dibenahi, setiap musim hujan lahan menjadi banjir. Pembuangan air yang berupa parit-parit kecil tidak mampu menampung debit air. Parit yang penuh dengan rumput membuat air tidak dapat mengalir dengan baik. Terkadang air asin masuk ke peladangan sehingga tanaman menjadi kurang subur. 

Tapi tahun ini kami nekat mencoba keberuntungan menanam padi. Dengan pengetahuan tentang bertani yang nihil, karena belum pernah sama sekali bercocok tanam. Kami mencoba hal baru, karena sayang melihat sawah atau ladang yang mubazir tidak dikelola sama sekali selama bertahun-tahun.

Mulai dari mengolah lahan sampai menanam kami mengupah orang lain. Ternyata biaya yang diperlukan lumayan, pantaslah banyak yang enggan menanam padi. Kami menggunakan sistem tabur dalam menanan padi. 

Selesai benih ditabur, hujanpun turun dengan lebatnya, sawah banjir. Tentu saja benih yang ditabur mengalir dan hilang entah kemana. Akhirnya kami menyerah, karena menurut tetangga sudah tidak bisa diapa-apakan lagi, tinggal menunngu air surut dan benih yang ditabur tumbuh.

Alhamdulillah, masih ada benih yang tumbuh, meskipun tidak sesuai harapan. Tapi semua wajib disyukuri, proses pembelajaran itu memang sulit, tidak ada yang mudah dalam proses ini. Ajaibnya padi-padi itu tumbuh dengan baik meskipun hanya tersisa sedikit yang hidup.

Pada bulan ramadhan ini, padi-padi mulai menguning, luar biasa senang hati ini meskipun cuma seuprit yang hidup. Para tetangga mengajak panen bersama-sama, sekalian merontok bersama. Karena kalau merontok sendirian, yang punya mesin perontok kadang menolak karena padi yang dirontok cuma sedikit.

Dari lepas shubuh para petani sudah mulai panen padi, sekitar pukul 10.00 wib sudah selesai. Syukur alhamdulillah pada bulan puasa ini selesai lebih awal. Tidak tega rasanya kalau sampai siang belum selesai, panasnya luar biasa. Khawatir dengan yang menjalankan puasa, karena memang matahari sedang terik-teriknya.

Selesai dipanen, padi dibiarkan di sawah, hanya ditutup terpal, kemudian besok baru dirontok. Pada semua proses itu, kami bahkan tidak sempat melihat ke ladang, semua diserahkan pada pekerja. Alhamdulillah setelah dirontok masih mendapatkan padi 3 karung. Setelah dijemur beberapa hari, tersisa menjadi 2 karung.

Rencananya padi ini akan kami giling, berasnya untuk membayar zakat fitrah. Padi baru, beras baru hasil kerja keras selama beberapa bulan, bermanfaat untuk mensucikan diri. Barakallah.

Apakah kami jera untuk berladang?tentu saja jawabannya tidak. Rejeki sudah diatur oleh Allah SWT, mungkin hari ini rejeki kami hanya 2 karung padi, semoga lusa Allah memberikan rejeki yang berlimpah dan barakah aamiin.

Tetap semangat untuk saudara-saudaraku yang juga mengalami hal yang sama dimanapun berada. InsyaAllah akan tidah lada waktunya. 

Minggu, 02 April 2023

Wayang

Terlihat kertas-kertas berhamburan di lantai, ada yang masih utuh, ada yang sudah digunting-gunting. Ada yang ukurannya besar, ada yang ukurannya kecil-kecil. Ada yang berbentuk, ada yang amburadul.

Ditambah lagi warna-warni crayon berserakan, ruangan ini hampir mirip studio pelukis. Pensil warna tidak luput dari mata, terlempar dari sudut ke sudut dalam ruangan ini.

Terdapat sebuah gunting tergeletak di lantai, disampingnya terdapat lem kertas dalam bentuk pensil. Pemandangan yang tildak asing dirumah ini, pernak-pernik, serba-serbi permainan Ucu. Entah apa yang dibuatnya kali ini, Ucu sering mempraktikkan apa yang dilihatnya. 

Ibu langsung masuk ke kamar, karena penat merasuki tubuhnya. Dan ternyata anak-anak sedang nonton di kamar ibu. Mereka konsentrasi, diam seribu bahasa, hanya untuk menonton konten game, bukan bermain game tapi menonton di youtube.

Ibu masuk dan mereka menyapa dengan gembira, satu persatu besalam, memeluk dan mencium ibu. Seketika lelah yang dirasakan hilang begitu saja, berganti keceriaan yang sempurna.

Ucu tiba-tiba menawari ibu untuk membeli layang-layang hasil dari keterampilan yang dibuatnya. Si bungsu memang pandai mendapatkan duit dari penghuni rumah ini, dia selalu menjual apapun yang sudah dibuatnya hehe. Namun karena ibu belum sholat, maka ditunda dulu transaksi jual belinya. 

Malam setelah taraweh, Ucu kembali menawari ibu untuk membeli layang-layangnya. Ibupun bermaksud melihat layang-layangnya untuk memilih, dan Ucu mengeluarkannya. Ternyata yang dibuatnya bukan layang-layang tetapi wayang. Dia membuatnya terinspirasi dari film ipin upin, dan dia mendengar di film itu disebut layang-layang. Wajar anak-anak salah dengar karena mirip penyebutannya.

Ucu sibuk menawarkan dan menjelaskan wayang apa saja yang telah dibuatnya, lengkap dengan harganya. Kalau beli satu harganya seribu rupiah, kalau beli dua harganya dua ribu rupiah, kalau beli tiga harganya tiga ribu rupiah dan seterusnya. Ternyata dia pandai memghitung uang hehe.

Ibu untuk menghargai hasil karya Ucu, maka membeli dua buah wayang. Tapi ibu hutang dulu, karena tidak punya duit dua ribuan. Dan semua orang tertawa riang gembira. Ucu lebih senang lagi karena akan dapat uang dua ribu rupiah dari hasil jualannya.

Begitulah Ucu, menjual hasil karyanya yang luar biasa kepada orang-orang terdekatnya. Semangat anak-anak, semoga barokah dunia akhirat.

Sabtu, 01 April 2023

Bubar Part 1

Semilir angin laut membuat mata menjadi redup dan mulai mengantuk. Angin laut yang setia menemani di ruangan ini, tempat mencari sesuap nasi dengan halal. Angin laut dan deburan ombak di laut yang kadang memperdengarkan suara yang indah seperti alunan musik yang alami. 


Ahamdulillah masih diberi pekerjaan yang mudah dibandingkan para petani yang kepanasan di ladang, para tukang bangunan yang luar biasa pekerjaannya, dan pekerjaan-pekerjaan lain yang memerlukan energi ekstra untuk menyelesaikan pekerjaannya.  Semua ini wajib disyukuri dengan berusaha mengerjakan tugas dan tanggung jawab dengan baik, karena semua yang diperbuat di dunia kelak akan dipertanggungjawabkan di akhirat. 

Tidak dipungkiri, sebagai manusia biasa terkadang ada rasa bosan, namun rasa ini harus ditepis mengingat amanah yang wajib dilaksanakan. Masalah hasil sempurna atau tidak, baik atau buruk, diterima atau ditolak, dipuji atau dicaci, itu urusan belakangan. Karena tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini, tapi tetap berusaha sebaik mungkin agar kelak dapat meringankan beban kita di akhirat.


Masih di depan komputer yang entah mengapa power supply berbunyi tiada henti. Kadang ada rasa takut ketika menghidupkan komputer, namun tetap dihidupkan karena banyak tanggung jawab yang harus diselesaikan. Bunyi ini bukan alunan indah nan merdu layaknya deburan ombak yang setiap hari terdengar dari ruangan ini, namun bunyi ini memekakkan telinga, mungkin efeknya dapat juga mengganggu pendengaran. Meskipun sudah dibarengi dengan musik, tetap saja bunyi power supply juaranya. Musik tidak mampu menutupi dan melawan suara dari power supply. Semoga suara ini segera berakhir, dan bisa bekerja dengan normal kembali.


Ketika rasa kantuk tak tertahan, tiba-tiba di pintu terdengar suara salam. Salam itu seketika menghilangkan kantuk yang sejak tadi menerjang mata ini. Ternyata sudah menunjukkan jam istirahat, pantaslah banyak pengunjung di ruangan ini. 

Seseorang memanggil dengan lembut, "ibu... maaf mengganggu, bolehkah kami buka puasa dirumah ibu..."
Dan ibu menjawab "boleh... kapan rencananya? Khawatir bentrokan dengan acara lain kalau tidak ditentukan waktunya". Setelah perbincangan panjang lebar, akhirnya diputuskan hari dan tanggal yang pas untuk semua orang. 

Inilah ritual setiap tahun di bulan ramadhan, anak-anak selalu mengajak buka bersama dirumah kami, dari berbagai angkatan secara bergantian. Bersyukur dan merupakan suatu kehormatan bagi keluarga kami, dapat menjadi tuan rumah meskipun semuanya seadanya. Tapi mereka sangat senang meskipun hanya berbuka dengan gorengan dan segelas es.

Kebersamaan dengan mereka di kelas berubah menjadi kebersamaan dirumah. Mengajak mereka sholat berjamaah dan memberikan sedikit ilmu tentang agama, karena kamipun sama-sama masih belajar. Bukan hanya di sekolah kita dapat belajar, dimanapun berada dapat menjadi tempat untuk belajar. 

Selamat berpuasa, semoga kisah ini dapat menjadi kenangan indah yang bermakna untuk anak-anak yang pernah belajar bersama ibu. Ambil positifnya, buang segala negatifnya. Sukses di segala tantangan kehidupan aamiin.