5. Kemudian pilih dimana data/file / foto/ video itu disimpan. Apakah di galeri, di file saya, onedrive, dan lain-lain
Jumat, 20 Agustus 2021
Cara Mengirim Tugas Melalui Folder Bersama di Google Drive
5. Kemudian pilih dimana data/file / foto/ video itu disimpan. Apakah di galeri, di file saya, onedrive, dan lain-lain
Rabu, 14 Juli 2021
Cara Membuat Folder Bersama Pada Google Drive
Senin, 26 April 2021
Tujuh hari Menulis Buku Nonfiksi
Musiin, M.Pd adalah narasumber belajar menulis malam
ini, beliau adalah alumni kelas menulis Om Jay
gelombang 8 yang juga mendapat kesempatan dan tantangan menulis yang diberikan
Prof. Eko. Bersembilan telah berhasil menaklukkan tantangan menulis Prof Eko
dan bukunya telah berhasil dipajang di toko buku Gramedia secara online maupun
offline. Buku karya beliau berjudul “Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan
Daya Saing Generasi”.
Prof. Eko diibaratkan
sebagai seorang Master Chef yang memberi kita banyak pilihan bahan
masakan yang bisa kita olah menjadi berbagai jenis hidangan. Pilihannya ada
pada diri masing-masing peserta. Bahan masakan yang disediakan Prof Eko, bisa
kita peroleh di Prof EKOJI Channel. Seperti yang disampaikan Prof Eko, Bapak
Ibu bisa menulis sesuai dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita, sesuatu yang
dikuasai dan dicintai. Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki
adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan. Dan Poynter, menulis sebuah
buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula. Judulnya “Is There A Book Inside
You?”. Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan,
dan keterampilan di dalam dirinya. Jadi, bergantung pada individu masing-masing
apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak. Atau hanya dikeluarkan
dalam bentuk pengajaran di kelas-kelas saja atau hanya dalam bentuk obrolan
atau cerita yang tidak meninggalkan jejak keabadian.
Menulis bukanlah
keterampilan yang mudah. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip .
Justru tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan
mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir
cinta menulis.
Sebelum menulis
buku, kita harus menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis. Alasan
Ibu Musiin ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:
1. Mewariskan ilmu lewat buku.
2. Ingin punya buku karya sendiri yang
bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
3. Mengembangkan profesi sebagai seorang
guru.
Kutipan terkenal
dari Imam Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer
menjadi penguat mengapa beliau ingin menjadi penulis. Keinginan kuat ternyata
mengantarkan ke hukum tarik menarik di alam semesta ini. Hukum Tarik-Menarik
dalam rahasia alam ini mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan. Pikiran menjadi penulis mengantarkan ibu
Musiin mengikuti kelas-kelas menulis (salah satunya kelas Om Jay dan tantangan menulis selama 1 minggu bersama
Prof. Eko).
Dalam penulisan
buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
1. Pola
Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari
sederhana ke rumit), contoh:
Buku Pelajaran.
2. Pola
Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses, contoh: Buku Panduan.
3. Pola
Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini
diterapkan pada buku-buku kumpulan
tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)
Pola yang ibu
Musiin pakai dalam menulis buku “Literasi
Digital Nusantara” adalah pola ketiga yakni pola klaster.
Proses penulisan
buku terdiri dari 4 langkah, yakni:
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan
Langkah Pertama, pratulis. Kegiatan dalam langkah pertama ini adalah sebagai
berikut:
1. Menentukan tema, Tema bisa ditentukan satu
saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan,
motivasi dll.
2. Menemukan ide, Untuk melanjutkan dari
tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari:
a. Pengalaman pribadi
b. Pengalaman orang lain
c. Berita di media massa
d. Status
Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
e. Imajinasi
f. Mengamati lingkungan
g. Perenungan
h. Membaca buku
Tema yang diangkat
di buku beliau adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa, mengamati lingkungan serta diperkuat dari
materi di Prof. Ekoji. Channel youtube
dengan
judul “Digital
Mindset (The Key to Transform Your Organization)” yang tayang pada tanggal
20 Maret 2020.
3. Merencanakan
jenis tulisan
4. Mengumpulkan
bahan tulisan. Referensi
berasal dari data dan fakta yang ibu Musiin peroleh dari literasi di internet. Referensi
terdiri dari :
a.
Pengetahuan yang diperoleh secara formal, nonformal, atau informal ;
b.
Keterampi lan yang diperoleh secara formal, nonformal, atau informal ;
c.
Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
d.
Penemuan yang telah didapatkan.
e.
Pemikiran yang telah direnungkan
5. Bertukar
pikiran
6. Menyusun
daftar
7. Meriset
8. Membuat
Mind Mapping
9. Menyusun
kerangka, dalam
menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, ibu Musiin mengikuti nasehat
Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be
Pak Yulius adalah
penulis hebat alumni gelombang 8 yang juga berhasil menaklukkan tantangan
menulis Prof Eko. Dengan
mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal.
Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.
Berikut ini adalah
anotomi buku nonfiksi:
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta
kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium, glosarium adalah daftar
kata atau istilah (yang ada di buku yang kita tulis) yang disusun secara
alfabetis dan dilengkapi dengan penjelasan tentang kata/istilah tersebut.
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
Langkah kedua, menulis draf.
Berikut ini adalah
kegiatan dalam menulis draf:
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan
dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi
lebih pada bagaimana ide dituliskan
Langkah ketiga, merevisi draf. Terdapat beberapa kegiatan sebagai berikut:
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan
dan penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.
Langkah keempat, menyunting naskah (KBBI
dan PUEBI), terdiri
dari:
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma.
Menyunting naskah
berkaitan dengan ejaan, tata bahasa, pilihan kata, data dan fakta, legalitas
dan norma. Untuk ejaan, tata bahasa dan diksi beliau menggunakan PUEBI dan
KBBI, sedangkan untuk memeriksa data dan fakta yang kita tuliskan dengan
memeriksa dari berbagai sumber. Tujuan dari menyunting adalah memperbaiki
kesalahan-kesalahan mekanis dan substantif. Untuk lebih meyakinkan, kita bisa
menggunakan jasa editor untuk menyunting.
Hambatan-hambatan
dalam menulis
1. Hambatan waktu
2. Hambatan kreativitas
3. Hambatan teknis
4. Hambatan tujuan
5. Hambatan psikologis
Hambatan terakhir
yakni hambatan psikologis adalah yang sangat berat. Ini berkaitan dengan
deadline yang diberikan. Justru deadline ini yang menjadi trigger untuk segera
menyelesaikan tulisan.
Hambatan psikologis, ada target yang harus kita capai.
Ibarat pelari, garis finish sudah di depan mata dan sorak sorai penonton
bergemuruh. Bagi ibu Musiin hal yang paling sulit adalah mengalahkan rasa takut
yang muncul dari diri kita.
Cara mengatasinya dengan mengembalikan ke tujuan awal,
tetap fokus pada tujuan dan membayangkan buku kita selesai dan terpajang di
toko buku dan beberapa trik
sebagai berikut:
1. Banyak membaca.
2. Mencari inspirasi di lingkungan
sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.
3. Disiplin menulis setiap hari.
4. Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi
mood booster untuk menulis lagi (kebetulan saya hobi memasak).
Mengenai ilustrasi gambar dalam sebuah buku tidak
ada keharusan untuk menyertakan gambar, itu semua tergantung kebutuhan penulis
untuk memperjelas ide yang ingin kita tuliskan. Jika kita harus menyertakan
gambar, supaya tidak melanggar hak cipta, kita cantumkan sumber gambar
tersebut.
Sedikit tambahan mengenai artikel, terdiri dari 2 yakni
artikel populer dan artikel ilmiah. artikel populer diterbitkan di media massa,
sedangkan artikel ilmiah diterbitkan di jurnal ilmiah. Judul buku ataupun artikel itu
harus mencerminkan ide utama atau memberi informasi kepada pembaca tentang
konsep yang akan dibahas. Judul
artikel populer biasanya lebih provokatif dan menimbulkan rasa ingin tahu
pembaca.
Untuk menghasilkan karya
memang banyak godaannya. Apabila sudah hampir mencapai garis finish, tinggal
beberapa meter sudah sampai di garis finish. Ayo semangat. Agar tidak jenuh,
kita bisa meminta teman yang berkompeten dalam dunia tulis menulis, membaca
draf buku karya kita.
Teknik parafrase agar
terhindar dari plagiarisme adalah dengan membaca sumber aslinya dan memahami
dengan benar. Kita bisa
menuliskan kembali dengan kata-kata atau kalimat kita sendiri. Ini berarti harus
memperbanyak kosa kata dan pengetahuan. Dan jangan lupa tetap mencantumkan
sumbernya.
Trik untuk menaklukkan
tantangan menulis buku dalam
tujuh hari dari Prof Eko adalah seperti lirik di lagu Meraih Bintang. TERUS FOKUS SATU TITIK, yaitu tujuan menulis buku akan
menorehkan sejarah yang bisa dikenang anak cucu. Kesempatan yang kecil
seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar. TAKE IT OR LEAVE IT.
Demikian pemaparan dari ibu Musiin pada pelatihan belajar
menulis gelombang 17 malam ini, Semoga ilmu ini bisa
membantu menaklukkan tantangan untuk menulis buku dalam 7 hari.
Konsistensi Tarian Pena Dalam Blog
Seperti kejadian malam ini, dari maghrib listrik
padam, padahal tidak ada angin, tidak ada hujan tiba-tiba listrik padam. Dan mengenaskan,
baterai gawai hanya tersisa 15% saja, berharap dalam beberapa menit listrik
kembali hidup. Namun usut punya usut, ternyata hari ini tempat kami terkena
jadwal pemadaman bergilir sampai jam 22.00 WIB, tinggal pasrah dan berharap
semoga suami cepat pulang dan menghidupkan genset. Dalam lamunan dan keremangan
malam, tiba-tiba anak pertamaku berkata “Ibuk Chandra hidupkan genset ya?”.
Tiada kusangka dan kuduga, ternyata anakku bisa menghidupkan genset. “Bapak
sudah mengajari Chandra bagaimana cara menghidupkan genset” kata Chandra
menimpali. Alhamdulillah akhirnya bisa mengikuti pelatihan belajar menulis
dengan aman dan tentram.
Pertemuan belajar menulis malam ini kedatangan
narasumber yang luar biasa, bapak Dedi Dwitagama, guru
di SMKN 50 Jakarta mengajar bidang
studi Matematika dengan materi: Komitmen Menulis dan Berkarya Melalui
Blog. Dan moderator malam ini adalah Mr. Bams. Pertemuan kali ini diawali
dengan mendengar suara narasumber melalui podcast
disini:
https://open.spotify.com/show/682AwWJf6kp1X8GfdJumED
Berdasarkan pemaparan dari
Pak Dedi, sejarah
blog, mulai 2003, ditemukan oleh Evan Williams, lahir di Nebraska pada 31 Maret
1972. Pak Dedi telah mengelola
blog sejak 2005 di blogger.com, blog pertama beliau adalah http://dwitagama.blogspot.com/
Mulai tahun 2007 muncul wordpress.com,
dan beliau berpindah ke wordpres, ini alamat blognya https://dedidwitagama.wordpress.com/
Beliau mendokumentasikan
perjalanan ngamen di dalam dan luar negeri di blog khusus https://trainerkita.wordpress.com/ Beliau juga punya hobby
fotografi dan mendokumentasikannya di blog https://fotodedi.wordpress.com/
Kapankah blog digunakan di Indonesia? Sebenarnya
sebelum
blogger.com dilaunching, di Indonesia pernah ada aktifis media yang menulis di
web berbasis
msn, dulu berupa website biasa polanya mirip blog, tetapi lebih ramai lagi tahun 2004 setelah blogger ditemukan.
Bagaimana cara
memanfaatkan blog secara
efektif untuk di pergunakan sebagai media pembelajaran? siapkan bahannya berupa
meteri pembelajaran dalam bentuk apa saja seperti word, powerpoint, foto, video, dan sebagainya, lalu masukkan bahan itu
di blog anda dan berikan kepada murid atau teman sejawat yang memerlukannya. Ini contoh PJJ beliau
dengan murid-murid di era pandemi https://dedidwitagama.wordpress.com/2021/02/15/perbandingan-trigonometri-sudut-sudut-berelasi/
Kelebihan wordpres
sehingga Pak Dedi pindah dari Blog ke Wordpres. Banyak orang yang beranggapan dalam Wordpres untuk tulisan cerita, banyak
yang
picisan. Betulkah? Lalu
yang
terbaik yang
mana? Blog atau Wordpres?
Seperti pada situasi lain
di bidang teknologi, kemunculan teknologi terbaru umumnya melebihi teknologi
sebelumnya dan mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada edisi lebih
lama dan lebih bagus, tapi semua tergantung selera, ada orang yang senang mobil tua walau
mobil
baru terus bermunculan. Masalah
selera,
tapi Pak Dedi
lebih suka wordpress, lebih kaya dan lebih mudah, bahkan ada aplikasinya di
playstore,
sekarang
bisa ngeblog sambil nunggu anak saat menjemput di sekolahnya atau saat menunggu
istri belanja di pasar, cuma menggunakan gawai.
Blog yang baik itu sangat relatif,
sama dengan fenomena instagram dan
tiktok, baik dan tidak baik batasnya bias, soal mana yang lebih diminati itu
juga tidak
ada pedoman, suka-suka netizen
saja.
Blog yang ramai pengunjungnya
adalah blog yang
banyak menjawab kebutuhan pengguna internet, cara menghasilkan uang bisa dengan klikbait atau jumpa
pengunjung, namun Pak Dedi tidak menggunakan itu, penghasilannya diperoleh dari orang-orang yang menemukannya lewat kata
kunci di google sehingga terhubung dengan blognya. Kemudian Beliau sering diundang
terbang keliling dunia dan disediakan kamar hotel, plus dpt transport, seribu
lebih perjalanan
berbagi yang bisa dilihat di link: https://trainerkita.wordpress.com/
Isi blog itu menjadi hak otoritas
pemilik blog sepenuhnya,
seperti
di dunia vloger youtube, setiap
orang bebas mengisi blognya dengan apa saja yang diinginkan, nanti akan
terlihat mana yang netizen paling suka, ini bisa dilihat dari statistik blog. Apapun yang mau ditulis dalam blog, tulis saja dan terbitkan/uplaod,
jika terasa ada yang kurang bagus beberapa hari kemudian, itu bisa diedit,
kalau menurut anda tidak
bagus postingan bisa dihapus, tapi harus hati-hati dengan UU ITE, tuliskan yang aman-aman saja, hindari kritik pejabat dan membawa nama pejabat.
Blog ketika
dikelola dengan baik, bisa menjadi
sandaran hidup. Bisa menarik iklan, dan menghasilkan uang. Agar
blog banyak pengunjung, tuliskan banyak
hal yang
kira-kira
dibutuhkan banyak orang dan bermanfaat tentunya, gunakan tagar yang sedang ramai
dibicarakan orang, iklan akan datang sendiri, mereka akan menghubungi
pemilik blog melalui email dan telepon, makanya harus mencantumkan nomer kontak di blog, supaya
mudah dihubungi.
Jika ingin monetisasi (mengkomersilkan)
blog atau tidak itu hak adalah hak pemilik blog, tapi kalau blog saja belum punya, jangan
dulu mikir kesana, pikirkan dulu cara membuat blog dan usahakan untuk banyak
jumlah pengunjung serta kemanfaaatannya buat semesta, setelah itu Tuhan bakal
datangkan rejeki dari tempat yang tidak terduga.
Blog bayar atau
gratis secara
penampakan hampir sama, bedanya
kalau yang
bayar iklannya bisa dikendalikan oleh pemilik, sedangkan yang gratis iklannya tergantung
dari penyedia platform. Kalau
blog berbayar, jika satu tahun anda tidak membayar iuran, maka
blog anda akan hilang terhapus dari jagat maya, sedangkan
kalau gratis blog tayang terus walaupun tidak kita urus dan tidak kita bayar. “Kalau ada yang gratis kenapa harus yang bayar”
ini ditulis oleh Budi Rahardjo, PhD, blogger yang dosen ITB, beliau mengklaim sebagai pembuat website pertama
di Indonesia
yang
webnya masih jalan sampai sekarang. Ini blog pak budi https://rahard.wordpress.com/
Yang paling berat dalam
mengelola blog adalah konsistensi dan komitmen blogging, banyak orang yang punya blog sekian tahun yang lalu, tapi kemudian
terbengkalai tidak
lagi diisi hingga lupa passwordnya dan akibatnya membuat blog baru lagi, tapi
mangkrak lagi tidak
berkelanjutan, inilah kendala yg paling sukar dalam mengelola blog. Supaya tidak
kehabisan ide menulis di blog,
biasanya Pak Dedi melakukan blogwalking atau berkunjung
ke blog teman atau siapa saja, membaca apa saja, lalu menemukan ide dan ditulis
dengan bahasa sendiri, dilengkapi dengan gambar ilustrasi
pendukung dan ketika selesai menulis langsung di upload, meskipun cuma dua alinea cukup, kadang cuma satu baris
kalimat. Ini
contoh blog Pak Dedi yang minim kata https://fotodedi.wordpress.com/
Pak Dedi juga ngeblog di
kompasiana sejak tahun 2008,
platform buatan kompas gramedia, disini https://www.kompasiana.com/dwitagama
Pak Dedi tidak mengkhususkan waktu secara terjadwal untuk menulis blog, kapan
saja saat ada ide untuk menulis, apalagi sekarang bisa menggunakan
gawai, saat menunggu pesanan makanan di resto, menunggu jadwal peasawat,
menunggu istri selesai belanja, atau kapan saja, saat ada ide, ambil gawai dan
posting. Jika
banyak ide yang dituliskan, semua
diposting dan penanyangannya dijadwalkan setiap sekian waktu sekali sesuai
kehendak.
Secara umum blog
kompasiana dg wordpress.sama, krn tampaknya kompasiana juga memakai platform
wordpress, jadi kalo kita bisa pakai wordpress, pasti bisa ngeblog di
kompasiana, bedanya kalau di wordpress bisa kopi paste tulisan siapa saja dan tidak kena sangsi, tapi
kalau di kompasiana, jika anda kopi paste melebihi 25 % dari tulisan anda
maka kompasiana akan menghapus tulisan anda dari blognya, karena kompas punya software
melacak keaslian tulisan.
Blog itu seperti jurnal
pribadi yang berisi dokumentasi pribadi untuk dibaca orang sedunia dan bisa dikomentari
pembaca sedunia, misalnya jika di website lembaga/ perusahaan atau institusi
tulisan seseorang tidak
bisa dimuat karena tidak
sesuai dengan visi lembaga, tetapi
penulis bisa mempublikasikan di blog pribadi, makanya banyak jurnalis yang
punya blog pribadi karena ada tulisan yang tidak bisa tayang di media
dimana dia kerja bisa ditayangkan di blognya sendiri, ada satu contoh jurnalis
tempo yang
blog nya hit sejak belum ada blogger.
Blog atau hal-hal baru apa
saja sering tampak menakutkan, padahal jika dikelola dengan baik akan menjadi kenangan terindah
dan dapat bermanfaat bagi orang lain. Mengetik dalam blog dapat dilakukan sambil
mengedit tulisan, atau bisa
juga diketik terlebih dahulu dalam file word kemudian dicopy ke blog,
selanjutnya dapat langsung diposting. Bisa juga sebuah tulisan di foto dan
diposting,
jadi artikel dalam bentuk foto tulisan, intinya bebas membuat postingan sesuai keinginan pemilik
blog.
Ada beberapa orang merasa resah dan takut apabila blog
pribadinya di hack, karena dalam blog menyimpan nomer kontak dan data email. Kemungkinan
blog di hack selalu
ada, maka seperti kita merawat alamat
email, jangan save password di sembarang laptop atau gawai, gunakan password yang unik, ganti password
secara berkala, dan sebagainya, insya allah blog akan
terlindungi. Kalau masih takut ada yang jahat setelah melihat
nomer kontak kita di blog, lebih baik
jangan menampilkan nomer kontak, tapi kalau ada yang tertarik dan
berkeinginan bekerja sama dengan
kita akan mengalami kesulitan untuk menghubungi kita.
Solusi ketika tulisan blog
kita dicopy dan dibuat blog baru,
pak Dedy
menggunakan
ucapan DR. Onno W.
Purbo pakar IT negeri ini yang
baru saja menerima penghargaan dunia yaitu “ikhlaskan, itu akan menjadi pahala
pengantar kita ke sorga”,
tulisan dia lebih dari tiga terabyte
bisa
didownload gratis (prosesnya
bisa lebih dari tiga hari), digunakan gratis, bayarannya, jiak selesai beribadah
tolong doakan beliau agar sehat selalu.
Dapatkah tulisan di blog dijadikan sebuah buku? Kalau
ingin membuat buku tentu harus tulisan orsinil kita, kalau
kita ragu apakah ada tulisan orang
lain di tulisan blog kita, caranya gampang yaitu tuliskan lagi alinea
pada blog itu dengan gaya bahasa berbeda dari
anda sendiri, maka itu akan
menjadi tulisan orsinil anda, pasti akan berbeda dari tulisan yang terdahulu walau dengan
inti ide yang
sama, karena
dari satu ide bisa berwujud jutaan tulisan.
Pesan pamungkas
dari Pak Dedy: “Teman-teman bayangkan jika seorang
koruptor yang pernah viral beritanya dan dipenjara punya cucu, tiba-tiba anak kecil cucu koruptor
itu browsing nama kakek/neneknya di mesin pencari dan menemukan cerita kasus
kakeknya, anda bisa bayangkan bagaimana orang tua sang cucu menjawab pertanyaan
anaknya setelah tau cerita kakeknya? bayangkan
ketika cucu atau cicit anda mencari nama anda sebagai kakek, nenek atau
buyutnya, dan menemukan tulisan-tulisan
di blog dengan wajah anda masa lalu, bagaimana perasaaan anak kecil yang mulai kenal mesin
pencari itu?.
Blog adalah teknologi yang sesungguhnya menerapkan konsep peribahasa: Gajah mati
meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan apa? Harta? Jangan-jangan sebelum mati pun anda
banyak hutang karena ingin rumah mewah, mobil
terbaru, gadget terkini yang saat mati belum anda lunasi. Blog bisa menjadi gading yang kita tinggalkan buat anak
cucu kita dan generasi penerus atau anda
mau mati sia-sia? pilihan di tangan anda. Selamat berjuang menjadi pribadi yang punya arti, atau anda tidak menjadi apa-apa sehingga
tidak
bisa apa-apa, selamat
berjuang saudaraku. Menulislah
untuk meninggalkan jejak yang baik untuk dikenang sepanjang zaman”.