Senin, 30 Januari 2023

Guru Sang Inovator



Sebelum Bapak Sigit Suryono menyampaikan materi, beliau menyapa semua peserta pelatihan “Selamat malam bapak ibu yang luar biasa peserta pelatihan penulisan yang hebat semua. Tak kenal maka tak sayang, saya pada malam hari ini diminta oleh Omjay untuk menyampaikan materi tentang guru yang inovatif”. Beliau memperkenalkan diri melalui youtube dari GTK Kemdikbud: https://youtu.be/RynJMt80PzI

 
Bagaimana kita bisa menjadi seorang guru yang inovatif? Sebenarnya peserta kegiatan pelatihan ini adalah bapak ibu guru hebat yang sangat inovatif terbukti inovasi dari Omjay dan teman-teman bisa melakukan banyak kegiatan pelatihan melalui beragam media baik zoom, WA, dan lain-lain.

Pada awalnya peserta diberi gambar doraemon, yang merupakan salah satu film yang sampai saat ini banyak disukai. Dari film tersebut, terbersit dalam benak hati setiap permasalahan akan memunculkan alat-alat yang bisa digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Setiap permasalahan yang muncul akan bisa menjadi triger, pemicu bagi kita semua untuk bisa memecahkannya salah satunya adalah dengan melakukan inovasi.

Setiap orang bisa melakukan inovasi sesuai dengan masalah yang dihadapi di dalam kehidupan kita sehari-hari. Untuk melalukan sebuah inovasi maka ilmu dasar yang bisa kita gunakan adalah ilmu yang kita peroleh dari saat kecil sampai dewasa. Setiap permasalahan yang muncul/ timbul memungkinkan kita untuk belajar menghadapinya. Persoalan/ permasalahan yang ada bisa dengan cepat bisa diatasi jika kita memiliki ilmunya, sebaliknya jika ilmu kita tidak memungkinkan maka permasalahan/ persoalan yang ada akan lebih susah untuk kita pecahkan. Oleh sebab itu ilmu sangat penting bagi kita semua untuk bisa melalukan inovasi.

Untuk menjadi seorang yang inovator kuncinya adalah:
A. Belajar, belajar, dan belajar.
Kita bisa belajar dari:
1. Belajar bisa kita dapatkan dari semua yang ada di dunia ini, dari ayah bunda yang menanamkan pendidikan sejak kita kecil, pengalaman berharga pasti akan kita dapatkan dari mereka.

2. Belajar dari teman, masyarakat, dan lingkungan sekitar akan mengajarkan pada kita untuk bisa berbagai dan berkolaborasi dengan saling menghargai semua karya cipta dari mereka akan memunculkan ilmu dan problem solving pada diri kita.

3. Saat sudah mulai sekolah kita akan mendapatkan banyak ilmu dari guru kita, dosen kita, dan tentu sahabat sahabat kita. Mereka tempat kita menggali ilmu, tempat kita berdebat dan berdiskusi dengan berbagai permasalahan, tempat mencurahkan isi hati, dan ilmu kita dalam menghadapi persoalan di ruang kelas, maupun di ruang sosial kemasyarakatan.

4. Dunia kerja dan lingkungan kerja kita akan memunculkan inovasi-inovasi baru bagi diri kita karena permasalahan yang ada. Saat kita berkerja dituntut untuk menyelesaikan berbagai masalah pekerjaan kita, sebagai guru inovasi yang bisa kita munculkan ada di sekitar kita. Ada siswa, ada rekan guru, ada kepala sekolah, ada pengawas, ada dinas pendidikan, ada peraturan pemerintah, ada lomba, ada peningkatan kompetensi kepribadian, ada peningkatan kompetensi sosial, ada kompetensi pedagogik, ada kompetensi profesional yang itu semua adalah ladang inovasi bagi kita. Masalah-masalah di dunia kerja yang kita hadapi itu adalah tempat kita berinovasi untuk bisa mengatasi masalah, atau untuk meringankan beban kerja, atau bisa untuk memunculkan ide baru agar pekerjaan kita menjadi lebih ringan, lebih bermanfaat, dan juga bisa dirasakan hasilnya oleh semua orang. Jika perasaan itu ada pada diri kita, maka bapak ibu adalah "guru inovator".

B. Kolaborasi.
Kolaborasi penting sekali untuk mempercepat suatu proses inovasi. Dengan kolaborasi dengan rekan sejawat, guru-guru inovator yang lainnya apalagi dalam kumpulan teman-teman penulis sebuah karya akan bisa diselesaikan dengan lebih cepat daripada diselesaikan sendiri. Dengan kolorasi kita bisa saling mengingatkan, saling membantu dikala ada masalah, saling berbagi ide pemecahan masalah, saling menguatkan di kala susah, dan tentu saling menginspirasi untuk berinovasi.

C. Berbagi.
Setelah "belajar" dan "berkolaborasi" penting sekali untuk bisa saling “berbagi”. Dengan berbagi ilmu pengetahuan, hasil inovasi yang sudah kita lakukan akan bisa lebih bermanfaat bagi orang lain. Dengan kata lain dengan berbagi dengan orang lain, akan bisa memunculkan produk-produk baru bagi kita semua karena kita akan mendapat masukan dari orang lain yang bisa memperbaiki kualitas dari hasil inovasi yang kita lakukan. Bisa juga ada kritikan yang tentu ini akan memunculkan sebuah masalah yang bisa kita pikirkan untuk menjadi inovasi berikutnya.

D. Menginspirasi.
Teman-teman yang hadir dalam kegiatan ini adalah inovator yang terus menginspirasi banyak orang. Peserta sudah belajar menulis, sudah berkolaborasi dalam pembelajaran dalam group WA ini, dan telah berbagi tulisan di media blog. Itu semua yang dilakukan oleh inovator-inovator di jaman ini. tulisan kita akan menjadi jejak digital yang bisa dibaca, dipelajari dan diamalkan oleh siswa kita, oleh teman-teman kita, oleh keluarga kita, dan semua orang yang mengakses blog bapak ibu semuanya. Tebarkan manfaat dari kegiatan ini untuk lingkungan kerja kita dan juga siswa kita. Kita telah banyak belajar dari orang-orang hebat pengisi kegiatan ini, teman-teman penulis, teman-teman penerbit, dan juga dari guru-guru maupun praktisi. Giliran kita semua menjadi penerang, pembawa ilmu bagi diri sendiri, keluarga, siswa, teman sejawat dilingkungan masing-masing. Bertebaranlah menjadi inovator-inovator yang bisa menginspirasi di manapun berada. Karena sesungguhnya semua orang adalah inovator, untuk bisa diakui oleh orang lain bagilah inovasi pada orang lain. Dari yang sederhana, sampai yang komplek, dari hanya bermanfaat bagi diri sendiri biarkan inovasi itu bisa dimanfaatkan oleh orang lain.

Untuk mengakhiri materi narasumber ingin menyampaikan suatu yang sangat penting bagi kita semua, “Barang siapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barang siapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barang siapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia celaka.” Dan “Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”.

Pertama, barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin maka dia orang yang beruntung dan ini adalah “Inovasi”. Kata kuncinya adalah orang yang lebih baik dari waktu sebelumnya. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain, (inilah yang disebut dengan “inspirasi”). Sosok yang inovatif dan inspiratif maka dia senantiasa berpikir dapat bermanfaat bagi orang lain. Dimana inspirasi dan inovasi itu ada irisan artinya bahwa inovasi yang dilakukan itu bermanfaat dan bisa berguna bagi orang lain.

Kedua, guru inspirasi yang dilakukan harus inovatif agar ada keterbaruan. Dari inovasi dan inspirasi ini muncullah obsesi (mimpi besar) kumpulan mimpi besar yang belum tentu ada hari ini bisa diwujudkan mungkin saat yang akan datang. (Suhendra, M.Ed, Ph.D(UPI).

Semoga kita akan menjadi orang-orang yang bisa berinovasi dan menginspirasi dengan tulisan-tulisan kita. Demikian resume ini, semoga bermanfaat. Selamat membaca.

Belajar Menulis Cerita Fiksi

Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI
Gelombang 28


Belajar menulis pertemuan 10 ini dengan tema “Kiat Menulis Cerita Fiksi” dengan narasumber bapak Sudomo, S. Pt.

Pertemuan malam ini akan menggunakan alur Merdeka, yaitu:
1. Mulai dari Diri
2. Eksplorasi Konsep
3. Ruang Kolaborasi
4. Demonstrasi
5. Kontekstual
6. Elaborasi Pemahaman
7. Aksi Nyata.

Berikut pemaparan selengkapnya:

1. Mulai dari Diri. Pada alur ini, narasumber ingin kita bisa berbagi tentang pengalaman dalam menulis cerita fiksi. Peserta bisa mengirimkan cerita singkat terkait pengalaman. Bisa pengalaman mengalami kendala memulai menulis cerita fiksi. Bisa juga tantangan yang dihadapi saat menulis cerita fiksi. Bisa juga mungkin pengalaman telah menerbitkan buku fiksi. Tuliskan saja pengalaman terkait menulis fiksi. Jika memang belum pernah menulis fiksi, tidak apa-apa juga dituliskan belum pernah. Pada tahap ini terdapat banyak peserta yang mengirimkan segala macam unek-uneknya. Sebagian besar menyatakan kalau belum pernah menulis cerita fiksi, sering melenceng dari ide awal menulis, sudah ada beberpa yang pernah menulis dan intinya semuanya ingin belajar menulis fiksi. Ternyata luar biasa sekali pengalaman Guru Hebat dalam menulis cerita fiksi. Dari beberapa yang telah masuk, bisa kita garis bawahi terkait adanya niat/komitmen, outline/kerangka karangan, tema, memulai menulis, dan lain-lain. Dari pengalaman-pengalaman tersebut, selanjutnya mari kita bersama-sama memasuki alur kedua, yaitu Eksplorasi Konsep.

2. Eksplorasi Konsep. Pada alur ini, narasumber mempersilakan mempelajari secara mandiri materi yang telah disiapkan dalam bentuk cerita pendek. Peserta bisa membaca dan membuat catatan/pertanyaan terkait materi yang ingin digali lebih dalam lagi. Berikut ini tautannya https://s.id/MateriSudomo. Garis besar materi dari cerpen tersebut adalah alasan mengapa harus menulis cerita fiksi, syarat bisa menulis cerita fiksi, bentuk-bentuk cerita fiksi, unsur-unsur pembangun cerita fiksi, dan tips menulis cerita fiksi. 
Beberapa poin penting materi kita malam ini, terutama untuk hal-hal yang mungkin baru bagi peserta pelatihan adalah sebagai berikut:

a. Fiksimini, yaitu fiksi singkat yang hanya terdiri dari beberapa kata saja. Berikut adalah contoh fiksimini yang terkenal For sale: baby shoes, never worn. Ernest Hemingway.

b. Flash fiction, yaitu cerita kilat dengan kekhususan jumlah kata. Biasanya mengandung plot twist.

c. Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Contoh premis: Seorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia. Itu adalah premis dari novel Harry Potter. Kekuatan premis adalah mampu menggambarkan novel yang tebal hanya dalam satu kalimat saja. Premis mengandung unsur, yaitu tokoh, tantangan, tujuan tokoh, dan resolusi.

3. Ruang Kolaborasi. Pada alur ini diberikan beberapa kalimat, silakan lanjutkan sendiri menjadi satu paragraf di dalam resume.

 “Perlahan suara-suara itu menghilang. Dalam gulita aku menggigil sendirian. Mendadak bulu kudukku meremang. Terdengar suara di kejauhan. Semakin lama kian mendekat. Semakin keras terdengar dan semakin jelas terdengar, suara seorang perempuan yang sedang merintih kesakitan, apakah itu nyata ataukah hanya imajinasiku semata? Ah mungkin ini hanya efek dari rasa takutku yang berlebihan, aku berusaha menguatkan keberanianku dan berusaha menutup mata berharap pagi segera menyapa”.

4. Demonstrasi Kontekstual. Pada alur ini peserta disilakan menuliskan 5 tema yang paling disukai dan kuasai. Peserta pelatihan boleh menuliskannya di notes HP atau docs atau di mana saja.

Pada tahap ini saya menuliskan 5 tema sebagai berikut: matematika, pendidikan, perpustakaan, media sosial, perjalanan.

5. Elaborasi Pemahaman. Pada alur ini kita akan lebih melakukan tanya jawab. Dan banyak sekali peserta yang bertanya. Berikut ini beberapa jawaban dari narasumber: 

a. Narasumber tidak pernah melakukan latihan khusus. Latihan khususnya adalah dengan terus konsisten menulis. Konsistensi ini akan membuat seorang penulis terbiasa nyaman menulis dalam kondisi apapun. 

b. Tips menulis cerita fiksi, yaitu menumbuhkan niat, menentukan ide dan genre yang disukai dan kuasai, membaca karya fiksi orang lain, membuat kerangka, dan mulailah menulis kemudian menyelesaikannya.

c. Pentingnya membuat outline/kerangka karangan dengan tujuan agar tulisan tetap berada di jalurnya. Istilahnya sebagai pengingat bagi kita ketika akan melanggar jalur. 
Berikut penjelasan terkait outline: Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi, Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita, Membuat premis sesuai tema, Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya, Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik, Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail, Memilih sudut pandang penceritaan yang unik. 

d. Kiat mudah membangun alur atau plot cerita fiksi: 1. Tentukan dulu jenis alur/plot yang ingin digunakan; 2. Memahami unsur-unsur alur/plot yang meliputi Pengenalan cerita, Awal konflik, Menuju konflik, Konflik memuncak/klimaks, Penyelesaian/ending. 

e. Memfiksikan kisah nyata prosesnya sama seperti menulis fiksi pada umumnya. Kisah nyata hanya dijadikan sebagai ide dasar saja. Pengembangan dilakukan dengan menambah bumbu misalnya konflik, tantangan tokoh, dan lain-lain. Kuncinya tambahkan bumbu berupa konflik, hambatan/tantangan yang dihadapi tokoh, ending yang menyentuh, dan lain-lain; membuat / menciptakan karakter tokoh cerita. Memberikan penjelasan selangkah demi selangkah terkait detail karakter, sifat, watak dengan metode "show don't tell". Kemudian gambarkan tokoh melalui gaya bahasa, lingkungan tokoh, perilaku. Kunci menjaga netralitas penulis POV 1 adalah jangan baper. Tempatkan diri sebagai penulis, bukan tokoh. 

f. Kiat sukses membuat dialog yang menarik. Kuncinya adalah buatlah dialog yang 'hidup'. Ciri-ciri dialog yang hidup itu tidak kaku, sesuai setting tempat cerita, dan ada aktivitas tokoh menyertai dialog. 

g. Dalam satu cerita fiksi menggunakan kombinasi jenis alur/plotnya. Misal saat awal cerita menggunakan alur mundur (flashback) lalu menggunakan alur maju. Syarat premis memenuhi unsur-unsur, yaitu tokoh, tujuan tokoh, tantangan, dan resolusi. Tidak perlu dituliskan di bawah judul. Premis adalah garis besar cerita yang akan tulis.

6. Koneksi Antarmateri. Pada alur belajar ini, peserta disilakan menuliskan kesimpulan dari materi belajar malam ini dalam bentuk resume.

7. Aksi Nyata. Alur belajar ini, yaitu terkait dengan penerapan materi malam ini dalam bentuk tulisan, yaitu resume hasil belajar. Setelah membuat resume hasil belajar malam ini, di posting di blog masing-masing.

Demikian resume ini, semoga bermanfaat. Selamat membaca.

Berprestasi dengan Tulisan



Narasumber belajar menulis hari ini ialah Ibu Umi Rosidah.
“Guru Mulia karna karya” kata-kata inilah yang menjadi pelecut untuk terus belajar dan berkarya. Dengan berkarya, berarti anda sudah satu langkah lebih dekat untuk menjadi juara. Dan yang lebih penting lagi “guru adalah teladan”, jika guru terus belajar, maka peserta didiknya juga akan terus belajar, jika gurunya berhenti belajar maka peserta didiknya tidak akan pernah berkembang menjadi lebih baik.

Tapi janganlah kita berkarya untuk menjadi juara, karena bisa jadi kita akan menghalalkan segala cara dan kecewa jika kita gagal menjadi juara. Namun berkaryalah untuk anak didik kita, meskipun kita gagal kita akan terus berkarya karena mendidik adalah bagian dari hidup kita.
Aktivitas membaca merupakan modal utama untuk menjadi seorang penulis, dengan membaca akan memperkaya khasanah keilmuan kita, sehingga kita dapat melakukan sintesis dan menyajikan tulisan yang berkualitas sesuai dengan sudut pandang kita sendiri dan bukan hasil duplikasi.

Mengapa kita perlu menulis? Dari menulis serta melakukan penelitian inilah, menghantarkan narasumber pada berbagai kegiatan lomba di tingkat nasional sejak tahun 2015. Dan dari menulis ini beliau mendapat kesempatan bertemu dengan bapak ibu guru hebat yang penuh inspirasi dan motivasi dari berbagai penjuru di tanah air, bertemu tokoh-tokoh hebat, bertemu Bapak Mentri, Bapak Presiden serta mendapatkan pengalaman-pengalaman yang sangat luar biasa. Dan juga mendapat kesempatan untuk mengikuti short course di Jepang selama 21 hari.

Jika saat ini bapak ibu guru hebat sudah terbiasa membaca dan menulis, silahkan dikembangkan kemampuannya, dari menulis berbasis pengalaman dan kegemaran menjadi menulis berdasarkan riset atau penelitian, karena pada dasarnya menulis karya tulis ilmiah tidak sesulit yang kita bayangkan.

Yang paling sulit hanya menyelesaikan tulisan kita yang pertama saja, jika satu karya pertama sudah berhasil kita selesaikan, maka tulisan yang ke dua dan seterusnya akan lebih mudah. Apa yang menyebabkan menulis itu terasa sulit?

Kendala pertama kita sering merasa tidak ada bakat, akan tetapi menulis tidak hanya berasal dari bakat, tapi kemampuan menulis bisa diasah dengan ketekunan, berlatih setiap hari dan menjaga komitmen diri.

Kendala ke dua sulit memunculkan ide. Ide bisa kita dapat dengan memperbanyak diskusi, kolaborasi, dan tentu saja memperbanyak membaca. 
Kendala ketiga tidak suka menulis. Ini menjadi penyakit yang paling berat dalam menulis, tapi jika kita bisa menemukan alasan yang kuat mengapa kita harus menulis, maka penyakit tidak suka menulis ini akan sembuh. Alasan mengapa kita harus menulis bisa sangat beragam, marilah bapak ibu guru hebat menetapkan hati, mengapa anda ingin menulis.

Kendala yang keempat sulit menerima kritik. Seringkali tulisan kita sulit berkembang menjadi lebih baik, karena kita menutup diri dari saran dan kritik orang lain. Tapi narasumber yakin bapak ibu guru hebat yang ada di pelatihan ini semuanya sangat berfikiran terbuka dan tidak anti dengan kritikan, karena tulisan kita semua di posting di blog dan bisa diakses oleh semua orang.

Kendala yang kelima tidak ada waktu untuk menulis, ini alasan yang sering sekali kita dengar. Tapi menurutnya bukan orang yang punya banyak waktu luang, yang dapat menyelesaikan tulisannya. Tapi orang yang dapat meluangkan waktu di tengah kesibukannya.

Ada beberapa aktivitas yang perlu dilakukan untuk menjadi penulis yang baik. Aktivitas ini akan menentukan seperti apakah kualitas tulisan kita. Ide sering kali muncul sewaktu-waktu, jika tidak ingin kehilangan ide itu, segera catat, bisa di smartphone maupun di buku catatan kecil. Dan Bu Umi sendiri selalu menyediakan buku catatan kecil kemanapun pergi. Dan jika waktunya sudah memungkinkan kita bisa mengembangkannya dengan berdiskusi maupun mendialogkannya dengan buku-buku referensi.

Dunia digital sudah berkembang sangat luar biasa, berbagai macam informasi dapat kita peroleh dengan mudah melalui internet. Jika kita ingin menulis karya tulis ilmiah ada sumber bacaan dan referensi yang bisa kita peroleh dari internet. Akan tetapi yang harus kita perhatikan adalah jangan sampai kita terjebak dalam plagiasi. Pengalaman orang lain juga bisa menjadi sumber inspirasi, maka kita perlu mengembangkan sikap peduli dan empati sehingga kita bisa memberikan solusi dan inspirasi dari setiap permasalahan yang ada di sekitar kita.

Demikian resume ini, semoga bermanfaat. Selamat membaca.

Berdedikasi di Daerah 3T



Malam ini kita akan belajar bersama Bapak Khamdan Muhaimin, S.Pd, Gr dengan tema menjadi guru berprestasi dan berdedikasi di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T). Beliau bertugas di SMPN 5 Sambi Rampas Kab. Manggarai Timur, Provinsi NTT. Dan beliau lahir di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Sebelum menjadi guru di NTT, pernah menjadi guru honorer di SMK Muhammadiyah Weleri Kendal dan SMKN 1 Mandiraja Banjarnegara Jawa Tengah. Setelah itu mengabdi di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) dari tahun 2015 sampai sekarang kurang lebih selama 6 Tahun. Di tempat tersebut tidak ada Listrik, sinyal susah, air susah, jalan rusak mendaki menurun, sedangkan mata pencaharian orang tua berkebun/petani kopi yang hasil panenya satu tahun satu kali, di tempat ini kehidupan orang tua siswa adalah golongan ekonomi menengah ke bawah. Desanya terdiri dari 7 kampung yang lokasinya berjauhan antar perkampungan. Menuju ibu kota kabupaten membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam. Jadi kalau mau makan bakso, mie ayam, sate dan lain-lainnya harus ke kota dulu, tapi semua itu dinikmati karena dengan menikmati dan mensyukuri proses kehidupan ini semua terasa ringan.

Terus bagaimana bertahan di sana? warga di sana tidak pernah atau jarang sekali membeli sayur ke kota karena mereka menanam sendiri untuk dimakan sehari-hari, kalau beli tidak mungkin karena ke pasar saja jauh sekali. Kita tanam labu, daun singkong, kubis, buncis, daun pepaya. Tetapi makanan favorit adalah daun singkong, labu beserta daunnya karena tumbuh setiap saat (tidak mengenal musim), sedangkan kubis menunggu musim kemarau. Untuk lauk biasanya dengan telur, mie instan, ikan asin, ikan basah kalo musim ikan dan ayam pedaging.

Adat di daerah 3T sangat kuat, berbagai acara adat masih sangat kental, misalkan:
1. Irong, tidak boleh berteriak, menyalakan api, ribut, selama 1-2 hari, tujuannya adalah supaya hasil panen melimpah.

2. Acara mbaru dor, adalah masuk rumah baru mereka menggunakan berbagai acara adat.

3. Kepok tuak adalah adat menyambut kedatangan tamu dengan berbicara adat menggunakan tuak, rokok dan ayam kampung. Ungkapan ketulusan orang disini menerima tamu dan kegembiraan menyambut tamu baru.

4. Makan padi baru, acara pesta sekolah dan lain-lain.

Dari sinilah narasumber mulai menulis tepatnya tahun 2016. Menulis tentang berbagai tantangan dan solusi menjadi pendidik di daerah 3T. Pertama kali menulis langsung membawanya menjadi finalis (10) besar kegiatan Simposium GTK 2016 di Jakarta yang diselenggarakan oleh Kemdikbud RI. Beliau menulis karena ingin Pendidikan di daerah khusus atau daerah terpencil yang masih serba kekurangan dari berbagai akses dapat diperhatikan oleh pemerintah. Dan berharap dengan menulis tentang perjalanan di daerah 3T dapat memotivasi para guru-guru yang berjuang di garis depan daerah terpencil supaya para pendidik semangat berinovasi dan menginspirasi di walaupun di daerah terpencil. Beliau belajar menulis dari masalah, dengan menemukan persoalan/masalah di daerah 3T, kemudian dirangkum/ditulis. Tidak hanya menulis masalah saja akan tetapi juga memberikan solusi melalui tulisan maupun tindakan. Karena “Sebaik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain”

Di daerah 3T beliau mendirikan rumah belajar, rumah belajar berdiri tahun 2016 sampai sekarang. Anak-anak setelah pulang sekolah makan istirahat sebentar kemudian ke kebun untuk mengambil kayu bakar dan sayur kemudian pulang makan malam dan tidur karena kelelahan sehingga tidak sempat belajar. 

Melihat kondisi itu maka pada akhirnya mendirikan rumah belajar supaya anak semangat belajar dengan menyajikan kegiatan les matematika, membaca buku, menggambar, mewarnai, bulu tangkis , bola voli, puzzle dan lain-lain. Sedangkan malamnya pukul 19.30 wita anak-anak juga dapat belajar mengoperasikan laptop dan akses internet gratis di rumah belajar. Dan yang membuat senang, rumah belajar pernah mendapatkan kiriman buku dari mba Najwa Shihab sebagai duta baca Indonesia pada waktu itu. Dan mengunggah kegiatan rumah belajar ke instagramnya. Selain itu juga menjadi relawan di daerah 3T dengan membuat proposal bantuan ke berbagai instansi baik negeri maupun swasta. Yayasan, kampus, komunitas, media online, perpustakaan daerah, nasional, dan menjalin kerja sama dengan mereka. Kemudian setelah mendapatkan apa yang di dapat, mewakili donatur membagikannya seperti membagikan flashdisk vidio pembelajaran program kirim budi ke sekolah SD, SMP dan SMA, membagikan seragam sekolah, buku bacaan, alat tulis ke sekolah SD, SMP dan SMA di tempat beliau mengabdi, membagikan mukena, alquran, iqro, buku, karpet masjid ke umat muslim minoritas di masjid Fatahillah. Pak Khamdan mewakili donatur dari jawa juga membuat dua sumber mata air dan 4 bak penampung air untuk warga sekitar yang kekurangan air di daerah 3T.

Di sekolah yang merupakan daerah 3T, sinyal susah kadang blank sinyal 3 hari, coba bayangkan 3 hari tanpa HP, oleh karena itu beliau menginisiasi sekolah berbasis digital seperti : Computer Based Tes offline dan pemilihan ketua Osis offline merupakan pertama kali dilaksanakan di sekolah dan pertama kali juga di kab. Manggarai Timur, cara kerja digital akan tetapi tanpa menggunakan sinyal dan kartu perdana, selain itu juga membuat kelompok belajar mini di setiap kampung.

Prestasi Pak Khamdan selanjutnya di nobatkan menjadi Guru SMP Inspiratif Tingkat Nasional 2020 yang diselenggarakkan oleh Dirjen GTK Kemdikbud di Hotel Serpong, Tangerang Selatan.

Disini pasti banyak guru-guru hebat yang terus berjuang demi kemajuan pendidikan, terus berkarya. Dan jadilah guru berdedikasi dimanapun kita bertugas. Semoga resume ini bermanfaat. Selamat membaca.

Sabtu, 28 Januari 2023

Motivasi Berprestasi



Tidak terasa kita sudah memasuki tahap kedua kegiatan belajar menulis yaitu sesi motivasi berprestasi. Minggu ini sengaja menghadirkan guru-guru berprestasi tingkat nasional untuk memotivasi peserta agar menjadi guru berprestasi dan berdedikasi. Pada malam ini yang akan menjadi narasumber adalah bapak Dede Suryana yang biasa disapa Abah Dede. Beliau adalah seorang guru honor yang sudah mengabdikan diri sejak 1987, umur saya baru tiga tahun saat itu. Beliau adalah guru berprestasi yang sudah meraih beberapa prestasi yang gemilang.

Meskipun sebagai guru honorer yang notabene gajinya bisa dibilang masih belum mencukupi, namun Abah bertahan sampai sekarang. Hal itu dikarenakan Abah mencintai profesi ini sepenuh hati terlepas plus dan minus menjadi seorang guru honorer. Banyak profesi diluar sana, semua profesi adalah baik, akan tetapi profesi seorang guru adalah mulia, karena apapun profesi yang sekarang, tanpa kehadiran seorang guru tidak akan terjadi. Jadi kita harus bangga dengan profesi saat ini, bersyukur sudah menjadi guru, baik yang honorer ataupun yang sudah ASN, syukuri, nikmati dan jadilah guru sebagai pelayan buat peserta didik kita karena guru adalah fasilitator bagi mereka apalagi dimasa pandemi sekarang ini.

Apa yang diraih oleh Abah selama ini adalah bonus, selama Abah berkiprah di dunia pendidikan tidak terpikirkan ke arah sana, tapi ada suatu ungkapan yang sering Abah sampaikan sebagai berikut:
1. Dalam hidup akan dipertemukan dengan pertemuan yang misterius, setelah orang lain mengakui kemampuan dan keunggulan diri kita maka akan memicu sirkuit yang luar biasa. Nah mungkin setelah sekian lama Abah bergelut di dunia pendidikan beberapa tahun Abah dipertemukan dengan pertemuan misterius ini. Tetap semangat semoga di tahun ini dipertemukan dengan pertemuan yang misterius yang menjadi cita-cita guru hebat.

2. Mencatat apa yang harus dikerjakan dan kerjakan yang sudah dicatat artinya kalau ada tugas kerjakan, kalau ada ide tuliskan, nah nanti pasti akan timbul permasalahan dan kesulitan, untuk mencari solusi yang pertama dilakukan adalah bertanya karena ada istilah “ciri orang yang berfikir adalah bertanya”
Pengalaman Abah mengajar, mengajar di SMP, di SD, dan sekarang dipertemukan dengan seorang guru hebat, Abah diberi amanah juga mengajar di salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung. Dan Abah juga diberi kesempatan untuk berbagi dengan guru hebat tahun kemarin menjadi narasumber untuk Bimtek guru pembimbing khusus bagi guru yang mengajar di sekolah inklusif di Indonesia, suatu kebanggan tersendiri bisa berbagi dengan mereka, dan malam ini suatu kehormatan om Jay memberi kesempatan Abah untuk sedikit barbagi dengan guru hebat disini, semoga sedikitnya menambah motivasi untuk berkarya dan mengupgrade pengetahuan untuk lebih baik lagi, karena guru zaman now adalah guru yang harus nyaman didalam zona ketidak nyamanan dan guru pembelajar yang tidak berkesudahan. Semoga kita dapat menjadi bagian dari guru zaman now ini.

Abah bukan bangga dengan yang telah dicapai tapi Abah bangga bisa melakukan proses ke arah itu. Berbagai komunitas guru nasional telah mengajak untuk berbagi, dan kemarin Abah diberi kesempatan untuk berbagi dengan dengan sahabat luar biasa P4TK TK dan PLB Kemdikbud, itulah pertemuan misterius, tapi semua itu bukan Abah hebat, dan bukan pula hasil kerja keras Abah, itu semua Allah SWT yang memudahkan dan melancarkan aktivitas Abah, tidak ada yang tidak mungkin, Abah yakin disini banyak yang akan menggantikan Abah dikemudian hari, kalau saja Allah memberikan umur panjang kepada Abah, ingin sekali suatu saat ada guru yang menyapa, “Bah benar apa yang disampaikan Abah, sekarang saya menjadi narasumber dan mendapat apresiasi”, Abah tentu akan sangat bangga sekali.

Abah kuliah jurusan Pendidikan khusus, atau Pendidikan Luar Biasa (PLB) mengajar anak berkebutuhan khusus (ABK). PDBK adalah guru abah, Abah ada diposisi ini karena belajar dari mereka, mungkin nanti merekalah yang akan menuntun kita ke syurga Allah SWT. Mudah- mudahan momentum yang baik untuk mengasah kemampuan, dengan kolaborasi seperti ini, akan menambah amunisi untuk terus bergerak dan menggerakkan guru yang lain, tidak sedikit diluaran sana teman-teman kita asik di zona nyamannya. Peserta Belajar Menulis menjadi duta untuk menggerakkan mereka. Informasi ini jarang, jadi cocok sahabat guru hebat gabung disini, waktu terasa cepat berputar, ini menandakan bahwa perubahan itu akan terus berubah, tinggal kita yang harus siap dan mau berubah ke arah yang lebih baik, Nabi Muhammad SAW, bersabda, kalau hari ini sama dengan hari kemarin adalah orang yang merugi.

Demikian resume pertemuan ini, semoga bermanfaat. Selamat Membaca.

Jumat, 27 Januari 2023

Writing is Easy

Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI
Gelombang 28


Prof.Dr. Ngainun Naim adalah seorang guru besar di STAIN Tulungagung sekaligus seorang penulis yang telah menerbitkan buku sebanyak 47 judul buku. Malam ini beliau sebagai narasumber didampingi oleh ibu Lely Suryani selaku moderator, menyampaikan materi Writing Is Easy atau Menulis Itu Mudah. 

Narasumber mengatakan tidak akan menjelaskan bahwa menulis itu mudah atau sulit, namun hanya ingin mengajak peserta KBMN Gelombang 28 untuk bisa menulis. Caranya cukup satu yaitu dengan menulis.

Terdapat beberapa kunci untuk memudahkam dalam menulis, yaitu sebagai berikut:

1. Menulislah hal-hal sederhana yang kita alami. Pengalaman hidup sehari-hari itu merupakan sumber tulisan yang subur. Kita akan mudah menuliskannya karena kita menceritakan apa yang kita alami secara langsung. Tergantung aspek apa saja yang mau diceritakan, jangan khawatir salah ataupun jelek, tetapi takutlah jika tidak menulis. Jika kunci pertama ini dijalankan dengam baik, maka menulis akan menjadi lebih mudah.

2. Jangan menulis sambil dibaca lalu diedit. Itu akan menjadi hambatan psikologis dalam menuangkan ide pikiran. Menulis itu cukup dengan menulis. Tuliskan apa saja yang ada dalam pikiran secara bebas. Terus saja menulis sampai selesai, apabila merasa habis yang ditulis, lebih baik berhenti dulu, tinggalkan untuk sesaat, simpan terlebih dahulu dan jangan dibaca dulu, carilah suasana psikologis yang berbeda, endapkan dulu tulisannya, setelah menemukan waktu yang tepat maka baru boleh dibaca. Cermati kalimat demi kalimat, jika ada typo, langsung perbaiki. Sebelum mengunggah tulisan tersebut, selalu baca secara berulang, prinsipnya sederhana yaitu untuk meminimalkan hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita, karena tulisan itu adalah jejak kita.

3. Menulis tentang perjalanan. Ini juga jenis tulisan yang mudah untuk ditulis. Kita semua sangat sering melakukan perjalanan. Kita bisa menulis apapun tentang pengalaman saat dalam perjalanan, itu mudah karena kita menjalaninya.

4. Menulis secara ngemil. Artinya dilakukan secara sedikit demi sedikit. Setiap hari dapat menulis beberapa jenis tulisan, tidak usah terlalu banyak cukup 3 sampai 5 paragraf. Untuk artikel jurnal, Prof. Dr. Ngainun menargetkan minimal 1 paragraf untuk diperjuangkan. Untuk menulis di blog minimal 1 atau 2 paragraf sudah cukup. Dan itu dilakukan setiap hari.

Kunci-kunci tersebut sangat mudah untuk dipraktikkan, semua tergantung niat dan kedisplinam dalam mengatur waktu.

Demikian resume ini, semoga bermanfaat. Selamat membaca.

Rabu, 25 Januari 2023

Tulis dan Publish Tanpa Ragu

Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI
Gelombang 28

Pertemuan ke-8 ini agak berbeda dengan pertemuan lainnya, untuk pertama kalinya mengikuti pelatihan ini menggunakan zoom, biasanya hanya melalui whatsapp grup. Bpk Dedi, narasumber malam ini membawa peserta untuk bertatap muka meskipun hanya melalui zoom, setidaknya kami bisa melihat wajah, mengenal dan berinteraksi dengan orang-orang hebat.

Materi malam ini tentang konsistensi menulis di blog. Menulis bisa menjadi hal yang sulit jika terlalu dipikirkan, namun apabila melakukannya mengalir apa adanya akan terasa lebih ringan. Blog merupakan salah satu sarana untuk menulis. Menurut Pak Dedi, jumlah guru sekitar 3,31 juta namun hanya sedikit guru hebat. Kita harus mengenal bagaimanakah guru hebat supaya tertular menjadi hebat. 

Ciri orang hebat adalah sebagai berikut:
1. Produktif, mendatangkan (memberi hasil, manfaat) keuntungan. Berusaha produktif meskipun banyak pekerjaan, berusaha menghasilkan sesuatu yang dapat menjadi contoh bagi orang lain.
2. Mempunyai ide, minimalis dalam berpikir, kerjakan apa yang bisa dikerjakan, sesuaikan dengan kemampuan.
3. Mampu berkembang, jangan menjadi guru yang seragam, belajar mencari sesuatu yang dapat diunggulkan dalam diri. Mengikuti perkembangan jaman, selalu up to date dengan berbagai informasi terbaru, berani mencoba hal-hal baru, melek teknologi, dan mampu bersaing di berbagai kondisi.
4. Jangan terlalu serius, nikmati setiap proses dalam hidup, jangan terlalu memikirkan hasilnya, namun cobalah untuk melakakukan.
5. Efisiensi, mampu membuat gebrakan waktu, mengelola waktu dengan baik, jangan sampai tidak mempunyai waktu untuk sendiri atau me time.

Menulislah untuk meninggalkan jejak dalam kehidupan. Jangan memikirkan bagaimana hasilnya, namun teruslah berusaha. Blog merupakan media yang simpel untuk menulis, apapun dapat ditulis di blog. Namun terkadang ada keengganan untuk menulis di blog, orang lebih suka curhat melalui chat ataupun grup. Padahal curhat di blog juga tidak kalah menarik. Perlu adanya motivasi dalam diri untuk terus menulis di blog, supaya hidup kita menjadi lebih bermakna. 
Terdapat beberapa tips konsisten menulis di blog sebagai berikut:
A. Tentukan tujuan
B. Fokus
C. Buat outline
D. Mulai menulis
E. Selesaikan
F. Publish
G. Ikut komunitas menulis
H. Membaca tulisan orang lain untuk mendapatkan ide
I. Menulis lagi
J. Perkenalkan diri kepada warga blog
K. Ceritakan semua hal yang istimewa

Apabila tips – tips tersebut dapat dikerjakan dengan baik, insyaAllah bisa konsiaten dalam menulis di blog. Karena tidak ada keringat yang percuma, selama kita memenuhi kebutuhan makan, beribadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing dan menyebarkan cinta kasih kepada sesama (eat, pray, love).

Demikian resume ini, semoga bermanfaat. Selamat membaca.

Selasa, 24 Januari 2023

Mengatasi Kebuntuan Menulis

KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA PGRI
Gelombang 28
23 Januari 2023


“Ibu dan Bapak hebat, perkenalkan nama saya Ditta Widya Utami. Saya juga alumni kelas menulis yg kini bernama KBMN. Tepatnya alumni Gelombang Ke-7” begitulah perkenalan dari narasumber yang luar biasa sebelum materi dimulai. Selanjutnya, memberikan motivasi kepada peserta, barangsiapa yang ingin menjadi penulis andal, maka harus siap dengan prosesnya. Tidak bisa instan, diperlukan jam terbang yang cukup banyak agar bisa menjadi seperti Omjay, Bunda Kanjeng, Pak Dail, Bunda Aam, Bu Rali, Mr. Bams, Prof. Eko, dan lainnya yang tidak bisa disebut satu per satu. Bu ditta sudah senang membaca buku-buku cerita sejak kecil (sebelum SD), senang menulis sejak di sekolah dasar (dalam buku diary). Waktu SMP, sering mengirim tulisan ke mading sekolah dan pernah menulis cerita di buku tulis yang dibaca bergiliran oleh teman-teman. 

Kemudian, atas arahan guru Bahasa Inggris, juga menulis diary dalam bahasa Inggris. Ketika SMA, masih tetap menulis diary. Beberapa teman dekat yang membaca diarynya sempat berkomentar bahwa tulisan tersebut sudah seperti novel.
Namanya anak remaja, banyak emosi yang dituangkan dalam catatan Ditta remaja. Namun belakangan, beliau baaru tahu bahwa menulis apa pun yang kita rasakan bisa menjadi self healing yang baik. Bahkan saat ini, beberapa psikolog ada yang menyarankan kepada para pasiennya untuk menulis sebagai salah satu cara mengatasi depresi. Ternyata kebiasaan menulis tersebut memberi banyak manfaat. Misalnya ketika kuliah, pernah membuat buku Petualangan Kimia bersama rekan dan diikutsertakan dalam Lomba Kreativitas Mahasiswa di Jurusan. Dan berhasil meraih posisi kedua. Di saat kuliah, beliau menulis proposal bersama teman-teman dan berhasil mendapat dana hibah untuk asosiasi profesi dari Dikti hingga 40 juta. Di tahun 2009-2010 jumlah tersebut tentu sangat besar.

Awal masuk dunia kerja, bisa dibilang cukup vakum menulis. Mengajar di boarding school dengan aktivitas yang padat membuatnya mengambil jeda sejenak dalam dunia kepenulisan. Hingga akhirnya di awal masa pandemi, beliau mengikuti kelas menulis bersama PGRI dan masuk di angkatan ke-7, berawal dari arahan untuk membuat resume, kemudian kembali aktif menulis di blog. Bahkan berkesempatan menulis bersama Prof. Eko dan menjadi 1 di antara 9 orang (angkatan pertama tantangan Prof. Eko) yang bukunya terbit di penerbit mayor. Karena terbiasa menulis, beliau bisa menyelesaikan esai di seleksi Calon Pengajar Praktik Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3 dan lulus, saat ini sedang bertugas lagi di Angkatan 6. Ada yang menulis karena hobi, kebutuhan, tuntutan profesi, dan lain sebagainya. Apa pun alasannya, aktivitas menulis memang tidak bisa lepas dari kita sebagai makhluk yang berbahasa dan berbudaya. Lalu apa kaitannya cerita beliau dengan “writer's block?”, mari samakan persepsi bahwa aktivitas menulis itu maknanya luas, sebagaimana dalam kisah di awal, ada tulisan pribadi dalam bentuk diary, ada karya tulis ilmiah, ada cerpen, artikel, resume, dan sebagainya.

Menulis adalah kata kerja yang hasilnya bisa sangat beragam. Oleh karena itu tak hanya novelis, cerpenis, jurnalis atau blogger, namun ada juga copywriter yang tulisannya mengajak orang untuk membeli produk, ada content writer yang bertugas membuat tulisan profesional di website, ada script writer yaitu penulis naskah film/sinetron, ada ghost writer, techincal writer, hingga UX writer, dan lain-lain. Faktanya, penulis-penulis tersebut masih bisa terserang virus WB alias Writer's Block. Tidak peduli tua atau muda, profesional atau belum, WB bisa menyerang siapa pun yang masuk dalam dunia kepenulisan. Oleh karena itu, penting bagi seorang penulis untuk mengenali WB dan cara mengatasinya. Karena WB ini bisa menjangkit dalam hitungan detik, menit, hari, minggu, bulan, bahkan tahunan. Tergantung seberapa cepat kita menyadari dan mengatasinya. Sederhananya, WB adalah kondisi dimana kita mengalami kebuntuan menulis. Tidak lagi produktif atau berkurang kemampuan menulisnya. Hal ini bisa terjadi dengan disadari atau pun tidak. 
Istilah writer's block sebenarnya sudah ada sejak tahun 1940an. Diperkenalkan pertama kali oleh Edmund Bergler, seorang psikoanalis di Amerika. Berkaca dari pengalaman, WB ini bisa terjadi berulang. Me-reinfeksi kita sebagai penulis. Itulah mengapa WB ini dikatakan sebagai "virus" yang sesekali bisa aktif bila kondisinya memungkinkan. Ibarat penyakit, tentu akan lebih mudah disembuhkan bila kita mengetahui faktor penyebabnya, bukan? Begitu pula dengan WB, agar bisa terhindar atau segera terlepas dari WB, maka kita perlu mengenali penyebabnya.
 
Berikut adalah beberapa hal yang dapat mengakibatkan WB dan cara mengatasinya:
1. Mencoba metode/topik baru dalam menulis sebenarnya bisa menjadi penyebab sekaligus obat untuk WB. Misal ketika jadi penyebab, ada orang yang senang menulis cerpen atau puisi. Kemudian tiba-tiba harus menulis KTI yang tentu saja memiliki struktur dan metode penulisan yang berbeda. Bila tidak lekas beradaptasi, bisa jadi malah terserang WB. Lalu bagaimana ini bisa menjadi salah satu obat WB? Jawabannya akan berkaitan dengan faktor penyebab WB yang kedua dan ketiga.

2. Dalam Kamus Psikologi, stres diartikan sebagai ketegangan, tekanan, tekanan batin, tegangan dan konflik.

3. Lelah fisik/mental akibat aktivitas harian yang padat juga dapat memicu stress. Pada akhirnya, jangankan menulis, kita bisa merasa jenuh dan suntuk. Terserang WB. Maka mencoba hal baru dalam menulis bisa jadi alternatif solusi. Mempelajari hal-hal baru yang berbeda dengan sebelumnya pasti menyenangkan. Beberapa orang terkadang memilih untuk sejenak rehat dan melakukan hal yang disukai untuk refreshing. Membaca buku-buku ringan untuk cemilan otak juga bisa jadi solusi mengatasi WB. Biar bagaimanapun, WB bisa terjadi karena kita belum bisa mengekspresikan ide dalam bentuk kata. Dengan membaca, kita bisa menambah kosa kata. Pada akhirnya, jika diteruskan insya Allah bisa sekaligus mengatasi WB.

4. Terakhir yang bisa menyebabkan WB adalah terlalu perfeksionis. Narasumber menceritakan ketika menulis diary berbahasa Inggris, jika dibuka kembali diary berbahasa Inggris yang ditulis saat duduk di kelas 2 SMP, membuat tersenyum bahkan tertawa sendiri. Kearena grammar nya saja banyak yang tidak sesuai, tapi tetap PD menulis, tidak hanya satu, ada dua atau tiga diary. Tapi, justru itulah salah satu kunci menghadapi WB. Bila saat itu terlalu perfeksionis, terlalu memikirkan apakah tulisannya sudah sesuai kaidah atau belum, niscaya diary berbahasa Inggris itu tidak akan pernah rampung. 

Kondisi menulis dimana kita tidak memikirkan salah eja, salah ketik, koherensi dan sebagainya ternyata dalam dunia psikologi dikenal dengan istilah free writing atau menulis bebas. 
Jadi jangan khawatir tulisan tidak dibaca. Jangan khawatir dinyinyir orang. Jangan khawatir dikritik ahli. Jangan khawatir tulisannya tidak bagus. Dan masih banyak kekhawatiran lainnya. Mari mencoba menulis bebas untuk mengatasi salah satu penyebab WB. Bukankah tulisan yang buruk jauh lebih baik daripada tulisan yang tidak selesai?

Semoga resume ini bermanfaat, selamat membaca.

Senin, 23 Januari 2023

Trik Mendapatkan Penerbit Mayor

Kelas Belajar Menulis PGRI
Gelombang 28

Narasumber kali ini adalah Prof. Richardus Eko Indrajit. Beliau adalah seorang penulis besar yang bisa mengantarkan mimpi kita menuju penerbit mayor. Beliau mengawali materi dengan menyapa seluruh peserta dan memberikan motivasi tentang cerita guru-guru hebat yang menjadi penulis. Pada kesempatan ini beliau akan berbagi pengalaman bagaimana menjadi penulis dari buku mayor, yaitu karya tulis yang diterbitkan oleh penerbit nasional.

Prof. Ekoji panggilan beliau, berhasil menulis 121 buku mayor dan kurang lebih 623 artikel, dalam bahasa Indonesia maupun Inggris. Ternyata sejak sekolah dasar beliau sudah menulis, dan tulisannya baru diterbitkan oleh majalah ketika duduk di bangku SMP. Dengan menulis beliau ingin membagikan ide, pemikiran, gagasan, dan cerita kepada orang lain. Semakin lama menjadikan kecanduan menulis, semakin banyak membaca dan menonton tv, semakin tinggi keinginannya untuk menulis. Sepuluh buku pertamanya isinya adalah bunga rampai. Setiap buku terdiri dari 50 artikel. Setiap artikel berisi ringkasan satu topik hyang sedang menjadi trend pada saat itu. Buku tersebut laris manis terjual, dan hal itu memotivasi beliau untuk menulis.

Hal lain yang membuat motivasi menulis lebih besar adalah karena banyaknya SMS (dulu belum ada WA) yang masuk ke nomor hp beliau untuk mengucapkan terima kasih atas buku yang dibuat. Tentu saja hal tersebut membesarkan hati dan merasa hidupnya berguna untuk orang lain. Begitulah pentingnya menulis nomor handphone di setiap buku yang ditulis. Pada tanggal 16 Maret 2020 semua guru dan siswa harus belajar dari rumah, beliau memutuskan untuk menjadi youtuber dengan nama Ekoji Channel. Setiap hari membuat satu youtube, yang isinya hal-hal berkaitan dengan PJJ (karena sedang menjadi pembicaraan nasional), membuat youtube dengan judul aneh-aneh, seperti gamification, flipped classroom, collaborative learning, metaverse, IOT, big data, dan lain sebagainya.

Kemudian beliau tergerak untuk bereksperimen, ketika Om Jay mengajaknya untuk mengajarkan guru-guru menulis. Setiap guru diminta membuka youtube channelnya, selanjutnya setiap guru diminta untuk menuliskan apapun yang diomongkan di youtube tersebut. Setelah itu beliau memberikan tambahan referensi untuk memperkaya konten. Dari 30 guru yang berniat bergabung, 19 buku berhasil diterbitkan. Dan dari 19 buku tersebut, satu buku terpilih jadi Buku Terbaik Nasional versi Perpusnas untuk kategori PJJ. Hingga saat ini kalau tidak salah sudah lebih dari 60 buku guru-guru hebat yang berhasil diterbitkan oleh Penerbit ANDI. Pada kesempatan baik ini, beliau ingin mengajak guru-guru yang tertarik untuk menjadi penulis buku mayor yang diterbitkan untuk mendaftarkan diri. Namun kali ini agak berbeda modelnya, akan ditentukan sebuah tema, kemudian dengan bimbingan beliau dan bu Aam peserta akan mendalami tema tersebut sehingga menjadi buku. Tema akan dibagikan beliau dan yang penting peserta berniat serius untuk menulis. Target beliau untuk angkatan ini adalah buku-buku sudah masuk ke penerbit untuk dikurasi sebelum Idul Fitri.

Saya berusaha mendaftar, namun karena sinyal tiba-tiba menghilang, akhirnya saya kehilangan kesempatan sebagai 100 peserta yang bisa lolos menulis buku mayor bersama Prof. Ekoji. Semoga masih ada kesempatan di lain waktu.

Semoga resume hari ini bermanfaat dan selamat membaca

Jumat, 20 Januari 2023

Blog untuk Pendidikan

Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI
Gelombang 28
Rabu, 18 Januari 2023

Blog diperkenalkan pertama kali oleh Jhon Barger pada tahun 1998. Awalnya berasal dari kata weblog, dan sampai sekarang lebih dikenal dengan sebutan blog. Blog adalah website yang bersifat personal, yang memuat opini personal dan hal-hal lain untuk mengaktualisasikan diri dan mengabarkannya pada komunitas global. Dan pengguna blog ini biasa disebut sebagai blogger. Blog sama dengan media sosial lainnya seperti Facebook, Instagram, Email, Tiktok, dan You Tube. Blog dapat digunakan untuk hal positif dan bermanfaat, diantaranya bagi guru, bisa dijadikan media pembelajaran yang efektif.

Ada beberapa jenis blog sebagai media sosial yaitu:
1. Blog pendidikan, berisi tentang seluk beluk pendidikan, biasanya ditulis oleh guru atau pelajar.
2. Blog sastra, berisi topik yang berkaitan dengan dunia sastra, lebih dikenal dengan istilah litblog (literasi blog).
3. Blog pribadi, berisi tentang pengalaman dan kegiatan keseharian pemilik blog. Dan lebih dikenal dengan istilah buku harian online.
4. Blog bertopik, blog yang isinya berfokus pada topik atau permasalahan tertentu.
5. Blog kesehatan, blog ini membahas tentang masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Blog ini biasanya dibuat oleh para ahli medis.
6. Blog politik, berisi tentang masalah yang berhubungan dengan politik dan segala kegiatannya.
7. Blog perjalanan, berisi tentang kisah-kisah perjalanan, blog ini memberikan informasi tentang perjalanan, refreshing dan tempat-tempat healing beserta saran dan kritiknya.
8. Blog riset, membahas tentang riset-riset terbaru dan informasi akademis. Biasanya dimiliki oleh kampus atau lebaga penelitian lainnya.
9. Blog hukum, lebih dikenal dengan istilah blawgs (Blog Laws). Membahas tentang hukum dan permasalahannya. Blog ini biasanya dibuat para ahli hukum, pengacara, jaksa, hakim atau polisi. Ditujukan untuk sosialisasi aturan hukum atau advokasi.
10. Blog media, adalah blog berita, memberitakan segala hal yang diliput oleh wartawan. berfokus pada pembahasan ketidakkonsistensi media massa, misalnya TV dan koran.
11. Blog agama, membahas tentang sesuatu yang berkaitan dengan agama, membahas solusi dari penulis atau tokoh agama, bisa juga buka rubrik tanya jawab.
12. Blog bisnis, digunakan untuk promosi oleh pengusaha atau pegawai.

Menurut narasumber, blog yang beliau miliki adalah blog gado-gado karena tidak mengkhususkan pada konten tertentu. Blog gado-gado berisi berbagai macam topik, tidak tergantung pada satu topik saja, sehingga isinya lebih beragam. Isi dari blog beliau kebanyakan adalah postingan yang menggambarkan blog pribadi, intinya yang diposting sesuai dengan keinginan beliau.

Banyak sekali orang memanfaatkan blog sesuai dengan jenis blog yang dimiliki, bahkan bisa menghasilkan uang. Manfaat blog sebagai berikut:
1. Blog sebagai rumah belajar dan berbagi guru Artinya, kreativitas dan kegemaran guru dapat disalurkan melalui blog, seperi kreativitas dalam menulis, maupun karya-karya lainnya. Sebagai rumah belajar bagi guru, media meringankan beban bagi guru, bisa jadi media meningkatkan minat belajar murid, bisa berteman dengan semua manusia dimana saja, dan sebagai media silaturahmi seperti kompasiana, pembacanya ada di semua benua. Salah satu bukti adalah pak Sartono di Magelang yang meneliti di SMAN 2 Magelang antara sebelum dan sesudah menggunakan Blog sebagai Media pembelajaran dan membuktikan bahwa ada peningkatan yang signifikan dari 55 ke 87. Awalnya di bawah KKM, selanjutnya bisa di atas KKM jika KKMnya 80.

2. Blog dapat meringankan beban tugas guru dalam menyampaikan materi, materi pembelajaran dapat ditulis di blog dan peserta didik dapat membacanya dimanapun dan kapanpun. Guru juga dapat memberikan ulangan ataupun tugas melalui blog, cara ini sangat efektif untuk sekolah daring dan luring. Bahkan guru dapat memberikan informasi tentang nilai peserta didik di blog.

3. Blog dapat meningkatkan minat belajar peserta didik, dengan membagikan materi pelajaran di blog, memudahkan peserta didik untuk belajar dimanapun tanpa batasan waktu. Sehingga mampu meningkatkan minat belajar.

4. Blog dapat diakses dengan mudah, di belahan bumi manapun bisa diakses. Sehingga memudahkan seseorang untuk mencari informasi tentang apapun yang diminati.

5. Sebagai salah satu sarana silaturrahim yang paling murah dan mudah. Memberikan kesempatan orang diseluruh dunia untuk berkomunikasi dan bertukar pikiran, meskipun hanya melalui dunia maya.

Blog sangat bermanfaat ketika covid melanda seluruh dunia. Peserta didik diharuskan belajar dirumah, semua sistem pembelajaran dilaksanakan secara daring. Banyak guru yang kewalahan dengan sistem baru ini, namun bagi guru yang sudah mempunyai blog, hal ini tidak begitu mengagetkan. Karena sudah terbiasa memposting materi pembelajaran di blog. Pada saat proses pembelajaran daring, guru tinggal mengirim link kepada peserta didik untuk dipelajari, dan bisa melakukan interaksi tanya jawab dengan peserta didik.

Demikian resume kelas belajar menulis pertemuan 5, semoga bermanfaat dan selamat membaca.

Selasa, 17 Januari 2023

Reformasi KTI menjadi Buku

Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI
Gelombang 28
Nurus Sholikhah, S. Pd

Narasumber pelatihan malam ini adalah Bapak Eko Daryono, S. Pd seorang penulis yang luar biasa. Sudah berpuluh-puluh buku yang berhasil diterbitkannya.

Materi malam ini adalah “Menulis Buku dari Karya Tulis Ilmiah”. Atau lebih tepatnya “Menerbitkan buku dari Karya Tulis Ilmiah”
Materi yang menantang karena sangat dibutuhkan pada saat ini dan diharapkan bisa memberikan pencerahan, mengingat tidak adanya standarisasi konversi KTI menjadi buku. Namun demikian, dari berbagai pengalaman yang telah disampaikan oleh para Widyaiswara, Peneliti LIPI, Pakar Menulis akhirnya mengerucut pada standar isi buku. Meski demikian, standar tersebut sifatnya tetap fleksibel. Beda penulis kadang beda persepsi.

Karya Tulis Ilmiah (KTI) dalam Peraturan Kepala LIPI Nomor 2, Tahun 2014 adalah tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah.

Secara umum KTI ada dua yaitu:
1. KTI Nonbuku terdiri dari:
• KTI bidang akademis untuk mendapatkan gelar: tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi.
• KTI hasil penelitian : PTK, PTS, best practice, makalah, artikel, jurnal.
• KTI berupa ulasan atau resensi.
2. KTI Buku terdiri dari:
• Buku Bahan Ajar : diktat, modul, buku ajar, buku referensi
• Buku Pengayaan : monografi, buku teks, buku pegangan, buku panduan
• Buku kompilasi : bunga rampai, prosiding.
Ternyata tidak semua KTI itu berupa buku. Memang secara wujud, PTK, PTS, Tugas Akhir, skripsi, tesis, desertasi itu berupa buku, namun bukan buku. Lebih tepatnya adalah laporan hasil penelitian dan sifat publikasinya pun terbatas. Struktur penulisan KTI umumnya dijadikan sebagai standar dalam Menyusun bab-bab dalam KTI meskipun untuk KTI sejenis skripsi, tesis, desertasi, tugas akhir memiliki gaya yang berbeda di setiap kampus.

Perbedaan laporan KTI dan KTI yang dikonversi menjadi buku sebagai berikut:
1. Secara subtansi isi, tidak ada perbedaan isi laporan KTI dengan isi buku hasil konversinya. Karena sejatinya isi buku mencerminkan keseluruhan isi laporan KTI
2. Secara sistematika, tentunya gaya penulisan KTI dengan penulisan buku tentu berbeda. Ada penyesuaian-penyesuaian sistematika KTI yang dikonversi menjadi buku dengan tujuan agar kesannya tidak kaku. Misalnya penomoran tiap sub bab-sub bab.
3. Secara Bahasa, meski sama-sama ilmiah, hasil konversinya tentu harus dimodifikasi sehingga Bahasa dalam bukunya lebih luwes, bersifat lugas dan tidak lagi mencantumkan kata-kata seperti “penelitian ini”, “peneliti”, “teman sejawat”, “penulis”.

Cara mengkonversi KTI menjadi buku sebagai berikut:
1. Memodifikasi Judul, judul KTI umumnya mengandung unsur : variabel penelitian, objek penelitian, dan seting penelitian (baik tempat maupun waktu). Judul buku hasil konversi seperti judul buku-buku yang punya daya tarik dan daya jual harus menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku. Kemenarikan judul buku sifatnya subjektif.
2. Memodifikasi Sistematika dan Gaya Penulisan, KTI Nonbuku yang berupa laporan hasil penelitian umumnya ditulis dengan sistematika dan penomoran yang baku seperti yang telah saya uraikan di atas. Nah, pada saat laporan tersebut dikonversi menjadi buku, maka harus dimodifikasi gayanya sesuai dengan gaya penulisan buku. Tidak tampak lagi adanya sub bab-sub bab yang membuat isi buku seolah-olah terpisah-pisah.
3. Modifikasi Bab I. Bab I yang biasanya PENDAHULUAN boleh tetap dipertahankan judulnya dengan “PENDAHULUAN”, boleh “PEMBUKA” atau kata lain yang menggambarkan kemenarikan buku. Konversi PTK yang dibuat oleh narasumber, merubah pendahuluan dengan “FENOMENA PEMBELAJARAN TIK” yang tentunya berisi mengenai fenomena sebagaimana isi poin latar belakang dalam naskah laporan aslinya ditambah dengan fenomena kekinian agar pentingnya isi buku dapat ditonjolkan sejak awal sehingga pembaca merasa tertarik untuk membaca keseluruhan isi buku. Adapun secara struktur, tidak diperlukan lagi sub bab - sub bab seperti latar belakang, permasalahan, tujuan, manfaat dalam bentuk angka-angka. Fokusnya lebih mengeksplor latar belakang.
4. Modifikasi Bab II. Narasumber mencontohkan isi bab II dari PTK yang beliau susun. Susunan bab dan sub bab dirubah dalam gaya penulisan buku sehingga menjadi beberapa bab.
5. Modifikasi Bab III. Substansi bab 3 sebenarnya lebih terfokus pada metode, teknik pengumpulan data (instrumen) serta analisis data. Jika berupa PTK berisi langkah-langkah tindakannya. Ada beberapa alternatif yang dapat diterapkan yaitu benar-benar menghilangkan bab III, menginclude bab 3 di bab 2 atau menarasikan bab 3 di awal bab pembahasan.
Menghilangkan bab 3 maksudnya keseluruhan isi bab 3 dihilangkan, sebab bunyi bab 3 sebenarnya bisa dicermati dari isi pembahasannya. Menginclude bab 3 di bab 2 maksudnya konsep pokok terpenting dari bab 3 digabung dalam bab 3. Misal dari contoh ini, langkah-langkah tindakan saya include di Bab V dengan sub Tahapan Penerapan Every One is Teacher Here Menggunakan Model Tindakan Kelas. Menarasikan bab 3 di awal bab pembahasan maksudnya menyampaikan substansi isi bab 3 sebagai awal pembahasan. Namun narasi tersebut butuh kehati-hatian. Jika untuk kepentingan kenaikan pangkat bagi guru ASN, maka narasi tersebut perlu dipertimbangkan untuk dicantumkan.
6. Modifikasi Bab IV. Bagian ini sejatinya merupakan bagian inti isi buku, sesuai dengan judul buku. Bab IV tidak lagi menggunakan judul Hasil Penelitian dan Pembahasan, namun disesuaikan dengan konteks buku. Judul buku menjadi pilihan sebagai judul Bab IV. Pada buku bab IV dapat dimasukkan tabel, grafik, foto-foto kegiatan maupun hasil penelitian yang menyatu dalam buku. Bab IV tidak lagi berisi data mentah seperti nilai dari setiap siswa berikut namanya. Foto pun hanya sekedar yang dibutuhkan sebagai pendukung.
7. Modifikasi Bab V. Pada laporan hasil penelitian, bab V biasanya diberi judul PENUTUP. Judul tersebut dapat dipertahankan. Hanya saja, isi bab tidak hanya simpulan dan rekomendasi (saran) saja, namun ditambahkan temuan yang terkait dengan hasil penelitian.
8. Modifikasi Lampiran. Lampiran yang disertakan hanyalah instrument penelitian atau data matang yang mendukung, bukan data-data mentah.

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengkonversi KTI menjadi buku sebagai berikut:
Pertama, keaslian laporan hasil penelitian. Tindakan Plagiat tidak dibenarkan terlebih karya seperti PTK kadang tidak dicek keasliannya. Namun saat diterbitkan jadi buku, maka penulis harus yakin betul bahwa karya yang akan diterbitkan memang original punya penulis sendiri. Kalau karya seperti skripsi, tesis apalagi desertasi akan langsung ketahuan jika plagiat karena sudah ada generate machine untuk pengecekannya. 
Kedua, menghindari kompilasi yang terlalu banyak. Include saja pendapat pada ahli yang mendukung substansi ini, sisanya mengembangkan dengan analisis dari sudut pandang penulis. Mengapa demikian, saat penulis menerbitkan buku dari hasil KTI-nya sedang otomatis dia sedang menyuguhkan bahan pustaka kepada pembaca. Kegiatan sekedar meng-copas pendapat asli para pakar perlu dihindari dengan mengubah gaya penulisan kutipan. 
Ketiga, memilah dan memilih data yang dipublikasikan. Data matang saja yang disajikan agar buku berbobot dan tidak bombastis. 
Keempat, modifikasi bahasa buku. Hindari pemakaian penanda transisi seperti menurut, hal itu sesuai dengan pendapat, lebih lanjut si A menyatakan, berdasarkan hal tersebut. Termasuk menyebutkan kata penelitian ini, peneliti, bahkan penulis. 
Kelima, hindari pengambilan sumber kutipan berantai atau pendapat yang kurang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. 
Keenam, wajib menuliskan semua daftar Pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku untuk mendukung keabsahan buku. 
Ketujuh, memperhatikan kaidah penyusunan buku ber-ISBN khususnya jika akan dinilaikan untuk KP sesuai Buku 4 PKB.

Materi yang sungguh menarik, sangat bermanfaat. Semoga kita dapat menyerap ilmunya dengan baik. 

Jumat, 13 Januari 2023

Meraih Prestasi dengan Menggali Potensi Diri

Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI
Gelombang 28
13 Januari 2023


Narasumber malam ini tidak asing lagi bagi saya, di kelas belajar menulis 17 saya mengenalnya. Bahkan saya sempat menulis buku antologi bersama perempuan hebat ini. Bu Aam Nurhasanah adalah seorang perempuan gigih dan sudah tidak diragukan lagi kemampuannya sebagai penulis, banyak sekali melahirkan buku-buku dan menjadi seorang blogger yang aktif. Bu Aam adalah seorang guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMPN Satap 4 Cipanas, Kp.Gununghaur, Desa Pasirhaur, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Dan berikut ini adalah ringkasan materi yang beliau berikan pada malam ini, selamat membaca.

Pada awal materi beliau mempersilakan peserta untuk menuliskan nama, alamat serta alasan bergabung di Kelas Belajar Menulis Nusantata (KBMN). Banyak sekali peserta yang menuliskan berbagai alasannya, dan diperoleh simpulan bahwa semua penulis punya alasan yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama yaitu belajar menulis, menimba ilmu, hingga akhirnya bisa menulis buku solo. Dan itu juga alasan saya mengikuti pelatihan ini untuk kedua kalinya, dan semoga kali ini lulus. Aamiin.

Sesuai dengan tema malam ini, yaitu menggali potensi untuk mengukir prestasi. Jawaban bu Aam sederhana “Kita bisa mulai dengan apa yang kita sukai”. Setiap manusia diberikan kesempatan yang sama untuk menggali segala potensi yang dimiliki untuk meraih prestasi. Sebagai contoh, Bu Aam suka menulis maka beliau menekuni dunia tulis. Beliau menjelaskan bahwa menulis dari apa yang disukai, apa yang dialami, atau apa yang dikuasai. Kita bisa menulis puisi, pantun, cerpen, novel, atau kisah inspiratif yang bisa menginspirasi negeri. Namun, untuk penulis pemula banyak sekali kendala untuk memulai tulisan karena takut tulisan jelek, takut dibuli, tidak percaya diri, takut tulisan tidak sempurna, dan keraguan dalam mempublikasi tulisan sehingga tulisannya hanya disimpan di dalam draf dan membiarkan ide itu menguap hingga berlalu begitu saja.

Bu Aam menceritakan pengalaman waktu pertama kali bergabung di dalam kelas belajar menulis di gelombang 8 dan tidak lulus. Beliau juga mengalami hal yang sama, banyak sekali kendala untuk mulai menulis. Namun, tetap mencoba memupuk kembali rasa semangat dalam diri hingga memutuskan untuk mengulang kelas dan lulus di Gelombang 12. Masih hangat dalam ingatan beliau saat menjadi peserta, semangatnya berkobar saat menerima materi dari Bunda Kanjeng, hingga berbuah buku antologi dengan judul Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng. Terasa bahagia ketika nama ada di urutan pertama dari 42 penulis se-Indonesia. Buku antologi adalah buku yang ditulis bersama dengan biaya keroyokan/patungan. Dan ini merupakan salah satu sarana latihan untuk menulis sebuah buku bersama-sama. Setelah lulus dari Belajar Menulis 12, beliau berhasil menerbitkan buku solo dan memperoleh mahkota sebagai seorang penulis. Di mulai dari mimpi, akhirnya buku pertamanya bisa terbit dan bukunya keliling Indonesia karena banyak peserta yang memesan buku itu untuk dijadikan panduan membuat buku hasil resume. Buku solo pertamanya terbit bulan Agustus 2020 yang berjudul “MENGUKIR MIMPI JADI PENULIS HEBAT”.

Kemudian beliau mengabdikan diri menjadi Tim Solid Om Jay dan bertugas menjadi moderator di kelas belajar menulis dan kelas belajar bicara. Dan timbullah ide, maka terbitlah buku solo keduanya yang berjudul “KUNCI SUKSES MENJADI MODERTOR ONLINE” . Belajar dari Omjay, beliau selalu menulis setiap hari dan mengabadikan menjadi buku. Dan bu Aam mengikuti jejak beliau untuk membukukan setiap pengalaman supaya menjadi jejak literasi. Untuk mengasah keterampilan menulis, bu Aam mengikuti tantangan menulis satu minggu bersama Prof. Eko Indrajit, dan berhasil lolos seleksi penerbit mayor dan bisa mejeng di Gramedia. Ada juga dalam bentuk e-booksnya. Tidak hanya itu, beliau juga mengikuti Lomba Blog. Awalnya masuk 10 besar saja dan mendapatkan hadiah webcam. Namun beliau tidak patah semangat, dan kembali mengikuti lomba blog PGRI dan akhirnya meraih juara 1 pada bulan Maret 2021. Buku solo yang ketiga akhirnya lahir dan berkisah tentang bagaimana penulis konsisten menulis selama 28 hari tanpa jeda yang di isinya berharap bisa memberikan inspirasi melalui tulisan. Beliau mengawali karir baru menjadi kurator atau penanggung jawab buku. Hampir setiap angkatan KBMN, melahirkan buku antologi bersama Bu Kanjeng dimana beliau menjadi kuratornya.

Dan ini adalah buku antologi pertama yang saya tulis dan bu Aam sebagai kuratornya yang berjudul “The Power of Silaturrami in Writing”. Dengan semangat dan bimbingan dari bu Aam dan bu Kanjeng akhirnya saya memberanikan diri untuk menulis. Bu Aam Nurhasanah akhirnya melebarkan sayapnya menjadi seorang editor, hingga akhirnya bisa membantu para alumni KBMN untuk melahirkan buku pertamanya. Ada Pak Dail, Bu Raliyanti, Ustazah Mutmainah, Ustazah Ovi, juga yang lainnya. Awal Tahun 2022, lahirlah buku solo ke-4 beliau yang berjudul “RAJIN MENULIS BERBUAH MANIS”. Dengan menggali setiap potensi dalam diri sehingga mampu mengukir prestasi.

“Bermimpi dahulu, bangun, dan kejar mimpimu dan jika gagal, terus mencoba sampai engkau bisa meraihnya” itulah kata penutup dari bu Aam pada malam ini dan itu sebagai tanda bahwa kelas belajar menulis pertemuan ketiga berakhir.

Semoga resume ini dapat memberikan inspirasi, motivasi dan dapat berbenah diri sehingga mampu menggali potensi serta mengukir prestasi. Salam literasi.

Rabu, 11 Januari 2023

Menulis Adalah Passion

Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI
Gelombang 28
11 Januari 2023


Narasumber pertemuan kedua ini adalah seorang ibu yang hebat Bunda Sri Sugiastuti, di usianya yang terbilang tidak muda lagi, namun semangatnya untuk berkarya sangat luar biasa.
Beliaulah yang memberikan semangat dan bimbingan kepada saya, sehingga saya bisa turut serta menulis buku antologi untuk pertama kalinya. Waktu itu saya mengikuti Belajar Menulis Gelombang 17. Beliau menebarkan virus-virus buku antologi, sampai saya berhasil menulis dua buku antologi.

Namun karena belum berhasil mencetak buku solo, maka saya belum dinyatakan lulus, meskipun saya sudah mengumpulkan resume sesuai aturan. Nah pada gelombang 28 ini saya bertemu kembali dengan Bu Kanjeng (Sri Sugiastuti), dan saya bertekad untuk bisa lulus dalam pelatihan ini.

Semangat bu Kanjeng dalam membimbing dan memotivasi peserta melewati batas usianya. Tanpa lelah dan dengan sabar mengajari kami yang masih pemula dengan diniatkan sebagai ibadah. Beliau merasa bahagia bisa mengingatkan para alumni gelombang 1 - 28 bahwa semua memiliki potensi yang luar biasa dan harus dikembangkan melalui dunia literasi.
Beliau dengan gigih berbagi dan mengajak peserta untuk menulis, menjadikan peserta mampu berproses dan mau keluar dari zona nyaman, dengan mengikuti aturan yang ada, juga berani mengambil tantangan untuk mengikuti lomba, dan meraih sukses. Dan malam ini Beliau memberikan materi tentang passion. Selamat membaca.

Passion adalah sebuah pekerjaan atau perbuatan yang dilakukan secara ikhlas dan tanpa paksaan sebagai panggilan alam bawah sadar. Passion dikerjakan terus-menerus tanpa bosan dan jika tidak dilakukan, akan ada sesuatu yang kurang dan mengganjal di hati.

Passion atau renjana adalah satu gairah yang dimiliki semua orang. Bagaimana kita menjaga passion dan menyalurkannya menjadi sesuatu yang selalu ingin dan ingin lagi. Sehingga tidak pernah padam. Begitu juga dengan proses menulis. Ketika kita sudah menjadikan sebagai renjana, maka giat menulis tidak akan padam. Karena sudah menjadi kebutuhan bukan beban. Jadi ketika belum menulis ada sesuatu yang kurang. Jika kita memiliki passion terhadap sesuatu maka segala sesuatu yang dilakukan akan menjadi lebih ringan.

Menulis mampu membuat perasaan kita menjadi lega, menuangkan ide dalam tulisan mengurangi beban dalam hati. Tantangan saat ini adalah dapatkah kita menjadikan menulis sebagai suatu kebutuhan atau food suplemen yang suatu saat dapat menghantarkan kita menjadi orang yang mulia.

Menulis dapat memberikan pengalaman baru untuk kita. Dengan mengikuti lomba-lomba menulis, kita dapat merasakan traveling keliling dunia dan mendapatkan penghasilan yang tidak terduga. Dengan menulis kita bisa mengedukasi pembaca untuk berliterasi. Belajar dari pengalaman para alumni di kelas sebelumnya yang sudah merasakan sukses dalam menulis seperti ibu Aam Nurhasanah dan bapak Dail Ma’ruf, belum genap satu tahun sudah mempunyai 60 buku antologi. Ini semua hasil dari Menulis saat mind set nya sudah diubah menjadi " Writing is My Passion”.

Menurut Bu Kanjeng, menulis adalah bagian dari healing, pada usia yang tidak muda lagi bagaimana supaya bisa mempunyai kacamata lima dimensi saat membaca, menulis dan berbicara. Sehingga tulisannya memiliki takdir yang baik, dan bisa sebagai pemberat amal di dunia. Beliau menyadari bahwa sebagai manusia tidak luput dari masalah, dengan menuliskan masalah yang dialami, berkomunikasi dengan Allah melalui tulisan, kemudian membaca dengan seksama tulisan tersebut, nah hal ini membuat pikiran tenang dan meringankan beban pikiran. Menulis bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah yang ada dalam kehidupan.

Hobi berbeda dengan passion. Kalau hobi masih bisa ditahan apabila kondisi tidak memungkinkan. Sedang Passion lebih seperti kebelet buang air besar, tidak tertahankan harus segera ditunaikan agar perasaan lega.

Sebagai penutup dari Bu Kanjeng, “manusia hanya bisa mengajak kebaikan dan agar bisa bersama-sama naik kelas dengan menulis. Karena menulis adalah keterampilan tertinggi saat mengolah rasa, mengolah kata, dan merangkainya jadi pesan yang bermakna bagi si pembaca. Dan yang terpenting lagi dari apa yang kita tulis Allah ridha. Sehingga ada nilai ibadahnya dan insyaallah dengan menulis kita bisa mulia di mata Allah”.

Senin, 09 Januari 2023

Menulis Setiap Hari Yuk....

Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI 

Gelombang 28

9 Januari 2023

Setelah lama tidak menulis, akhirnya malam ini membulatkan tekat untuk belajar kembali, menggerakkan jari jemari yang lama tidak menari di blog. Mengikuti KBMN 28, dan berusaha mengerjakan tugas resume. Berikut ini adalah isi dari materi dari pertemuan pertama, selamat membaca.

Menurut Om Jay, menulis dapat dilakukan kapanpun, pagi, siang sore, malam, tanpa batasan waktu. Kita dapat membaca, maka kita juga dapat menulis. Namun kemampuan menulis harus diasah mulai dari hal-hal yang kecil, menjadi hal-hal yang besar, dari hal-hal yang kurang penting menjadi hal-hal yang penting, dari hal-hal yang tidak bermakna menjadi hal-hal yang mempunyai makna. Dengan demikian dapat melatih kemampuan kita dalam menulis, dengan menulis kita dapat menuangkan ide dan menyampaikan pesan kepada orang lain. Rahasia dapat menulis setiap hari adalah mampu membaca tulisan orang lain, sebagian besar orang tidak dapat menulis karena malas membaca. Setelah mampu menulis, kita harus tetap rendah hati dan mau belajar hal-hal baru.

Perbanyaklah membaca dan mulailah menulis setiap hari. Ide menulis dapat diperoleh dari banyak membaca tulisan orang lain. Kita dapat mulai menulis dari sesuatu yang kita sukai dan sesuatu yang sudah kita kuasai. Sehingga menulis tidak menjadi beban dan dapat dilakukan dengan mudah.

Mengawali belajar menulis di blog setiap hari dapat memotivasi untuk menulis sebuah buku. Dan dapat menjadi penambah penghasilan. Menulis setiap hari akan berbuah prestasi ketika kita menulis dengan hati. Menulislah dengan hatimu maka engkau akan bertemu dengan pembaca setiamu. Menulis itu akan mudah kalau langsung dilihat dan dialami serta didengarkan secara langsung. Oleh karena itu, kisah nyata lebih disukai banyak orang daripada kisah fantasi. Menulis dapat menjadi sebuah hobi yang yang dibayar dan dapat meningkatkan taraf hidup.

Kita dapat menulis diberbagai media, di berbagai blog baik yang berbayar ataupun blog yang gratis. Di jaman modern ini, menulis dapat dilakukan dengan mudah, hanya dengan menggunakan gawai bisa menghasilkan sebuah tulisan. Awali sebuah tulisan dengan menyapa pembaca. Sehingga pembaca merasa diperhatikan dan akan semangat untuk membaca tulisan kita. Tidak ada batasan jumlah kata dalam sebuah tulisan, namun lebih baik di atas 500 kata supaya menjadi sebuah artikel yang nyaman untuk dibaca. Dan belajarlah menjadi editor pertama untuk tulisan kita. Hal ini agar kita dapat mengetahui dimana kelemahan kita.

Supaya tulisan kita banyak dibaca oleh orang lain, maka salah satu cara adalah kita harus banyak berkunjung ke blog orang lain, selanjutnya kita bisa memberi komentar di blog yang kita kunjungi. Saling support sesama penulis, dapat memperkenalkan blog kita, sehingga tulisan kita banyak dibaca. Membuat tulisan tentang hal-hal yang sedang hangat diperbincangkan atau sedang viral juga salah satu cara agar tulisan kita banyak dibaca. Dan menulis setiap hari juga salah satu cara agar tulisan kita mudah dicari dan banyak dibaca orang lain.

Intinya, semakin banyak membaca akan menghasilkan banyak tulisan. Semakin banyak menulis akan mengasah kemampuan kita dalam membuat sebuah tulisan. Semakin meningkat kemampuan menulis, dapat memperoleh penghasilan. Semakin banyak kita menuangkan ide dalam bentuk tulisan, semakin banyak ilmu yang kita bagikan.

Semoga resume ini bermanfaat untuk saya dan pembaca. Mari kita bersama-sama belajar menulis.