Senin, 22 Februari 2021

Menyibak Rahasia Menerbitkan Buku Pada Penerbit Mayor

 



Berikut ini adalah susunan acara pelatihan belajar menulis edisi Rabu, 10 Februari 2021 sebagai berikut:

1.         Pembukaan, yang baru saja dilakukan

2.         Paparan narasumber

3.         Tanya jawab.

4.         Penutup

Materi belajar menulis malam ini, bisa dibilang lanjutan pertemuan sebelumnya. Tema kali ini sesuai dengan Flyer adalah bagaimana Menembus Tulisan di Penerbit Mayor” dan narasumbernya adalah bapak Edi S. Mulyanta selaku Manajer Operasional pada Penerbit Andi.

Dan malam ini sangat luar biasa antusiasme saya, karena penasaran bagaimana cara penulis-penlis hebat dapat menerbitkan bukunya pada penerbit mayor. Inilah hasil dari belajar menulis malam ini yang dijelaskan oleh narasumber yang luar biasa.

Berikut ini adalah beberapa definisi yang perlu kita ketahui berdasarkan Undang-Undang no 3 tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan.

1.  Penerbit adalah lembaga pemerintah atau lembaga swasta yang menyelenggarakan kegiatan penerbitan buku.

2.  Penerbitan adalah seluruh proses kegiatan yang dimulai dari pengeditan, pengilustrasian, dan pendesainan buku.

3.      Penulis adalah setiap orang yang menulis naskah buku untuk diterbitkan dalam bentuk buku

4.      Penulisan adalah penyusunan naskah buku melalui bahasa tulisan dan/atau bahasa gambar.

5.     Buku adalah karya tulis dan/atau karya gambar yang diterbitkan berupa cetakan berjilid atau berupa publikasi elektronik yang diterbitkan secara tidak berkala.

6.   Naskah Buku adalah draf karya tulis dan/atau karya gambar yang memuat bagian awal, bagian isi,dan bagian akhir.

Menurut UU no. 3 tahun 2017, tidak ada penggolongan penerbit Mayor dan Minor. Akan tetapi dalam perkembangan dunia penerbitan yang berorganisasi di bawah Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), akhirnya secara alami penerbit ini berproses secara mandiri produksi bukunya. Setiap penerbit anggota IKAPI berhak mengelola terbitannya yang dipantau oleh Perpustakaan Nasional RI yang mengeluarkan nomor ISBN. Jumlah judul yang diproduksi oleh penerbit berbeda-beda dengan genre yang berbeda pula sehingga akhirnya membentuk pengelompokan tersendiri dalam jumlah output produksinya. Perpustakaan Nasional RI akhirnya memberikan kode-kode tersendiri di dalam ISBN untuk menentukan penggolongan penerbit dengan jumlah produksi tertentu.

Hal ini bisa dilihat melalui  ISBN Publication Element adalah jumlah produksi bukunya, sehingga penggolongan ini menjadikan digit semakin besar adalah penerbit yang mempunyai kapasitas jumlah produksi yang besar.

Penerbit mayor mempunyai rentang produksi dari 3 digit hingga 4 digit, karena kapasitas produksi dan penjualannya bisa mencapai jumlah tertentu. Hal inilah yang menjadikan masyarakat akhirnya memberikan istilah ada penerbit mayor dan minor, karena jumlah terbit dan besaran pemasaran. Dengan jumlah produksi yang besar, penerbit dapat mendistribusikan secara merata di seluruh Toko Buku dan Outlet penjualan yang lain secara nasional,sehingga menambah penyebutan penerbit skala nasional. Penyebutan ini akhirnya diadopsi pada peraturan-peraturan sesudahnya dalam hal pengukuran indeks, yang digunakan oleh penulis-penulis yang tergabung dalam beberapa profesi pendidik yang mengharuskan menghasilkan luaran atau outcomes berupa hasil tulisan.

Pada tahun 2019, keluar  PP no. 75 yang mengatur pelaksanaan UU perbukuan no. 3 tahun 2017 tersebut dengan membagi jenis-jenis buku yang dapat ditulis oleh para calon penulis. Dengan dasar ini, penerbit-penerbit di bawah IKAPI akhirnya menentukan segmentasi buku yang sesuai dengan visi dan misi mereka serta tentunya mencari keuntungan dengan menjual buku hasil tulisan dari para penulisnya. Penulis dapat menentukan terlebih dahulu tema apa yang memang menjadi keahlian dan kompetensinya, dan melihat contoh buku-buku yang telah terbit di penerbit-penerbit yang menjadi tujuan pengiriman tulisan penulis, sehingga bisa cocok dengan genre yang menjadi andalan penerbit tersebut.

Buku terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

a.    Buku teks pelajaran yang mempunyai nilai angka kredit yang tinggi, terutama yang bisa lolos Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

b.      Buku Non Teks berupa buku pengayaan maupun buku referensi, atau buku modul pelajaran.

c.       Buku umum karya fiksi atau novel.

Penerbit dalam memandang calon naskah yang akan diterbitkan lebih dominan pada unsur market, karena yang diterbitkan tentunya harus mempunyai market yang besar. Buku teks pelajaran mempunyai effort yang cukup berat baik dari sisi penulis maupun penerbit, karena harus menilaikan ke BNSP secara nasional. Calon naskah buku yang lebih mudah untuk dimasukkan adalah buku pengayaan, modul pelajaran.

Dari sudut pandang penerbit ini, kita dapat menyesuaikan dengan bahan naskah yang akan ditulis, sehingga dapat diterima oleh penerbit yang memang satu visi dan satu misi. Hal-hal yang dapat dilakukan penulis untuk mengajukan calon naskah buku ke penerbit mayor adalah:

1.    Tulislah Proposal pengajuan naskah terlebih dahulu yang bisa ditawarkan ke penerbit. Isi proposal ini adalah, Judul, Sub Judul jika ada, sinopsis buku, Outline, Sampel Bab minimal 2 bab, dan CV penulis.

2.   Berikan penjelasan sasaran pasar, pesaing buku lain yang telah terbit, untuk membantu penerbit dalam memandang naskah bapak ibu sekalian. Berikan data-data market sasaran, positioning, materi pesaing, keunggulan buku dibanding pesaing, untuk mempermudah penerbit dalam melakukan review naskah. Tidak semua buku bisa diterbitkan oleh penerbit karena keterbatasan modal, strategi pemasaran, serta visi misi mereka. Apalagi saat pandemi seperti saat ini, di mana outlet toko buku sedang terkena PSBB sehingga proses penjualan dan distribusi buku menjadi terkendala.

Penerbit ANDI hanya menerbitkan 20-30 persen saja dari naskah yang masuk yang jumlahnya bisa mencapai 200 an perbulan. Sehingga proses review naskah terkadang membutuhkan kecermatan, agar produk yang telah diputuskan diterbitkan dapat terserap di pasar dengan baik. Sebagai gambaran pasar saat pandemi ini ditampilkan prosentase outlet buku-buku yang telah terbit saat ini sebagai berikut:

a.     Semua saluran outlet buku saat ini telah bergeser sedemikian rupa sehingga banyak penerbit yang belum siap akan perubahan ini.

b.   Model pemasaran buku telah bergeser tidak seperti pola pemasaran sebelum pandemi melanda. Materi ini mungkin sudah dibahas oleh pak Agus beberapa hari yang lalu. Hal yang perlu dipersiapkan adalah terus berkarya, dan bersiap dengan hal-hal yang baru.

c.   Setiap buku terbit di penerbit Andi, telah dipersiapkan sarana-sarana promosi kekinian, seperti webinar, bincang daring, workshop online, podcast hingga channel youtube untuk membantu memperkuat resonansi gaung pasar buku yang ditulis ke calon pembaca.

d.   Produksi buku juga perlahan bergeser ke ranah digital, dengan kerjasama bersama Google Play, penerbit Andi juga telah masuk ke pasar digital dalam bentuk E-Book di google. Bisa dikunjungi di http://bukudigital.my.id atau http://ebukune.my.id untuk melihat hasil produksi e-book penerbit Andi. Menyambut perubahan teknologi ke arah digitalisasi buku, sehingga mencoba untuk tetap up to date dalam memanfaatkan teknologi informasi terutama dalam hal tetap memroduksi bahan-bahan tulisan untuk dapat dinikmati pembaca, dan mencerdaskan kehidupan bangsa seperti visi dan misi penerbit kami.

Demikianlah resume pelatihan belajar menulis malam ini, yaitu pertemuan ke-17. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

 

Ketapang, 10 Februari 2021

Nurus Sholikhah, S. Pd

 


Selasa, 09 Februari 2021

Strategi Pemasaran Buku di Masa Pandemi

 


“Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat malam bapak ibu guru hebat, salam sejahtera buat kita semua. Malam ini kita akan berbagi pengalaman dengan narasumber hebat dari Penerbit Mayor PT Andi. Beliau adalah Bapak Agustinus Subardana, Selaku Direktur Pemasaran Penerbit Andi”, sapa bu Aam selaku moderator belajar menulis malam ini, sekaligus memperkenalkan narasumber pelatihan belajar menulis gelombang 17 malam ini melalui link: literasikangagus.blogspot.com

"Senang rasanya saat buku kita bisa diterbitkan di Penerbit Mayor seperti PT Andi. Semoga buku saya lahir dengan selamat nantinya. Amiin". Lanjut bu Aam mengawali pelatihan malam ini.

Untuk mengefektifkan waktu, moderator mempersilakan kepada Bapak Agus untuk memasuki kelas dan memaparkan materi pelatihan belajar menulis malam ini.

Berikut ini penjelasan Pak Agus berkaitan dengan tema malam ini tentang Strategi Pemasaran Buku di saat Pandemi”.

Sebelumnya narasumber melakukan kilas balik mengenai pemasaran buku saat pandemi di tahun 2020. Industri Buku di Pasar Global bertumbuh, di saat pandemi,  Bagaimana dengan Indonesia?

Dari data yang diperoleh bahwa di tengah melesunya bisnis di berbagai industri akibat pandemi Covid-19, industri penerbitan buku justru bertumbuh. Merujuk laporan Nielsen BookScan ICM, penjualan buku di global hingga akhir pekan di bulan Juli 2020 mengalami pertumbuhan cukup signifikan.

Masih merujuk data tersebut, genre buku yang mengalami kenaikan adalah genre “Food & Drink” yang pertumbuhannya mencapai 33% atau menjadi 2,8 juta Euro. Selanjutnya, pada genre Fiksi tumbuh 9% (menjadi 7,1 juta Euro), genre Leisure & Lifestyle tumbuh 37% (menjadi 1,4 juta Euro), genre Personal Development tumbuh 11% (menjadi 2,2 juta Euro), dan genre Children & Young Adult Non-Fiction tumbuh 15% (menjadi 1,5 juta Euro).

Lantas, bagaimana dengan Indonesia?

Diungkapkan Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Rosidayati Rozalina, seperti yang kita kutip dari situs resmi www.ikapi.org, industri penerbitan nasional terdampak cukup keras dalam terpaan pandemi. Lantaran, tutupnya toko-toko buku, sekolah-sekolah, dan pengadaan buku oleh dinas/perpustakaan.

Berdasarkan hasil survei IKAPI, sebanyak 58,2% penerbit mengeluhkan penjualan yang turun lebih dari 50%. Separuh penerbit juga menyebutkan merosotnya produktivitas karyawan secara tajam dalam kondisi work from home (WFH) saat ini. Bahkan, sebanyak 60,2% penerbit menyatakan bahwa mereka hanya sanggup menggaji karyawan selama tiga bulan dan hanya 5% yang menyatakan sanggup bertahan sampai satu tahun.

Kendati demikian, tidak semua penerbitan buku mengalami penurunan penjualan. Ada sejumlah penerbitan buku di Indonesia justru mengalami pertumbuhan yang signifikan selama pandemi di 2020. Alhamdulilah puji syukur, Penerbit Andi Offset masih bisa bertahan dan bertumbuh. Dan tahun 2021 ini, Penerbit Andi akan membuka cabang representative (Stokis)  sebanyak 120 titik di kota & kabupaten di Indonesia.

Fenomena menarik di industri penerbitan buku pada masa pendemi adalah bertumbuhnya penjualan di kanal online.

Dalam rangka untuk mempertahankan Industri Penerbitan Buku, supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal maka perlu  strategi pemasaran. Srategi pemasaran biasanya hampir dipakai oleh semua wirausaha, intreprenur yang menjalankan bisnis.

Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Kenapa demikian , hal ini dapat dilihat dari jenis – jenis buku yang di terbitkan. Jenis – jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokkan menjadi katagori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku (Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll).

Dari jenis – jenis katagori buku tersebut disinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan. Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis. Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :

1.      Faktor mikro: perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat

2.      Faktor makro: demografi, ekonomi, politik, hukum, teknologi, fisik dan sosial budaya.

Saat ini Penerbit Andi dalam menjalankan bisnis penerbitan buku yang sedang terus jalankan masuk dalam faktor keduanya yaitu Faktor Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 40 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 15.000 judul buku yang telah di kelompokkan menjadi 32 katagori (dapat di kunjungi ke website Penerbit Andi: www.andipublisher.com ).

Strategi Pemasaran buku telah dipetakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan udara (online) dan strategi pemasaran buku serangan darat (offline), dengan berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro tersebut di atas. Dua strategi tersebut dapat kita jelaskan secara singkat sebagai berikut :

1.      Strategi pemasaran buku serangan udara (online)

a.  Pentingnya transformasi digital, covid 19 membuat kita minim interaksi individu secara langsung., sehingga mengubah pola hidup kita. Maka digital marketing sangat dibutuhkan karena bermanfaat, antara lain biaya lebih murah, jangkauan luas, mudah menentukan market, komunikasi dengan konsumen lebih mudah, lebih cepat popular sehingga penjualan meningkat dan mudah di evaluasi. Promosi lewat online lebih proaktif, sehingga dapat menyebarkan produk secara massif.

b.   Memasarkan buku lewat komunitas online, sehingga lebih efektif dan efisien. Melakukan kerjasama dengan komunitas-komunitas, mengadakan webinar dan melalui channel youtube TV Andi. Harus proaktif komunikasi dengan komunitas dan dapat menjaga integritas.

2.      Strategi pemasaran buku serangan darat (offline)

Untuk menguasai wilayah nusantara, dengan memetakan wilayah dan membuka cabang di kota-kota besar maupun kabupaten yang potensial sehingga tahun ini akan membuka stokis 120 di kota atau kabupaten di Indonesia. Mempunyai jaringan dengan toko-toko buku, seperti toko buku Gramedia, Gunung Agung, Toga Mas dan toko buku lainnya, yang dibagi menjadi toko modern, semi modern dan tradisional. Strategi di toko buku adalah dengan memenangkan display, memenangkan promosi dengan potongan harga atau diskon, melakukan penawaran langsung kepada konsumen yang datang ke toko, melalui banner, acrylic dan tidak kalah penting tentang informasi promo-promo buku yang sedang hits saat ini.

Kita juga terus mengembangkan sistem directselling. Pemasaran Buku melalui directselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan . Jenis katagori buku penjualan lewat directselling ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu :

  • Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
  • Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah
  • Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum.

Dengan pemetaan jenis kategori tersebut diatas maka sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (sales).

Demikianlah pemaparan yang disampaikan oleh bapak Agus selaku narasumber pelatihan belajar menulis malam ini, kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab. Kata-kata mutiara dari pak Agus :

"Jangan pernah ragu meniru penulis lain. Setiap seniman yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model. Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis yang Anda tiru"

Demikianlah resume pertemuan ke-16 pelatihan belajar menulis bersama PGRI di bawah bimbingan Om Jay malam ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.


Ketapang, 08 Februari 2021

Nurus Sholikhah, S. Pd


Jumat, 05 Februari 2021

Temukan, Rahasia Mudah Mengelola TBM



Hari yang ditunggu telah tiba, hari dimana kita dapat memperoleh ilmu secara gratis dan sangat bermanfaat. Inilah hari jum’at, 5 Februari 2021 dimana hari ini adalah jadwal pelatihan belajar menulis gelombang 17 bersama PGRI, dibawah bimbingan Om Jay yang luar biasa. Seperti biasanya,  pukul 18.30 WIB, saya sudah standby di depan gawai, khawatir ketinggalan pelatihan yang dimulai tepat pukul 19.00 WIB.

Pak Cip selaku moderator malam ini, membuka pelatihan dengan lafaz: Basmallah. Untuk yang non muslim, silahkan dengan caranya masing-masing. Bapak/Ibu semua, layaklah kita bersyukur kepada Allah, Tuhan Yang Esa karena masih diberikan kesehatan yang baik. Kesempataan waktu yang diberikan-Nya sehingga kita bisa ikuti program Pelatihan Belajar Menulis di hari Jum’at ini, 5 februari 2021 ini, juga pantas disyukuri. Sebelumnya, saya ingin ucapkan rasa terima kasih atas kepercayaan Omjay kepada saya untuk gabung ke dalam Tim. Senang dapat membantu kegiatan yang mencerdaskan lagi berfaedah ini” ucap Pak Cip.

Berikutnya moderator akan menyampaikan susunan acara sebagai berikut:

1.         Pembukaan, yang baru saja dilakukan

2.         Paparan narasumber

3.         Tanya jawab.

4.         Penutup

Waktu yang diset oleh admin adalah 2 jam, jika masih ada pertanyaan maka akan disampaikan ke narasumber dan akan dijawab melalui blognya. Pemberitahuan jika jawaban bapak/ibu sudah dipublish akan dishare melalui grup ini pula. Ada hal PENTING yang menjadi perhatian: mohon untuk yang bertanya, menuliskan nama dan asal serta kirim pertanyaannya JANGAN diakhir-akhir sesi tanya jawab. Khawatir terlewat untuk dibaca. Yang ingin bertanya silahkan kirimkan ke no saya: 0812 93 72 47 32. Selanjutnya, langsung saja mari kita simak paparan Pendekar Literasi dari Bandung Jawa Barat, Mr. Bams yang luar biasa.

Malam ini Mr. Bams berbagi pengalaman dalam mengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Niat awal mendirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) karena beliau senang dengan anak-anak. Kebiasaan sebagai pendongeng yang dimulai tahun 2004. Senang bila anak-anak senang membaca. Bahagia bila melihat anak-anak rajin membaca. Rumah kecil kami yang hanya type 21 tak menyurutkan untuk mendirikan TBM. Rumah yang kami tempati dari tahun 2007, mulai digunakan untuk TBM pada tahun 2011. Tepatnya 5 Oktober 2011.

Pada tahun 2011, Salwa puteri semata wayang Mr. Bams baru berusia 8 tahun. Setiap malam beliau menyiapkan buku cerita anak sebanyak 20. Majalah bobo 20 dan koran yang hari kemarin. TBM milik Mr. Bams diberi nama awalnya TBM Ayah Salwa. Ayah Salwa itu nama pendongeng dari Bambang Purwanto yang sudah ada sejak 2004.

Buku, majalah dan koran yang disiapkan setiap malam disimpan di rak plastik  3 trap. Rak disimpan di teras halaman. Rumah kecil tidak ada pagarnya. Jadi walau rumah beliau tinggalkan, anak-anak bisa membaca buku yang sudah disiapkan. Modal buku saat berdirinya TBM hanya sekitar 200. Buku berasal dari koleksi pribadi. Inilah foto kondisi awal saat berdiri:


Setiap hari minggu dikeluarkan meja. Buku-buku di rumah dipajang di atas meja. Anak-anak asik mampir ke rumah untuk melihat-lihat sampai membaca buku. Saat membuat tempat duduk dengan menggunakan bambu, orang lain menyangka beliau akan berjualan. Ada juga yang nyangka buat pos ronda, bermacam-macam pikiran orang. Kalau sekarang ini suasananya sudah mulai berbeda. Alas tanah sudah berganti jadi tembok. Anak-anak sudah merasa lebih nyaman. Suasana sore memang sangat menyenangkan buat anak-anak. Mereka asyik bisa membaca buku. Membaca buku artinya memakmurkan penulis. Karena karyanya bisa dinikmati. Layanan gratis alias tidak bayar asal mau saja untuk datang ke rumah beliau. Sekarang ini sudah mulai tambah ramai suasananya. Tempat duduk bambu sudah berganti menjadi tembok dan anak-anak lebih nyaman.

Rumah yang ditempati dari tahun 2007 tersebut, menjadi tempat yang nyaman bagi anak-anak untuk berliterasi seadanya, kemudian tahun 2011 bergabung dengan taman baca, di tahun 2012 mendapatkan kejutan bisa membeli rumah yang hanya berbeda 3 rumah, untuk TBM blok D4 No 18 dan untuk rumah blok D4 No 26. Bila menggunakan mesin pencari google dengan kata kunci TBM AS Lebakwangi, maka akan muncul banyak informasi tentang taman baca yang kami kelola. Tahun 2021 nanti di tanggal 5 Oktober, usia TBM AS Lebakwangi genap 10 tahun. TBM AS Lebakwangi bergabung dengan Forum TBM yang ada dari tingkat Kab/Kota, Provinsi dan Nasional.

Selain anak-anak yang dekat dengan rumah, sering juga kedatangan anak-anak dari sekolah. Mereka jalan kaki menuju perumahan lebakwangi asri tempat TBM beroperasi.

Berikut ini adalah kegiatan TBM AS Lebakwangi: baca buku, pinjam buku, mendongeng, belajar menulis (TK/SD), belajar baca, mewarnai, menggambar, menulis Puisi, komputer, internet, main catur, puzzle, pelatihan, menulis resume, dan lain-lain.

Cara mengurus perizinan TBM di kabupaten Bandung sebagai berikut:

1. Awalnya saya hanya membuat izin tetangga.

2. Surat domisili dari Desa

3. Akte Pendirian dari Notaris

4. Ijin Operasional dari Dinas Pendidikan Kab Bandung.

Ini blognya tapi jarang update, https://lebakwangimembaca.wordpress.com/

Taman Baca Masyarakat (TBM) AS Lebakwangi telah menghasilkan 3 Piala , yaitu :

1. Piala Juara 2 Pengelola TBM dalam Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2013

2. Piala Juara 1 Pengelola TBM dalam Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasj Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

3. Sabilulungan Award 2018 dari Bupati Kabupaten Bandung.

Piala adalah penguji keikhlasan, piala hanya simbol penghargaan, penghormatan. Piala untuk mengukur seberapa ikhlas kita terus berjuang membangun TBM ini semakin bermanfaat. Semoga menjadi terus penyemangat agar taman baca ini terus bisa berkarya.

Kemudian memasuki sesi Tanya jawab yang sangat seru, banyak sekali pertanyaan dari peserta, berikut ini beberapa pertanyaan dan jawaban dari narasumber:

Cara menarik minat anak membaca buku versus HP. Sejak PJJ anak lebih sering pegang HP, mencari sesuatu pakai Google, jadi buku mulai tertinggalkan.sekarang mulai dari diri sendiri. Di rumah perbanyak buku. Permudah akses buku dirumah. Biasakan membaca bersama. Bangun diskusi yang menarik bersama anak-anak di rumah

Cara menjaga taman baca supaya buku-buku aman, tidak hilang atau dipinjam dan tidak dikembalikan adalah siapkan niat yang kuat. Beliau pernah mempekerjakan penunggu TBM mulai dari Rp.150.000 per bulan sampai Rp.500.000 per bulan. Dari mana dananya? Dari pribadi sebagian, dari donatur sebagian. Promosikan kegiatan TBM di medsos sehingga banyak orang yang tahu. Jangan pernah takut untuk hilang , karena niat kita berbagi. Kini koleksi buku 200 sekarang sudah mencapai 6000an dan semuanya gratis.

Kendala yang dihadapi dalam mendirikan Taman Bacaan dan cara mengatasinya, awalnya dari istri pun kurang dukungan, karena di rumah jadi nambah kerjaan. Tapi lama-lama, istri lebih serius ngurus TBM. Apalagi saat istri sudah tidak bekerja. Masalah buku hilang itu biasa. Hilang satu datang lebih dari 10 buku. Mengatasi masalah kuncinya sabar cari solusi dengan diskusi bareng istri dan anak. Kami memang senang dengan dunia baca. Dan untuk pembiayaan beliau bisa melakukan advokasi dan sponsorship.

Trik mengajak para siswa supaya tertarik membaca padahal kebanyakan siswa lebih tertarik dengan medsos. Memang tidak mudah memindahkan kebiasaan membaca di HP ke buku. Anak-anak akan selalu melihat orang tua atau gurunya. Kita memang harus kerja keras membuat buku bisa kembali dibaca. Kita harus memberikan contoh, ini perjuangan semua. Makanya di sekolah ada kegiatan Gerakan Literasi Sekolah. Diera digital, persaingan antara buku dan gadget sudah tak berimbang. Secara umum, bagi anak-anak, smartphon jauh lebih jauh menyenangkan dibanding buku bacaan. Tetapi dari gambar yang bapak tampilkan, anak-anak terlihat sangat menikmati buku-buku bacaan.

Cara mengelola perpustakaan di sekolah yang belum ada petugas khusus, sedang guru kurang, siswa banyak, jadi agak kerepotan untuk memulainya., langkah-langkah yg harus dimulai sebagai berikut:

1. Perpustakaan, biar sesuai dengan lembaga formal. Ajaklah siswa untuk bersama mengelola buku yang ada. Misalnya saat istirahat dan pulang sekolah bisa dimanfaatkan untuk mengelola perpustakaan. Tentunya mereka dilatih terlebih dahulu agar bisa bertanggungjawab.

2. Mulailah mendiskusikan dengan bapak ibu guru yang mau melibatkan diri untuk menggelorakan GLS.

Sebagai tambahan TBM bukanlah hanya kegiatan membaca saja. Akan tetapi bisa menjadi Pusat Kegiatan Pelibatan Masyarakat.Mr. Bams pernah mengadakan kegiatan lomba memasak, akan tetapi mereka sejahari sebelumnya mencari informasi dari youtube. Mereka tidak hanya memasak, akan tetapi diajak menggunakan internet. TBM berada di lingkungan masyarkat sehingga masuk ke Disdik bidang Pendidikan Non Formal, kalau di sekolah tetap Perpustakaan.

Kendala buku selalu menjadi yang utama bagi pengelola bahan bacaan (perpus, TBM, pojok baca). Banyak cara untuk memperoleh bahan bacaan :

1. Cari sponsor (orang tua, perusahaan sekitar sekolah). Walau tidak mudah.

2. Buat program donasi buku

3. Bisa juga kerjasama dengan program pinjam dari TBM yang ada di sekitar.

4. Hubungi Dinas Perpustakaan, biasanya ada mobil perpus keliling.

5. Komunitas 1001 buku itu rajin ngasih donasi buku.

6. Gabung dengan komunitas / organisasi Forum TBM yang ada di Provinsinya masing-masing.

Banyak kejutan saat kita mengelola buku. Menyediakan buku buat orang lain itu membuat bahagia kita semua” ungkap Mr. Bams. Sungguh mulia hati beliau, bahagia ketika bisa melalukan sesuatu untuk orang lain.

Demikian Pelatihan Belajar Menulis edisi Jum’at kali ini. Setelah menyimak paparan narasumber, saya ingin menyatakan rasa terima kasih kepada Mr. Bams. Saya berdo’a semoga Mr. Bams mendapat pahala yang banyak, khususnya karena telah memfasilitasi anak bangsa dalam menimba ilmu melalui Taman Baca Masyarakat.

Moderator menutup pelatihan belajar menulis dengan melafazkan: Alhamdulillah.

Dan mengakhiri pelatihan malam ini dengan berbagai macam pengalaman. Ternyata banyak cara untuk berbuat baik, intinya tergantung niat, jangan berpaku pada hal yang jelek, namun liatlah berapa ribu kebaikan yang apat kita lakukan untuk menuju syurga. Demikian resume ke-15 ini, semoga bermanfaat bagi yang membacanya.

 

Ketapang, 05 Februari 2021

Nurus Sholikhah, S. Pd

 


Rahasia Menemukan Ide Dalam Menulis

 


“Senang dan bahagia malam ini, kembali bisa menemani kuliah malam ini. Ijinkan saya memandu dari awal hingga akhir pukul 21.00 WIB” sapa Mr. Bams kepada seluruh peserta pelatihan belajar menulis gelombang 17. Narasumber malam ini adalah Bapak Agus Sampurno, dan tema malam ini adalah “Ide Dalam Menulis”. Selanjutnya Mr. Bams sebagai moderator menyampaikan CV atau profil singkat dari Om Agus, panggilan akrab untuk Bapak Agus Sampurno.

Identitas ringkas:

Nama : Agus Sampurno

Pekerjaan : (saat ini beliau menjabat sebagai Education specialist sekaligus Ketua Yayasan Pendidikan Sorowako Sulawesi Selatan. Sebelumny dari tahun 2015- sampai Oktober 2020 beliau adalah Konsultan sekolah dan project leader pada Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach Jakarta. (Tahun 2018) menjadi Master Trainer Sertifikasi BNSP.

Pengalaman mengelola sekolah dan mengajar: Kepala sekolah Ananda Islamic School Jakarta Barat setelah sebelumnya selama 13 tahun  menjadi guru dan Koordinator kurikulum di Global Jaya International School Jakarta.

Penghargaan yang diraih pada (tahun 2009) Blog Pendidikan terbaik Detik.com ( Tahun 2010) menjadi guru Microsoft Indonesia Innovative Educators.  Tahun 2011 diberik anugerah Guru Era Baru oleh Acer Indonesia. (Tahun 2012) penghargaan blog terbaik dari  Deutsche Welle Germany ( Tahun 2014) menjadi  Penulis Buku Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T). (Sejak tahun 2014 menjadi Pengkaji Naskah Pustekkom Jakarta dan juri pada event yang diselenggarakan  KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)  juri pada lomba inovasi pembelajaran TK-SMA

Mr. Bams menyampaikan aturan untuk pertanyaan dari peserta yaitu sebagai berikut:

1. Sebutkan nama dan tempat

2. Kirim ke 088809405468 setelah pukul 19.30

3. Usahakan hanya 1 pertanyaan

4. Diketik satu chat

Dan selanjutnya Om Agus mulai memaparkan kegiatan kuliah malam ini dengan menampilkan sebuah clip sebagai provokasi pikiran untuk peserta, dan peserta disilakan untuk memberikan penafsirannya masing-masing. Terdapat beberapa prinsip ide dalam menulis sebagai berikut:

1. 90% ide tulisan muncul ketika anda  tidak peduli dengan apa yang orang lain katakan mengenai tulisan anda dan 10% keberhasilan menulis baru mengenai seberapa anda konsisten dalam menulis

2. Menulislah dengan hati, mengeditlah dengan pikiran.

3. Hambatan penulis terjadi ketika ia terlalu menghakimi diri sendiri saat mulai menulis.

4. Mengedit sebuah tulisan adalah sebuah upaya pembersihan dan akan terasa membosankan serta bisa juga membuat frustrasi, tetapi juga bersifat terapeutik atau hal yang baik bagi kegiatan menulis anda. Mengedit seperti yang sering kita lakukan dalam kehidupan kita. Buang jauh yang tidak perlu. Utamakan yang inti.

5. Tiga prinsip dalam menulis. 1) Sederhanakan pesan Anda. 2) Buatlah tulisan Anda menyenangkan, menakutkan, menegangkan, atau mendidik.3) Buatlah tulisan Anda begitu menarik sehingga seseorang pasti sudah gila untuk tidak membacanya.

6. "Menulis dengan baik berarti berpikir dengan baik. Jika Anda tidak dapat menulis dengan baik, itu berarti Anda tidak dapat berpikir dengan baik. Tetapi menulis hanyalah langkah pertama. Menulis ulang juga penting. Dan ... apa itu menulis ulang? Menulis ulang adalah memikirkan ulang.ide tulisan anda" -(David Perell).

7. Tulisan awal Anda akan seperti air kotor, tetapi semakin banyak Anda menulis, semakin bersih “air kreatif” Anda.

8. Pisahkan kegiatan antara mencari ide dan menulis. Carilah ide dan buatlah daftar. Baru kemudian ambil stu persatu untuk anda tuliskan.

9. Kegiatan mengedit tulisan sama pentingnya dengan menulis itu sendiri. Jika anda membaca tulisan di blog yang 'mentah' itu berarti nafsu si penulis hanya menerbitkan (posting) dan bukan mempersembahkan buah pikirannya yang terbaik.

10. Membuat sebuah judul tulisan adalah sebuah seni tersendiri. Teruslah berlatih.

11. Konsisten lah dalam menulis, anda akan menemukan diri anda sebagai penulis saat anda konsisten. 

12. Jangan pernah berpikir untuk punya ide anda sendiri. lakukan ATM terus menerus amati tiru dan modifikasi. Penyakit seorang penulis adalah memaksa dirinya keluarkan hal yang asli produk dari dirinya. akibatnya ia malah tidak pernah menulis. 

13. Bagaimana menjadi sosok yang berbeda di internet?cari keunikan anda, pelajari sebuah hal yang akan jadi brand anda, jika sudah punya brand lanjutkan dengan mengajarkan orang lain.

Prinsip di atas adalah bahan untuk diskusi kali ini, diskusi ini bersifat konsultasi bagi anda yang pernah mencoba dan dalam perjalanan menemui pertanyaan atau hal yang menarik utk dibahas. Dengan demikian anda yang  bertanya sudah pasti keluar dari pertanyaan seperti: Bagaimana mencari ide dalam menulis?, bagaimana membangkitkan motivasi menulis?.

Kemudian memasuki sesi diskusi yang sangat seru, dan berikut ini adalah beberapa hasil diskusi tersebut:

Bagaimana cara memanage hati supaya tak merasa kecewa berkepanjangan ketika karya tulis kita tidak dihiraukan oleh orang lain. Jangankan mau membaca dan memberikan komentar, bahkan ditolehpun tidak. Ini sudah sering dialami, setiap kali share tulisan apapun baik di grup sekolah, MGMP, atau komunitas lain tidak ada yang bergeming. Padahal kalau share sesuatu yang tidak penting, grup selalu ramai. Ketika mengalami hal di atas, jangan berhenti menulis. Ada dua perspektif/pandangan dalam hal berkarya: dari sisi si pencipta yang diingat adalah hal yang jelek dan membuat ia kecewa. Seperti kegagalan yang dialami. Sementara dari sisi penikmat atau pembaca hal yang mereka akan ingat adalah hasil karya yang bagusnya. Jadi sebagai pencipta atau pembuat tulisan, bersikaplah seperti seorang penikmat alias bersikaplah masa bodoh pada karya yang tidak dilirik orang, dengan cara coba lagi dan coba terus.

Sering kita membaca pesan dari para narsum "Tulislah yang memberi manfaat bagi orang lain"  sebagai pemula belum berpikir ke arah sana, misal ketika membuat Puisi betul-betul ungkapan jiwa atau tentang keindahan alam. Hal yang mesti dihindari adalah ketika menulis sesuatu yang merupakan ungkapan jiwa sendiri namun meminta orang untuk memperhatikan dan menghargai karya kita. Dikarenakan secara manusiawi orang hanya memperhatikan sesuatu yang menguntungkan atau berguna bagi dirinya. Bukan berarti sebuah ungkapan jiwa tidak akan bisa dihargai. Namun karya kita mesti bersaing dengan maestro misalnya untuk puisi adalah sajak - sajaknya WS Rendra.

Kriteria tulisan dikatakan "mentah" atau sudah dari hati. Ketika menulis, suka merasakan apa yang ditulis, bukan mengada-ada. Tapi ketika  dibaca ulang, bahasa terasa kaku. Sedangkan ketika BW, banyak tulisan yang enak dan ringan dibaca. Rasanya belum bisa membuat kalimat yang "nyantai" namun berisi, karena seperti itulah model bahasa yang biasa digunakan. Mentah berarti si penulis langsung menekan tanda 'terbitkan' saat menulis blog di internet tanpa membaca kembali. Tulisan banyak typo. Kalimat berputar putar. Baca yang keras tulisan yang dihasilkan. Sensitifkan telinga anda dan tempatkan diri sebagai orang yang akan membaca. Jika semua sudah dilakukan maka apa pun ide dan gaya bahasa yang ditulis akan berasa 'matang'.

ATM bisa membangun ciri khas seorang penulis, ada istilah 'nothing new under the sun's” artinya di dunia ini sebenarnya tidak ada yang sama sekali baru. Artinya kita hanya harus temukan siapa penulis yang anda sukai. Pelajari dan lakukan modifikasi. Semakin sering anda lakukan riset dan lihat keunikannya maka anda akan melahirkan keunikan anda sendiri. ATM adalah cara untuk seorang penulis menyusun tenaga agar bisa konsisten kemudian punya gayanya sendiri. Silakan miliki penulis favorit anda lalu lakukan ATM.

Cara menemukan brand unik dari karya kita. Intinya brand adalah hal yang kita sukai dan dengan senang hati akan diajarkan kepada orang lain caranya. Dalam menulis brand bisa berarti sebuah cara orang tertarik kepada tulisan kita. Brand membuat orang punya julukan dan citra yang melekat. Apa brand yg cocok untuk anda, jawabannya hanya anda sendiri yang tahu.

Salah satu tulisan Om Agus yang paling menarik adalah mengenai branded sekolah. Sebagai pemula belajar menulis, namun salah satu kendala adalah dalam memilih judul, kadang bingung judul ini kayaknya sudah di pakai oleh orang lain, tips membuat judul yang menarik agar tulisan kita itu dapat mudah diingat oleh pembaca. Membuat judul berarti membuat sesuatu pernyataan yang membuat orang tertarik. Ada 5 Persuasive Words That Controls Minds : You (anda), Free (bebas atau gratis),  New (baru atau terkini), Now (sekarang), Secret (rahasia). Gunakan kata-kata tersebut dalam elemen judul yang ingin dibuat untuk tulisan anda.

Beberapa contoh judul sebagai berikut:

1. Tips bagi anda, guru kreatif dalam menaklukan kelas yang pasif selama PJJ

2. Gratis untuk anda, resep membuat video pembelajaran yang memukau siswa

3. Aplikasi terkini pembelajaran jarak jauh

4. Temukan sekarang, 10 penyebab murid malas saat pembelajaran jarak jauh

5. Tujuh rahasia guru yang dirindukan siswanya saat PJJ.

Ketika datang mood menulis. Sekali duduk sudah dapat merangkainya hingga 800an kata. Tetapi ketika dicek kembali, selalu banyak lalimat yang terasa kurang pas dengan kalimat sebelumnya. Sehingga alur tak sempurna, ini bisa membuyarkan imajinasi pembaca. Cara merangkai kalimat, agar renyah dibaca, dan fokus dalam satu alur cerita adalah editlah tulisan lebih sering, makin sering kita mengedit tulisan diri sendiri mungkin kita akan sedih betapa banyak kata dan kalimat yang dipotong. Jangan berhenti pada perasaan sedih, perbaiki mindset tanamkan bahwa kalimat dan kata kata yang dibabat dalam proses adalah jalan anda menuju fokus sebuah tulisan.

90% ide muncul ketika tidak peduli apa yang orang lain katakan mengenai tulisan anda, artinya bukan kita tidak melakukan perbaikan atas kritikan terhadap tulisan kita, namun silakan lakukan perbaikan jika yang mengkritik anda adalah orang yang punya karya. Saat ini jamannya praktisi dan bukan jamannya seorang ahli. Seorang ahli akan membantai tulisan kita sedemikian rupa. Karena ia meninjau dari sisi teori. Sementara seorang praktisi akan mengkritik dengan caranya sendiri karena ia tahu bahwa perjuangan seseorang untuk ada di posisi sekarang tidaklah mudah. Kritik hanya akan mengundang kebuntuan dalam berkarya jika ditelan mentah mentah, menerima kritik dengan tetap menghargai pencapaian diri sendirilah yang paling penting.

Cara memikat pembaca supaya mau membaca dan menyukai tulisan kita dan cara mengembangkan ide kita supaya tidak buntu. Setiap tulisan yang dibuat selalu ada kalimat yang mengajak para pembaca untuk supaya tertarik pada tulisan yang kita buat. Sebagai contoh : Bagaimana penasaran dengan goresan tintanya?. Ayo! kita baca alur goresan tintanya. Hal yang paling jelas adalah setiap jenis tulisan ada penggemarnya. Namun ada pola umum dalam sebuah tulisan yang digemari orang. Ini konteksnya untuk penulisan di media online:

1. Judul menarik 

2. Tulisan tdk terlalu panjang

3. Mengungkapkan sisi pribadi boleh saja. Namun saran saya hindari saja kecuali anda sudah sekelas Om Jay 

4. Kekinian 

5. Tulisan mengalir.

Sebagai akhir dari pertemuan malam ini, Om Agus menyampaikan penutup sebagai berikut: “Menulis berarti mengasah pikiran. Kata mengasah disini anda berarti menyingkirkan hal hal yang membuat tulisan anda kurang tajam, caranya dengan menempatkan proses mencari ide sama penting nya dengan proses menulis itu sendiri. Hal lain adalah kegiatan mengedit tulisan berarti anda sedang memastikan bahwa pikiran anda sudah tajam untuk disampaikan pada pembaca”.

Demikianlah hasil resume pelatihan belajar menulis gelombang 17 malam ini, semoga bermanfaat untuk kita semua.


Ketapang, 03 Februari 2021

Nurus Sholikhah, S. Pd