Selasa, 09 Februari 2021

Strategi Pemasaran Buku di Masa Pandemi

 


“Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat malam bapak ibu guru hebat, salam sejahtera buat kita semua. Malam ini kita akan berbagi pengalaman dengan narasumber hebat dari Penerbit Mayor PT Andi. Beliau adalah Bapak Agustinus Subardana, Selaku Direktur Pemasaran Penerbit Andi”, sapa bu Aam selaku moderator belajar menulis malam ini, sekaligus memperkenalkan narasumber pelatihan belajar menulis gelombang 17 malam ini melalui link: literasikangagus.blogspot.com

"Senang rasanya saat buku kita bisa diterbitkan di Penerbit Mayor seperti PT Andi. Semoga buku saya lahir dengan selamat nantinya. Amiin". Lanjut bu Aam mengawali pelatihan malam ini.

Untuk mengefektifkan waktu, moderator mempersilakan kepada Bapak Agus untuk memasuki kelas dan memaparkan materi pelatihan belajar menulis malam ini.

Berikut ini penjelasan Pak Agus berkaitan dengan tema malam ini tentang Strategi Pemasaran Buku di saat Pandemi”.

Sebelumnya narasumber melakukan kilas balik mengenai pemasaran buku saat pandemi di tahun 2020. Industri Buku di Pasar Global bertumbuh, di saat pandemi,  Bagaimana dengan Indonesia?

Dari data yang diperoleh bahwa di tengah melesunya bisnis di berbagai industri akibat pandemi Covid-19, industri penerbitan buku justru bertumbuh. Merujuk laporan Nielsen BookScan ICM, penjualan buku di global hingga akhir pekan di bulan Juli 2020 mengalami pertumbuhan cukup signifikan.

Masih merujuk data tersebut, genre buku yang mengalami kenaikan adalah genre “Food & Drink” yang pertumbuhannya mencapai 33% atau menjadi 2,8 juta Euro. Selanjutnya, pada genre Fiksi tumbuh 9% (menjadi 7,1 juta Euro), genre Leisure & Lifestyle tumbuh 37% (menjadi 1,4 juta Euro), genre Personal Development tumbuh 11% (menjadi 2,2 juta Euro), dan genre Children & Young Adult Non-Fiction tumbuh 15% (menjadi 1,5 juta Euro).

Lantas, bagaimana dengan Indonesia?

Diungkapkan Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Rosidayati Rozalina, seperti yang kita kutip dari situs resmi www.ikapi.org, industri penerbitan nasional terdampak cukup keras dalam terpaan pandemi. Lantaran, tutupnya toko-toko buku, sekolah-sekolah, dan pengadaan buku oleh dinas/perpustakaan.

Berdasarkan hasil survei IKAPI, sebanyak 58,2% penerbit mengeluhkan penjualan yang turun lebih dari 50%. Separuh penerbit juga menyebutkan merosotnya produktivitas karyawan secara tajam dalam kondisi work from home (WFH) saat ini. Bahkan, sebanyak 60,2% penerbit menyatakan bahwa mereka hanya sanggup menggaji karyawan selama tiga bulan dan hanya 5% yang menyatakan sanggup bertahan sampai satu tahun.

Kendati demikian, tidak semua penerbitan buku mengalami penurunan penjualan. Ada sejumlah penerbitan buku di Indonesia justru mengalami pertumbuhan yang signifikan selama pandemi di 2020. Alhamdulilah puji syukur, Penerbit Andi Offset masih bisa bertahan dan bertumbuh. Dan tahun 2021 ini, Penerbit Andi akan membuka cabang representative (Stokis)  sebanyak 120 titik di kota & kabupaten di Indonesia.

Fenomena menarik di industri penerbitan buku pada masa pendemi adalah bertumbuhnya penjualan di kanal online.

Dalam rangka untuk mempertahankan Industri Penerbitan Buku, supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal maka perlu  strategi pemasaran. Srategi pemasaran biasanya hampir dipakai oleh semua wirausaha, intreprenur yang menjalankan bisnis.

Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Kenapa demikian , hal ini dapat dilihat dari jenis – jenis buku yang di terbitkan. Jenis – jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokkan menjadi katagori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku (Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll).

Dari jenis – jenis katagori buku tersebut disinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan. Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis. Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :

1.      Faktor mikro: perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat

2.      Faktor makro: demografi, ekonomi, politik, hukum, teknologi, fisik dan sosial budaya.

Saat ini Penerbit Andi dalam menjalankan bisnis penerbitan buku yang sedang terus jalankan masuk dalam faktor keduanya yaitu Faktor Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 40 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 15.000 judul buku yang telah di kelompokkan menjadi 32 katagori (dapat di kunjungi ke website Penerbit Andi: www.andipublisher.com ).

Strategi Pemasaran buku telah dipetakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan udara (online) dan strategi pemasaran buku serangan darat (offline), dengan berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro tersebut di atas. Dua strategi tersebut dapat kita jelaskan secara singkat sebagai berikut :

1.      Strategi pemasaran buku serangan udara (online)

a.  Pentingnya transformasi digital, covid 19 membuat kita minim interaksi individu secara langsung., sehingga mengubah pola hidup kita. Maka digital marketing sangat dibutuhkan karena bermanfaat, antara lain biaya lebih murah, jangkauan luas, mudah menentukan market, komunikasi dengan konsumen lebih mudah, lebih cepat popular sehingga penjualan meningkat dan mudah di evaluasi. Promosi lewat online lebih proaktif, sehingga dapat menyebarkan produk secara massif.

b.   Memasarkan buku lewat komunitas online, sehingga lebih efektif dan efisien. Melakukan kerjasama dengan komunitas-komunitas, mengadakan webinar dan melalui channel youtube TV Andi. Harus proaktif komunikasi dengan komunitas dan dapat menjaga integritas.

2.      Strategi pemasaran buku serangan darat (offline)

Untuk menguasai wilayah nusantara, dengan memetakan wilayah dan membuka cabang di kota-kota besar maupun kabupaten yang potensial sehingga tahun ini akan membuka stokis 120 di kota atau kabupaten di Indonesia. Mempunyai jaringan dengan toko-toko buku, seperti toko buku Gramedia, Gunung Agung, Toga Mas dan toko buku lainnya, yang dibagi menjadi toko modern, semi modern dan tradisional. Strategi di toko buku adalah dengan memenangkan display, memenangkan promosi dengan potongan harga atau diskon, melakukan penawaran langsung kepada konsumen yang datang ke toko, melalui banner, acrylic dan tidak kalah penting tentang informasi promo-promo buku yang sedang hits saat ini.

Kita juga terus mengembangkan sistem directselling. Pemasaran Buku melalui directselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan . Jenis katagori buku penjualan lewat directselling ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu :

  • Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
  • Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah
  • Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum.

Dengan pemetaan jenis kategori tersebut diatas maka sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (sales).

Demikianlah pemaparan yang disampaikan oleh bapak Agus selaku narasumber pelatihan belajar menulis malam ini, kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab. Kata-kata mutiara dari pak Agus :

"Jangan pernah ragu meniru penulis lain. Setiap seniman yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model. Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis yang Anda tiru"

Demikianlah resume pertemuan ke-16 pelatihan belajar menulis bersama PGRI di bawah bimbingan Om Jay malam ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.


Ketapang, 08 Februari 2021

Nurus Sholikhah, S. Pd


3 komentar:

  1. Masyaallah mantuL dan keren tulisannya. Semoga tetap semangat untuk berkarya dan menginspirasi. Good job.

    BalasHapus
  2. Resume yg lengkap dan enak dibaca Ibu. Sangat menginspirasi.👍

    BalasHapus