Selasa, 19 Januari 2021

TRIK MENULIS YANG PRODUKTIF



Belajar malam ini mengambil tema “Produktif Menulis Buku”, tema yang sangat menantang dan membuat saya penasaran, bagaimana cara produktif dalam menulis buku, sedangkan sampai sekarang menulis di blog saja masih gerogi. Moderator pelatihan belajar menulis Senin, 18 Januari 2021 adalah ibu Aam Nurhasanah yang hebat dan selalu sabar membalas WA saya hampir setiap hari. Dan narasumber yang hebat malam ini adalah Ibu Noralia Purwa Yunita, M. Pd. Ibu Aam selaku moderator memperkenalkan narasumber dengan menampilkan profil ibu Nora. Dan untuk mengefektifkan waktu, bu Aam mempersilahkan ibu Nora memaparkan tema pelatihan belajar menulis malam ini. 

Akhirnya yang dinanti malam ini mengawali pemaparannya dengan sharing pengalaman menulis, dan beliau juga mengajak peserta untuk sejenak mendoakan kepada saudara-saudara kita di Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat dana daerah lain yang sedang tertimpa musibah, semog selalu dalam perlindungan Tuhan YME, diberikan kesehatan, keselamatan, kesabaran dan kekuatan dalam menghadapi segala musibah yang ada dan semoga keadaan segera pulih seperti semula. Aamiin YRA.

Awal beliau menulis “lagi” adalah semenjak pandemic covid 19, lebih tepatnya mulai bulan April 2020, yang memang sudah mempunyai hasrat terpendam untuk menulis, apalagi setelah tergabung ke dalam grup menulis dengan Om Jay hasratnya semakin besar untuk menulis. Dan terhitung hingga akhir tahun 2020, sudah 8 buku yang berhasil ditulis, 4 buku solo dan 4 buku antologi. Karya pertama ibu Nora bersama Prof. Richardus Eko Indrajit yang berhasil terbit di penerbit Andi. Karya kedua merupakan naskah antologi bersama pelatihan belajar menulis gelombang 8 yang berjudul “Kisah Inspiratif Sang Guru”. Karya ketiga buku antologi dengan para peserta di beberapa gelombang platihan belajar menulis, waktu itu Om Jay mengadakan lomba blog dan hasilnya karya tersebut dibukukan. Karya keempat merupakan buku hasil resume menulis di pelatihan yang berjudul “Jurus Jitu Menulis dan Berprestasi”. Karya kelima kembali kolaborasi dengan Prof. Eko dan sekarang masih proses review di penerbit Andi. Karya keenam berjudul ”Kiat Praktis Menulis Modul Berbasis Riset”. Dan buku ketujuh berjudul “Aku dan Corona” adalah buku antologi dengan dengan 3 siswi hebat. Dan yang terakhir karya ke delapan, kompilasi dengan para penulis di YPTD, penerbit asuhan bapak Thamrin Dahlan. 

Ada beberapa trik yang bapak ibu dapat gunakan jika ingin memiliki beberapa karya dalam waktu singkat sebagai berikut:

  1. Mengikuti program menulis antologi atau kolaborasi. Jika  belum percaya diri untuk menulis solo, kita dapat mengikuti beberapa program menulis antologi ataupun kolaborasi dengan beberapa penulis. Hal ini juga yang dilakukan ibu Nora, karena selain dapat belajar dari karya penulis lain, kita juga tidak dituntut menulis terlalu banyak bab untuk dijadikan buku.
  2. Menulis setiap hari di blog. Cara ini adalah yang ibu Nora lakukan ketika menjadi peserta di gelombang 8, waktu itu materi diberikan setiap malam, dan setelah materi selalu ada resume, dan kumpulan resume tersebut menjadi sebuah buku. 
  3. Menulis di media social. Beliau yakin bahwa banyak peserta yang suka membuat status di facebook atau Instagram, hobi itu dapat diarahkan untuk menulis sesuatu yang lebih berarti, misalnya cerita motivasi, pengalaman pribadi ataupun cerpen. Tulis secara konsisten, jika sudah banyak bias dijadikan buku.
  4. Menulis buku harian. Menulis di buku harian ternyata dapat menghasilkan karya sebuah buku. Cerita pribadi kita, disaat sedih, bahagia atau apapun dapat kita tuangkan rasa itu dalam buku harian. Dan kalua sudah terkumpul, tinggal diubah ke dalam kisah fiksi dan dijadikan buku.
  5. Ajak siswa untuk menulis. Peserta pelatihan belajar menulis sebagian besar adalah berprofesi sebagai guru, ajaklah siswa untuk ikut berkarya. Caranya, karya dapat dibuat berupa tugas siswa, bias berupa puisi, cerpen, atau pantun dengan tema tertentu, kemudian jadikan buku. Atau ajaklah siswa tergabung dalam grup menulis dengan membuat grup WA menulis dengan siswa, sebarkan infonya ke wali kelas masing-masing dan siswa yang tertarik bias langsung ikut gabung ke grup. Tentukan tema penulisan, berikan arahan dan buatlah karya bersama.

Inilah beberapa cara yang dilakukan ibu Nora agar menghasilkan banyak karya dalam waktu yang relative singkat. Dan menurut saya sebenarnya tidak begitu sulit untuk membuat sebuah karya, namun semua tergantung niat dan niat. Semoga niat saya membuat buku bisa terkabul dan dapat bermanfaat untuk masa depan.

Kemudian ibu Nora menjelaskan tentang bagaimana cara penulisan buku menggunakan jurus TOJTRP dari pak Akbar sebagai berikut:

1. Tema. Tentukan tema buku yang akan ditulis.

2. Outline/TOC/daftar isi. Dalam penulisan buku, pembuatan TOC/Outline/daftar isi merupakan langkah kedua setelah penentuan tema. Mengapa demikian? Ada beberapa alasan pentingnya pembuatan daftar isi yaitu:

a. Daftar isi merupakan kerangka pikiran kita dalam menuangkan setiap ide dalam buku yang akan kita tulis.

b. Membantu menjabarkan tiap bab dan sub bab dalam buku.

c. Kita dapat mengetahui awal dan akhir dari buku melalui daftar isi ini.

d. Membantu kita dalam mencari referensi/ pustaka yang kita butuhkan.

e. Agar tulisan dalam buku kita lebih terfokus dan tidak sampai keluar bahasan/topik.

f. Membantu kita untuk menjadwalkan kapan buku kita harus selesai, dengan kata lain target waktu dalam menyelesaikan penulisan buku.

Cara membuat daftar isi untuk naskah non fiksi ikuti pedoman 2W + 1H  sebagai berikut

1. Bab awal merupakan bab yang menjawab why, artinya mengapa. Dalam hal ini bab awal dapat berupa Mengapa…, Pentingnya…, Alasan….

2. Bab selanjutnya menjawab what, artinya apa. Bab ini menjelaskan pengertian, jenis, atau mungkin ciri khusus dari apa yang akan kita tulis di buku kita, sebagai contoh: mengenal media, apa itu media, spesifikasi media.

3. Bab selanjutnya yang biasanya merupakan bab akhir, biasanya menjawab How artinya bagaimana. Untuk menjawab how ini dapat dibuat lebih dari satu bab karena how meliputi tahap pembuatan, pelaksanaan, penerapan, hasil dan kelebihan serta kekurangan. Misal Penerapan Model..., Implementasi…., Perancangan…., Hubungan Model…., Kelebihan dan Kekurangan Model….

Cara membuat daftar isi untuk naskah fiksi seperti novel sebagai berikut:

1. Tentukan Prolog. Biasanya pengenalan tokoh, setting cerita, awal cerita. Dalam prolog biasanya belum ada konflik, alur juga belum terlalu terlihat karena masih merupakan bagian awal dari cerita.

2. Tentukan konflik cerita. Biasanya di bab-bab pertengahan sudah mulai muncul apa yang menjadikan konflik atau permasalahan dari cerita itu. Ini merupakan bab inti karena di dalamnya ada hikmah yang dapat diambil dari pembaca.

3. Tentukan klimaks dari konflik. Ini biasanya masih ada di bab pertengahan yang merupakan puncak dari konflik yang terjadi.

4. Tentukan solusi dari konflik. Ini merupakan bagian bab sebelum akhir bab. Biasanya penulis menyajikan solusi permasalahan dari konflik yang terjadi, jalan keluar, adanya hikmah dan pesan kepada pembaca.

5. Tentukan epilog. Ini merupakan akhir dari cerita dan tentunya merupakan bab penutup dari cerita di naskah fiksi. Akhir cerita boleh happy ending atau sad ending tergantung dari si penulis. 

Setelah membuat daftar isi, kembangkan tulisan dari daftar isi tersebut. Tuliskan sesuai dengan apa yang sudah dirancang dalam daftar isi. Mungkin di tengah jalan, aka nada tambahan daftar isi, hal ini tentunya tidak masalah asal tambahan tersebut tidak keluar dari tema yang telah ditentukan. 

Sebelum masuk ke langkah ketiga, setelah kita mempunyai TOC/outline, cari REFERENSI untuk mendukung penulisan buku. Baik buku fiksi maupun non fiksi wajib ada referensi, berbeda tetapi sangat berguna.

3. Jadwal. Tentukan jadwal berdasarkan outline yang sudah dibuat, misal kita ingin menulis buku dalam satu bulan selesai, sementara dalam outline terdiri dari 5 bab, jadi tinggal dibagi waktu 1 bulan itu dengan 5 bab. Dan itulah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah buku dengan 5 bab selama 1 bulan  

4. Tulis. Setelah outline sudah sesuai, jadwal sudah sesuai, dan referensi sudah siap, maka tinggal menulis sesuai outline yang kita buat.

5. Revisi. Dibutuhkan waktu paling lama untuk merevisi sebuah tulisan. Revisi dapat dilakukan dengan cara swaediting atau dengan bantuan.

6. Penerbit. Setelah semua beres, naskah lengkap, sudah editing, pelengkap naskah sudah tepat, tinggal masukkan ke penerbit, boleh penerbit mayor atau indie. Pasti ada plus minusnya.

Dan itulah penjelasan materi malam hari ini dari ibu Nora, selanjutnya memasuki sesi Tanya jawab, ada 15 orang yang bertanya termasuk saya yang memang dari tadi tidak sabar untuk bertanya. Saya mendapat kesempatan bertanya urutan ketiga, pertanyaan saya adalah: bagaimana cara menerbitkan buku antologi bersama siswa? Apakah memerlukan proses yang lama? Apa saja syarat-syaratnya? Dan naskahnya diserahkan kepada siapa kalau sudah jadi?. Dan beliau menjawab sebagai berikut:

1. Untuk buku bersama siswa, proses dari perekrutan siswa-siswa yang gemar menulis, kemudian tentukan tema tulisan. Lalu minta anak-anak menulis sesuai temadengan gaya Bahasa mereka sendiri.

2. Untuk proses penerbitan, dapat meminta bantuan penerbit YPTD asuhan bapak Thamrin Dahlan dan itu gratis.

3. Syarat-syarat khusus tidak ada, hanya kirimkan naskah lengkap dengan cover, daftar isi, kata pengantar dan synopsis. Jika semua telah lengkap, kirimkan ke penerbit yang dituju. 

4. Cepat lambatnya suatu proses penulisan buku tergantung penulis. Maka dari itu harus diberi deadline, supaya sesuai rencana selesainya dan tidak molor. 

Membaca penjelasan dari ibu Nora, membuat saya termotivasi untuk bisa membuat sebuah buku dengan siswa, hal ini supaya menjadi pendongkrak gerakan literasi di sekolah yang selama ini mati suri. Semoga harapan ini dapat terwujud dan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan literasi di sekolah kami. 

Diakhir sesi ternyata ibu Nora memberikan kejutan yang tidak disangka-sangka, yaitu semua peserta yang bertanya akan diundi dan mendapatkan hadiah buku. Mendengar ada hadiah saya langsung gembira padahal belum tentu dapat, tapi sangat berharap untuk dapat hadiah hehe…. Bu Aam selaku moderator mengupload nama-nama yang akan diundi, yaitu sebanyak 15 orang dari seluruh Indonesia.


Dengan harap-harap cemas saya menanti undian, dan dimulai dengan undian pertama dimenangkan oleh ibu Mujiatun dari Lampung, undian kedua dimenangkan oleh ibu Miftah dari Demak, dan undian ketiga dimenangkan oleh……saya langsung berteriak kegirangan, sampai anak-anak yang tidur di kamar sebelah berlarian ke dalam kamar saya, mereka ikut merasa gembira sambil lompat-lompat karena ibunya tersayang mendapatkan hadiah undian ketiga. Kemudian saya mengirimkan alamat lengkap kepada ibu Nora, dan diberitahu bahwa buku akan dikirim hari rabu. Betapa senangnya hari ini, belajar mencari ilmu, mendapat banyak ilmu dan bonus hadiah buku. Alhamdulillah.


Demikian resume pada pertemuan ketujuh ini, semoga bermanfaat untuk saya dan semua yang membaca resume ini.


Ketapang, 18 Januari 2021


11 komentar:

  1. Terima kasih sudah mengerjakan tugasnya dengan baik

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih Om Jay yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk belajar menulis.

      Hapus
  2. Mantabz bu resumenya...mampir juga k blog sy ya bu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih bu... insyaAllah mampir ke blog ibu...

      Hapus
    2. bu saya sudah mampir, tapi di blog ibu tertulis No Post, atau jaringan di tempat saya yang eror ya bu...

      Hapus
  3. Keren dan back groundnya sejuk sekali

    BalasHapus
  4. sudah ganti serba hijau pak hehe...

    BalasHapus
  5. Mantap kwan sy n udh pandai nulis lanjutkan kawan tetp semangat

    BalasHapus