Selasa, 05 Januari 2021

Pelatihan Menulis yang Terlewati

Seharusnya sesuai jadwal, tanggal 4 Januari 2021
adalah pertama kali pelatihan menulis yang saya ikuti dimulai. 
Apa kabar dengan hari itu?
Pagi itu tanggal 3 Januari 2021 saya sibuk menghabiskan waktu di dalam ruangan kecil dihadapkan dengan kertas-kertas, laptop dan bunyi printer yang sebentar-sebentar terdengar. Tidak ingat makan dan tidak tau kalau diluar sedang hujan lebat. Padahal sudah semalam suntuk dalam ruangan itu, dan mungkin hanya tidur 1 jam tapi masih belum selesai juga tugas ini. 
Dan pagi tanggal 4 Januari 2021, adalah hari pertama sekolah, setelah 2 minggu libur semester (masak iya libur...rasanya tidak ada libur😁).
Dan saya bergegas berangkat ke sekolah membawa banyak berkas hasil lembur selama 3 hari, dan ketika dijalan hujan mulai turun, perjalanan masih saya lanjutkan, dalam pikiran mungkin tidak deras. Tapi ternyata harapan tidak sesuai kenyataan, hujan semakin lebat dan membuat saya terpaksa berteduh. Setelah hujan agak reda, perjalanan saya lanjutkan, sampai di sekolah sudah di sambut kepsek (baca: nagih tugas😆). 
Setelah itu saya pergi ke kantor dinas, dan lagi dijalan hujan lebat, masih saya paksa terus bermotor dan akhirnya berhenti memakai jas hujan. Dan perjalanan tidak bisa saya lanjutkan, karena baju basah, ujung-ujungnya pulang dulu dan minta antar suami pergi ke kantor dinas. 
Sorenya masih lanjut mengerjakan laporan yang belum kelar, mendekam dalam ruangan kecil ditemani lagu-lagu alan walker kesukaan. Hp saya silent supaya bisa konsentrasi bekerja hingga jam 02.00 dini hari. 
Setelah itu bermaksud istirahat, dan iseng-iseng buka handphone. Ya Allah...kaget saya.... di grup WA belajar menulis ada ratusan chat, dan ternyata pelatihan sudah dimulai dan saya lupa tidak mengikuti😭
Masih sempat saya baca-baca tentang om jay memaparkan kisah dan ilmu-ilmu tentang menulis. Tapi saya malam (eh pagi) itu tidak sanggup lagi berkonsentrasi. Jadi semua chat di grup saya kasi bintang supaya nanti tidak hilang, dan saya bisa membacanya lagi. Karena mata sudah tidak sanggup lagi membaca hp, saya melihat jam sudah menunjukkan pukul 03.00 dan saatnya istirahat sejenak.
Mohon maaf om Jay dan bu Aam, mohon dimaklumi. InsyaAllah nanti saya tidak ketinggalan lagi.
Dan maaf belum bisa buat resume hari ini. Semoga pertemuan selanjutnya bisa.... saya bisa.

Ketapang, 5 Januari 2021 


Dan inilah isi resume pada pertemuan pertama tersebut. Selamat membaca.

Narasumber malam ini adalah Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. atau lebih akrab disapa Omjay. Beliau adalah seorang motivator, trainer, guru blogger Indonesia, founder KSGN, founder kelas menulis PGRI, guru TIK di SMP Labschool Jakarta, sekaligus penulis buku. Malam ini Omjay akan bercerita sedikit tentang pengalaman Omjay menulis setiap hari, dan peserta dapat membaca buku digital menulislah setiap hari. Semenjak Omjay memiliki blog pribadi di internet, beliau berusaha kuat setiap harinya untuk menulis di blog. Adanya media blog membuatnya memiliki komitmen untuk menulis setiap harinya. Rasanya kalau tidak menulis sehari saja seperti ada yang kurang atau hilang dalam dirinya. Bagaikan anak kecil yang kehilangan buku tulis karena sedang belajar menulis.

Omjay merasakan ada kenikmatan tersendiri ketika menuliskan kalimat demi kalimat ke dalam blog yang dibuatnya. Omjay merasa harus menjadi produsen pengetahuan dan berbagi informasi melalui tulisan yang tulisannya. Omjay merasa apa yang diketahuinya harus juga diketahui oleh orang lain dengan berbagi (sharing) di dalam blog.

Biasanya Omjay membaca buku dulu sebanyak-banyaknya baru kemudian menuliskannya. Atau terkadang sengaja langsung menulis sambil menunggu waktu sholat dan menggunakan waktu senggang lainnya. Kebiasaan itu tidak terasa sudah menyatu dalam dirinya semenjak 13 tahun lalu memiliki blog. Menulis dan membaca adalah dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Tidak ada penulis yang tidak rajin membaca. Semua itu berproses yang dimulai dari adanya ide. Ketika ide muncul segeralah menulis tanpa mengedit terlebih dahulu. Editlah tulisan setelah ide yang ada dalam otak anda sudah tersalurkan dengan baik melalui menulis. Jangan ragu dan takut salah. Teruslah menulis, karena dengan menulis anda akan melatih otak, mata, dan bibir anda agar bersinergi dengan kedua tangan anda. Bila otak, mata, bibir, dan tangan sudah menyatu, maka akan terlahirlah tulisan yang bermutu. Tulisan yang bermutu akan menarik hati setiap orang yang membacanya.

Tiada hari tanpa menulis sudah harus menjadi motto hidup kita. Coba bayangkan bila rutin menulis setiap hari satu lembar atau satu halaman, maka dalam sebulan, sudah memiliki 30 buah tulisan. Apalagi bila rutin setiap hari dalam setahun, maka tulisan akan dapat menjadi sebuah buku asalkan fokus dan komitmen dengan materi yang dituliskan. Bukankah ini sebuah keajaban dari menulis setiap hari?
Oleh karena itu, marilah kita budayakan kebiasaan menulis setiap hari dalam blog kita. Jangan biarkan blog sepi dari tulisan kreatif. Yakinlah pasti bisa melakukannya kalau punya komitmen dan minat yang tinggi dalam menulis. Bila minat sudah terlihat, maka kreativitas akan muncul. Bila kreativitas muncul, maka akan mendapatkan penghasilan tambahan dari menulis itu. Kalau kurang begitu percaya dengan Omjay, silahkan saja coba sendiri, dan lihatlah apa yang terjadi.
Jadilah penulis terkenal dengan membiasakan diri menulis setiap hari. Tidak ada penulis terkenal yang langsung dikenal hanya satu atau dua kali menulis. Mereka semua mengalami apa yang disebut proses menulis. Menulis apa saja yang ada dalam alam pikirannya saat itu dan membuat tulisannya penuh makna agar enak dibaca.

Tulisan yang baik tidak langsung sekali jadi. Karena itu proses editing harus juga dikuasai oleh penulis yang baik bila tulisannya mau dibaca oleh orang lain. Kegiatan pokoknya menulis lalu mengedit sudah harus dibiasakan mulai dari sekarang. Tulislah apa saja yang menarik hati dan tulislah apa saja yang dikuasai. Jangan menuliskan apa yang tidak anda kuasai, karena tulisan anda akan terasa hambar. Seperti sayur tanpa garam. Namun dari semua hal di atas, kita harus dapat menghilangkan rasa malas menulis dan membaca dalam diri, bila ingin menjadi penulis terkenal. Tidak ada satupun penulis terkenal yang tidak rajin membaca dan menulis. Berlatihlah terus menulis sehingga memiliki jam terbang yang tinggi dalam menulis. Tidak ada orang yang pandai menulis selain berlatih dan berlatih.

Menulislah setiap hari dengan hati. Bila hati bertemu dengan hati, maka hati penulis dan pembaca akan menyatu. Biasakan menulis selembar sebelum tidur. Lalu buktikanlah apa yang terjadi.

Semoga kita semua dapat melakukan kegiatan menulis setiap hari dengan komitmen yang tinggi. Bila terdapat kesulitan waktu untuk menulis, maka lawanlah hawa malas dari diri sendiri. Kita harus menjadi panglima dalam diri sendiri. Jangan biarkan diri dipimpin oleh kemalasan. Kalau bukan sekarang terbiasa menulis, lalu kapan lagi?

Setelah puas dengan blog gratisan, Omjay mencoba menulis dengan blog berbayar, dimana bayar domain dan hosting hanya Rp.500.000 per tahun di http://wijayalabs.com, dan hasil yang didapatkan lebih banyak dari investasi yang dikeluarkan, semua itu setelah memiliki blog berbayar. Sebuah artikel bisa dibayar Rp.500.000 bila blog kita ramai pengunjungnya, dan ini bisa menjadi pemasukan bagi yang hobi menulis dan berbagi pengalaman melalui blog di internet.
Salah satu program yang digagas oleh bapak Wijaya Kusumah yang biasa disapa Omjay adalah program belajar menulis dan menerbitkan buku. Ratusan buku sudah diterbitkan dari hasil belajar menulis bersama Omjay dan kawan-kawan selama 20 kali pertemuan. Peserta belajar menulis hanya lewat WA group belajar menulis PGRI. Awal tahun ini, dibuka kembali program belajar menulis PGRI dari pukul 19.00-21.00 wib melalui WA group belajar menulis gelombang 17. Peserta belajar menulis dengan fokus tujuan agar lulus dan mendapatkan sertifikat 40 jam pelatihan. Salah satu narasumber adalah Prof. Eko Indrajit yang menantang para guru hanya menulis buku selama seminggu. Tantangan itu dikerjakan dengan baik dengan munculnya karya tulis guru berupa buku di penerbit mayor. Ketika pelatihan menulis selesai, semua peserta diminta untuk menerbitkan bukunya dengan kata pengantar yang dibuat oleh Omjay. Kreatif Menulis adalah buku terbaru Omjay yang merupakan kumpulan kata pengantar dari buku yang ditulis oleh para peserta belajar menulis PGRI.

Menulis adalah sebuah kegiatan yang bisa dilakukan oleh semua orang. Namun, menulis dengan baik dan mengikuti aturan penulisan yang baik perlu latihan terus menerus. Mantra ajaib Omjay yang mengajak guru menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi patut dicontoh oleh guru lainnya agar selalu bersemangat dalam menulis apa yang disukai dan dikuasai. Kreatif menulis akan ditemukan dalam buku ini. Semangat berliterasi harus terus tumbuh di kalangan guru, harapannya program belajar menulis dan menerbitkan buku terus berlanjut dan menyebar ke seluruh pelosok Indonesia.
Berikut ini adalah resensi buku menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi, https://www.kompasiana.com/nanayuuri/5d6fac42097f363c881d3bc2/ajakan-omjay-untuk-menulis-setiap-hari-dan-lihat-hasilnya-resensi-buku dan berikut ini adalah resensi buku catatan harian seorang guru blogger, https://www.kompasiana.com/shafiyafarliando/5ec53d63097f3653f17df5f2/resensi-catatan-harian-seorang-guru-blogger

Tahun 2017, Omjay menjadi pemenang ketiga Lomba Inovasi Pembelajaran tingkat nasional kemdikbud dan mendapatkan hadiah belajar ke negara China di tahun 2019, hasilnya beliau bukukan dalam buku Melejitkan keterampilan menulis siswa melalui buku fiksi dan non fiksi.

Demikianlah materi yang disampaikan oleh Omjay, semoga bermanfaat dan selamat membaca.

1 komentar: