Minggu, 19 Maret 2023

Bakau dan Gedabuk Turut Gembira

Pagi ini suasana sangat sendu, berangkat ke sekolah ditemani rintik-rintik hujan. Langit menampakkan wajah suram, kurang bersahabat. Di sepanjang jalan yang biasanya ramai, terlihat begitu sepi. Entah semua orang yang biasanya lalu lalang lewat jalan mana? mungkin ada jalan alternatif supaya terbebas dari rintikan mesra gerimis ini.

Sesampai di sekolah, angin laut berhembus sepoi-sepoi, menambahkan suasana sunyi dan sepi yang tersirat dari pintu gerbang. Disana berdiri sosok yang tidak asing lagi, yang setiap pagi menyambut kedatangan peserta didik, guru dan TU. Sosok itu adalah Kepala Sekolah kami, bapak Parmansyah S. Pd. Berdiri tepat di depan gerbang sekolah, menyambut pagi dengan senyuman.

Parkiran masih terlihat agak sepi, alhamdulillah motor mendapatkan tempat yang aman dari hujan dan panas, tempat parkir yang ada atapnya. 

Memasuki teras sekolah, sebuah lorong yang panjang untuk sampai ke perpustakaan yang berdiri diujung lorong. Seperti biasanya pemandangan peserta didik yang sedang piket mulai ramai, ada yang membawa sapu lidi, sapu ijuk, pengepel, kemucing dan lain-lainnya.

Setiap berpapasan dengan peserta didik, mereka berhenti sejenak dan mengucapkan salam, kemudian bersalaman dan tentu saja dibalas dengan sapaan dan senyuman. Sungguh suasana yang haru, karena jaman sekarang sudah jarang budaya seperti ini. 

Sampai di depan perpustakaan, tidak lupa menyapa kakak yang jaga kantin. Dengan senyum yang khas, Kakak Atik membalas sapaan. Letak kantin bersebelahan dengan perpustakaan, sehingga sangat strategis. Lapar tinggal datang ke sebelah, haus tinggal pesan ke sebelah, yang jelas harus bayar hehe...

Perpustakaan adalah kantor tempat tugas yang setia menemani setiap hari. Masuk ke perpustakaan, menaruh barang- barang berupa bekal makanan, tas, dan jaket. Kemudian menemani peserta didik piket membersihkan perpustakaan dan bersiap mengikuti upacara. 

Tidak lama kemudian terdengar bel yang menandakan masuk dan akan dilaksanakan upacara bendera setiap hari senin. Meskipun suasana masih mendung dan air langit hampir tercurah ke bumi namun upacara tetap dilaksanakan dengan baik dan lancar.

Selesai upacara, hujanpun turun dengan lebatnya. Langit serasa tidak mampu lagi menopang beratnya curahan air sehingga menjatuhkannya dengan suka cita. Pohon bakau dan Gedabuk  yang tumbuh dengan subur di tengah-tengah sekolah turut memancarkan kesegarannya, menerima dengan senang hati limpahan rahmat yang penuh berkah. Sekolah kami terletak di tepi pantai, tidak heran jika di sekitarnya ditemui banyak pohon bakau dan pohon gedabuk serta tanaman-tanaman. Bahkan pohon tembakau ini dilestarikan, sering diadakan penghijauan dengan menanam pohon bakau di sepanjang pantai Sungai Jawi dan Sungai Pelang.

Suasana syahdu menyelimuti jam pelajaran pertama, semilir angin menambah rasa dingin yang menusuk sampai ke tulang. Bunyi guntur yqng menggelegar memecah suasana dingin di kelas. Hari ini mengajak peserta didik untuk belajar di perpustakaan, memanfaatkan buku-buku yang siap sedia di perpustakaan.

Sampai jam pelajaran keempat hujan masih belum reda. Istirahat terdengar agak sepi karena suara dari kelas terkalahkan oleh lebatnya hujan.
Terlihat mondar-mandir suasana di depan perpustkaan, hebohnya kantin sebelah dengan suara pesanan dan antrian.

Dan sampai detik ini masih menunggu bakwan dan tempe goreng yang panas-panas. Semoga masih kebagian jatah, untuk menemani segelas besar milo hangat dan bekal nasi pakai telur ceplok, ikan baong serta ikan kekepar.

Memang pas untuk suasana hujan seperti ini. Makan dan minum minuman yang hangat menjaga kestabilan badan.

Sungai Pelang
Senin, 20 Maret 2023


4 komentar:

  1. Ditambah makkanan berkuah panas2 pas bun untuk mengusir dingin kala hujan😁😁

    BalasHapus
  2. Alamakkkkkk...... Nampaknya baru berbunga bunga nin, enak kalau baca ini sambil makan kue bawaan Bu Nurus nin

    BalasHapus
  3. Singgah saja ke perpustakaan pak... πŸ˜„

    BalasHapus