Rabu, 22 Maret 2023

Tak Terduga

Persiapan sahur pertama di bulan ramadhan ini sangat spesial, ayam siap untuk dimasak. Ayam yang sudah dibeli dari beberapa hari yang lalu dan dibekukan di frezer. Rencananya akan dimasak menjadi ayam bakar yang rasanya lezat, karena jarang sekali masak ayam bakar. Biasanya kalau sudah sering masak masakan yang sama, rasanya akan biasa saja. 

Untungnya penghuni rumah ini, selalu pasrah kalau tentang makanan. Apapun yang dimasak akan tetap dimakan meskipun rasanya kadang amburadul. Alhamdulillah kita belajar untuk bersyukur dan menghargai kerja keras yang memasak makanan, karena di keluarga ini siapa yang sempat, dialah yang masak. Tidak ada aturan khusus, bahwa ibu yang harus masak setiap hari, bapakpun luar biasa kalau urusan masak-memasak.

Sebelum sholat dzuhur, ayam sudah siap saji. Sambil menunggu bapak dan anak-anak pulang dari mancing udang, ibu makan terlebih dahulu karena tidak tahan lapar, sejak pagi belum sempat menyuap sesendok nasi, tapi sempat menyuap ubi rebus, kue, dan lain-lain hehe...

Lepas sholat dzuhur bapak dan anak-anak pulang, mereka langsung mandi dan sholat kemudian melihat isi kuali, tentu saja langsung mengambil piring dan makan. Senang hati ini melihat mereka lahap makan, sambil bercerita tentang keseruan mancing udang tadi pagi. Karena ini pertama kalinya Si Mas mancing menggunakan perahu motor, sejak kepulangannya dari pondok pesantren. Meskipun tidak dapat udang galah besar, tapi dapat udang yang lumayan serta ikan. Ikan yang masih hidup ditaruh di kolam, dibudidayakan bersama ikan koi. Kalau suatu saat tidak punya ikan untuk  dimasak, ikan di kolam itu harus rela diserok dan digoreng. 

Waktu berjalan dengan cepat, sampailah lepas maghrib kami sekeluarga menunggu pengumuman 1 ramadhan 1444 H, namun kami tidak melihatnya di TV. Akhirnya kami menunggu suara dari masjid, setelah dipastikan bahwa malam ini taraweh maka kami menyiapkan semuanya. Menghampar sajadah di ruang tengah dan menyiapkan kipas angin.  Sudah beberapa tahun ini, kami sholat taraweh dirumah untuk menemani Mbah yang sudah tidak mampu mengikuti taraweh di masjid.

Akhirnya kami berenam sholat isya dan taraweh berjamaah, seperti biasa bapak sebagai imam. Si Mas ditengah-tengah sholat taraweh sakit perut, sehingga tidak penuh mengikuti sholat taraweh karena harus ke WC. 

Si Angah panggilan untuk anak tengah, tiba-tiba luka di pipinya sedikit berdarah, dia berlari mengambil plester, dan dipasangnya sendiri  padahal ibu sudah menawarkan jasa untuk memasangnya tapi dia kekeh untuk memasangnya sendiri. Keluar dari kamar, ternyata plesternya dipasang vertikal, sampai terkena ke bulu mata, dan dia bekejar menuju shofnya untuk sholat. Selesai sholat ibu membetulkan plesternya, karena dia nangis efek bulu mata kena plester juga. Dan Si Angah berhasil sholat taraweh sampai selesai.

Sedang Si Ucu panggilan untuk anak bungsu, setiap selesai salam, selalu mengeluh letih dan bosan, harap maklum masih TK jadi masih proses belajar. Di tengah sholat taraweh dia berlari ke kamar mandi, tidak tahan mau buang air kecil sehingga dia tertinggal beberapa rokaat. 

Setelah selesai sholat isya, taraweh dan witir, seperti biasanya doa dipimpin oleh Mbah. Dan tibalah ibu mengumumkan kejutan bahwa yang sholatnya full malam ini mendapat hadiah duit dua ribu rupiah. Angah adalah pemenangnya karena sholatnya tidak ada yang tertinggal dari awal hingga akhir. Mendengar itu, Angahpun tertawa riang gembira, meskipun hadiah itu cuma dua ribu rupiah. 

Sedang Ucu hampir menangis, kecewa karena tidak mendapatkan hadiah dua ribu rupiah dan Mas santai-santai saja karena mungkin dia sekarang merasa sudah pernah mengalami proses ini. Ucu diberi pengertian supaya besok sholatnya full, sehingga bisa mendapatkan hadiah, dan dia bersemangat memulai kembali besok. 

Hadiah itu insyaAllah akan diberikan di akhir bulan ramadhan nanti, jadi harus belajar sabar. Kejutan ini sebenarnya untuk melatih anak-anak rajin sholat, dua ribu itu tidak ada artinya jika dibandingkan semangat mereka untuk belajar beribadah. 

Semoga anak-anak bisa istiqomah menjalankan ibadah di bulan ramadhan ini, bisa puasa full satu bulan seperti tahun lalu. Marhaban ya ramadhan, selamat menunaikan ibadah puasa 1444 H.



4 komentar:

  1. Berkah - berkah selalu..
    Semiga mbah selalu sehat..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... maturnuwun bu.... mugi2 jenengan skeluarga diparingi kesehatan aamiin...

      Hapus
  2. Cerpen yang keren https://www.kompasiana.com/joniponsen5402/641c21afd3aa0f7d667866b2/golongan-yang-dirindukan-surga
    Mampir ya mbakyu

    BalasHapus