Cuaca panas, matahari terik dan berkilau. Entah apa yang menyebabkan kami tetap pergi keliling. Padahal di bulan puasa begini, lebih enak tidur daripada keluar rumah.
Jam 14.00 kami mulai berkeliling, karena alasan dapur, ya urusan dapur, karena banyak bahan kebutuhan dapur yang sudah habis.
Pergi ke citymall hanya untuk membeli gula pasir, karena sejalan dengan pasar yang akan kami tuju. Pasar setan julukannya, disebut seperti itu katanya dikarenakan semakin menjelang malam, semakin ramai dan banyak orang yang datang untuk berbelanja.
Pasar belum terlalu ramai sewaktu kami sampai, kami menuju tempat penjualan ikan terlebih dahulu. Setelah berkeliling, memandang dan menimbang, akhirnya membeli ikan patin. Pada waktu ikan disiang dan dipotong-potong oleh penjualnya, kami menunggu dengan sabar. Dan kondisi pasar sudah padat, berjalan saja susah.
Setelah itu kami beli sayur bayam, yang harganya lumayan mahal, 1 ikat dibandrol empat ribu rupiah, padahal di pasar Simpang Tiga Tuan-Tuan, 3 ikat sayur bayam harganya hanya lima ribu rupiah. Selesai beli bumbu-bumbu dapur kami keluar dari pasar dengan ngos-ngosan karena berjubel manusia di pasar.
Akhirnya bisa lepas juga dari kerumunan dan dilanjutkan membeli takjil seperti biasa. Tiba-tiba terdengat suami sedang berbicara di telephone, mau singgah kerumah temannya yang membudidayakan banyak jenis ikan. Ada ikan nila, lele dan patin.
Betapa senangnya sesampainya dirumah itu, pemandangan yang menyegarkan mata muncul. Melihat ikan-ikan berenang dan gemericik suara air. Banyak sekali ikannya, mulai dari ukuran kecil hingga ukuran besar.
Puas mata ini melihat warna warni ikan tidak terasa waktu sudah pukul 17.00, kami pulan dan mendapatkan bekal beberapa ekor ikan patin. Alhamdulillah silaturrahmi membawa berkah.
Sesampainya dirumah kami masak dulu ikan yang dibeli, sedang ikan dari pemberian tadi kami bagikan dan sisanya disimpan di lemari es. Hari yang luar biasa, kalau memang sudah rejeki tidak akan kemana.
Ikan patin yang lembut sangat disukai Mbah, yang memang suka makan yang lembut-lembut. Jadi tidak bingung masak apa untuk Mbah hari ini.
Benar-benar hari yang melelahkan tapi terbayar dengan sempurna. Bersyukur tiada batas mepada Allah SWT atas semua karunianya kepada keluarga kami aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar