Kamis, 15 April 2021

Ramadhan Hari ke 3

Tidak terasa, puasa udah memasuki hari ketiga. Tidak seperti biasanya, hari ini membeli kue untuk berbuka tanpa mas Chandra dan mas Alfa, mereka enggan ikut karena sibuk main. Cukup Alifa yang bersemangat untuk pergi membeli kue. Mungkin sebagian orang berfikir kalau saya malas membuat kue untuk berbuka, anggapan itu tidak sepenuhnya salah hehe... memang terkadang lebih praktis membeli daripada membuat, lebih efisien, hemat waktu, jenis kuenya juga bervariasi dengan harga yang bervariasi dan dapat membantu para padagang juga. 

Sampai di warung kue, alifa sibuk memilih kue, hampir kalab...kebablasan, saking senangnya melihat berbagai jenis kue, tapi isi dompet kurang senang haha... Selesai membeli kue segera bergegas pulang untuk masak-masak menu rumahan yang wajib ada. 

Menu yang wajib ada dirumah adalah sambal, sayur, dan telur. Menu lainnya hanya sebagai variasi, karena apapun masakannya anak-anak selalu mencari telur dadar. Minuman kali ini disponsori oleh blewah dan degan dari mertua, hasil berkebun membawa berkah di bulan ramadhan.

Tibalah saatnya persiapan berbuka dengan segala kerempongannya, seperti biasa kami menggelar tikar, lesehan. Diatas tikar tertata manis kue dan minuman, karena mas Chandra dan mas Alfa tidak ikut membeli kue, jadi mereka hanya pasrah dengan kue yang tersaji hehe. Tapi baiknya Alifa, menawarkan kue yang dipilihnya untuk berbagi. "Yang mau kue ini...duduk dekat aku sini..." kata alifa sambil menunjuk ruang kosong disebelahnya. Dengan sigap mas Alfa langsung menempati ruang itu, dengan harapan dapat bagian dari kue Alifa. Mereka berdua sibuk membagi-bagi kue, sambil pegang kue A dan kue B. Kami semua hanya duduk memperhatikan keseruan tersebut, saya senang karena anak-anak bisa mengetahui cara berbagi, meskipun hanya sedikit. 

Waktu adzan maghrib kurang beberapa menit, mungkin tidak lebih dari satu menit. Dan diantara keheboban anak-anak, tiba-tiba Alifa menggigit kue rainbowcake. Kami semua terkejut dan berteriak "beluuuuum...." dan hal itu tidak bisa menghalangi kue tersebut masuk ke dalam mulut Alifa,kejadian itu sangat cepat. Namun memdengar teriakan kami, Alifa berhenti mengunyah kue itu, dia senyum dan tidak dapat menggerakkan mulutnya selama beberapa detik, mungkin dia takut kue itu tertelan. Kemudian dia keluar dan mengeluarkan kue itu, setelah itu kembali dengan senyuman. Mungkin dalam hatinya merasa lega karena kue itu tidak sampai tertelan. Kami hanya tertawa melihat kelakuan bocah empat tahun ini, dia baru belajar puasa tahun ini namun semangatnya luar biasa.

Tidak lama bedug maghrib terdengar, setelah berdoa semuanya heboh dengan kuenya masing-masing. Selamat berbuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar