Gelombang 28
13 Januari 2023
Narasumber malam ini tidak asing lagi bagi saya, di kelas belajar menulis 17 saya mengenalnya. Bahkan saya sempat menulis buku antologi bersama perempuan hebat ini. Bu Aam Nurhasanah adalah seorang perempuan gigih dan sudah tidak diragukan lagi kemampuannya sebagai penulis, banyak sekali melahirkan buku-buku dan menjadi seorang blogger yang aktif. Bu Aam adalah seorang guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMPN Satap 4 Cipanas, Kp.Gununghaur, Desa Pasirhaur, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Dan berikut ini adalah ringkasan materi yang beliau berikan pada malam ini, selamat membaca.
Pada awal materi beliau mempersilakan peserta untuk menuliskan nama, alamat serta alasan bergabung di Kelas Belajar Menulis Nusantata (KBMN). Banyak sekali peserta yang menuliskan berbagai alasannya, dan diperoleh simpulan bahwa semua penulis punya alasan yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama yaitu belajar menulis, menimba ilmu, hingga akhirnya bisa menulis buku solo. Dan itu juga alasan saya mengikuti pelatihan ini untuk kedua kalinya, dan semoga kali ini lulus. Aamiin.
Sesuai dengan tema malam ini, yaitu menggali potensi untuk mengukir prestasi. Jawaban bu Aam sederhana “Kita bisa mulai dengan apa yang kita sukai”. Setiap manusia diberikan kesempatan yang sama untuk menggali segala potensi yang dimiliki untuk meraih prestasi. Sebagai contoh, Bu Aam suka menulis maka beliau menekuni dunia tulis. Beliau menjelaskan bahwa menulis dari apa yang disukai, apa yang dialami, atau apa yang dikuasai. Kita bisa menulis puisi, pantun, cerpen, novel, atau kisah inspiratif yang bisa menginspirasi negeri. Namun, untuk penulis pemula banyak sekali kendala untuk memulai tulisan karena takut tulisan jelek, takut dibuli, tidak percaya diri, takut tulisan tidak sempurna, dan keraguan dalam mempublikasi tulisan sehingga tulisannya hanya disimpan di dalam draf dan membiarkan ide itu menguap hingga berlalu begitu saja.
Bu Aam menceritakan pengalaman waktu pertama kali bergabung di dalam kelas belajar menulis di gelombang 8 dan tidak lulus. Beliau juga mengalami hal yang sama, banyak sekali kendala untuk mulai menulis. Namun, tetap mencoba memupuk kembali rasa semangat dalam diri hingga memutuskan untuk mengulang kelas dan lulus di Gelombang 12. Masih hangat dalam ingatan beliau saat menjadi peserta, semangatnya berkobar saat menerima materi dari Bunda Kanjeng, hingga berbuah buku antologi dengan judul Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng. Terasa bahagia ketika nama ada di urutan pertama dari 42 penulis se-Indonesia. Buku antologi adalah buku yang ditulis bersama dengan biaya keroyokan/patungan. Dan ini merupakan salah satu sarana latihan untuk menulis sebuah buku bersama-sama. Setelah lulus dari Belajar Menulis 12, beliau berhasil menerbitkan buku solo dan memperoleh mahkota sebagai seorang penulis. Di mulai dari mimpi, akhirnya buku pertamanya bisa terbit dan bukunya keliling Indonesia karena banyak peserta yang memesan buku itu untuk dijadikan panduan membuat buku hasil resume. Buku solo pertamanya terbit bulan Agustus 2020 yang berjudul “MENGUKIR MIMPI JADI PENULIS HEBAT”.
Kemudian beliau mengabdikan diri menjadi Tim Solid Om Jay dan bertugas menjadi moderator di kelas belajar menulis dan kelas belajar bicara. Dan timbullah ide, maka terbitlah buku solo keduanya yang berjudul “KUNCI SUKSES MENJADI MODERTOR ONLINE” . Belajar dari Omjay, beliau selalu menulis setiap hari dan mengabadikan menjadi buku. Dan bu Aam mengikuti jejak beliau untuk membukukan setiap pengalaman supaya menjadi jejak literasi. Untuk mengasah keterampilan menulis, bu Aam mengikuti tantangan menulis satu minggu bersama Prof. Eko Indrajit, dan berhasil lolos seleksi penerbit mayor dan bisa mejeng di Gramedia. Ada juga dalam bentuk e-booksnya. Tidak hanya itu, beliau juga mengikuti Lomba Blog. Awalnya masuk 10 besar saja dan mendapatkan hadiah webcam. Namun beliau tidak patah semangat, dan kembali mengikuti lomba blog PGRI dan akhirnya meraih juara 1 pada bulan Maret 2021. Buku solo yang ketiga akhirnya lahir dan berkisah tentang bagaimana penulis konsisten menulis selama 28 hari tanpa jeda yang di isinya berharap bisa memberikan inspirasi melalui tulisan. Beliau mengawali karir baru menjadi kurator atau penanggung jawab buku. Hampir setiap angkatan KBMN, melahirkan buku antologi bersama Bu Kanjeng dimana beliau menjadi kuratornya.
Dan ini adalah buku antologi pertama yang saya tulis dan bu Aam sebagai kuratornya yang berjudul “The Power of Silaturrami in Writing”. Dengan semangat dan bimbingan dari bu Aam dan bu Kanjeng akhirnya saya memberanikan diri untuk menulis. Bu Aam Nurhasanah akhirnya melebarkan sayapnya menjadi seorang editor, hingga akhirnya bisa membantu para alumni KBMN untuk melahirkan buku pertamanya. Ada Pak Dail, Bu Raliyanti, Ustazah Mutmainah, Ustazah Ovi, juga yang lainnya. Awal Tahun 2022, lahirlah buku solo ke-4 beliau yang berjudul “RAJIN MENULIS BERBUAH MANIS”. Dengan menggali setiap potensi dalam diri sehingga mampu mengukir prestasi.
“Bermimpi dahulu, bangun, dan kejar mimpimu dan jika gagal, terus mencoba sampai engkau bisa meraihnya” itulah kata penutup dari bu Aam pada malam ini dan itu sebagai tanda bahwa kelas belajar menulis pertemuan ketiga berakhir.
Semoga resume ini dapat memberikan inspirasi, motivasi dan dapat berbenah diri sehingga mampu menggali potensi serta mengukir prestasi. Salam literasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar