Hari yang ditunggu telah tiba, hari dimana kita dapat memperoleh ilmu secara gratis dan sangat bermanfaat. Inilah hari jum’at, 5 Februari 2021 dimana hari ini adalah jadwal pelatihan belajar menulis gelombang 17 bersama PGRI, dibawah bimbingan Om Jay yang luar biasa. Seperti biasanya, pukul 18.30 WIB, saya sudah standby di depan gawai, khawatir ketinggalan pelatihan yang dimulai tepat pukul 19.00 WIB.
Pak Cip selaku
moderator malam ini, membuka pelatihan dengan lafaz: Basmallah.
Untuk yang non muslim, silahkan dengan caranya masing-masing. “Bapak/Ibu
semua, layaklah kita bersyukur kepada Allah, Tuhan Yang Esa karena masih
diberikan kesehatan yang baik. Kesempataan waktu yang diberikan-Nya sehingga
kita bisa ikuti program Pelatihan Belajar Menulis di hari Jum’at ini, 5
februari 2021 ini, juga pantas disyukuri. Sebelumnya, saya ingin ucapkan rasa terima
kasih atas kepercayaan Omjay kepada saya untuk gabung ke dalam Tim. Senang
dapat membantu kegiatan yang mencerdaskan lagi berfaedah ini” ucap Pak Cip.
Berikutnya moderator akan menyampaikan
susunan acara sebagai berikut:
1. Pembukaan,
yang baru saja dilakukan
2. Paparan
narasumber
3. Tanya
jawab.
4. Penutup
Waktu yang diset oleh admin adalah 2 jam,
jika masih ada pertanyaan maka akan disampaikan ke narasumber dan akan dijawab
melalui blognya. Pemberitahuan jika jawaban bapak/ibu sudah dipublish akan dishare melalui grup ini pula. Ada hal PENTING yang
menjadi perhatian: mohon untuk yang bertanya, menuliskan nama dan asal serta
kirim pertanyaannya JANGAN diakhir-akhir sesi tanya jawab. Khawatir terlewat
untuk dibaca. Yang ingin bertanya silahkan kirimkan ke no saya: 0812 93 72 47
32. Selanjutnya, langsung saja
mari kita simak paparan Pendekar Literasi dari Bandung Jawa Barat, Mr. Bams
yang luar biasa.
Malam ini Mr. Bams berbagi pengalaman
dalam mengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Niat awal mendirikan
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) karena beliau senang dengan anak-anak. Kebiasaan sebagai
pendongeng yang dimulai tahun 2004. Senang bila anak-anak senang membaca.
Bahagia bila melihat anak-anak rajin membaca. Rumah kecil kami yang
hanya type 21 tak menyurutkan untuk mendirikan TBM. Rumah yang kami tempati
dari tahun 2007, mulai digunakan untuk TBM pada tahun 2011. Tepatnya 5 Oktober
2011.
Pada tahun 2011, Salwa puteri semata
wayang Mr. Bams baru berusia 8 tahun. Setiap malam beliau menyiapkan buku
cerita anak sebanyak 20. Majalah bobo 20 dan koran yang hari kemarin. TBM milik Mr. Bams diberi
nama awalnya TBM Ayah Salwa. Ayah Salwa itu nama pendongeng dari Bambang
Purwanto yang sudah ada sejak 2004.
Buku, majalah dan koran yang disiapkan setiap malam disimpan di rak plastik 3 trap. Rak disimpan di teras halaman. Rumah kecil tidak ada pagarnya. Jadi walau rumah beliau tinggalkan, anak-anak bisa membaca buku yang sudah disiapkan. Modal buku saat berdirinya TBM hanya sekitar 200. Buku berasal dari koleksi pribadi. Inilah foto kondisi awal saat berdiri:
Setiap hari minggu dikeluarkan meja.
Buku-buku di rumah dipajang di atas meja. Anak-anak asik mampir ke rumah untuk
melihat-lihat sampai membaca buku. Saat
membuat tempat duduk dengan menggunakan bambu, orang lain menyangka beliau akan
berjualan. Ada juga yang nyangka buat pos ronda, bermacam-macam pikiran orang. Kalau
sekarang ini
suasananya sudah mulai berbeda. Alas tanah sudah berganti jadi tembok.
Anak-anak sudah merasa lebih nyaman. Suasana
sore memang sangat menyenangkan buat anak-anak. Mereka asyik bisa membaca buku. Membaca buku artinya
memakmurkan penulis. Karena karyanya bisa dinikmati. Layanan gratis alias
tidak bayar asal mau saja untuk datang ke rumah beliau. Sekarang ini sudah mulai tambah
ramai suasananya. Tempat duduk bambu sudah berganti menjadi tembok dan anak-anak
lebih nyaman.
Rumah yang ditempati dari tahun 2007 tersebut, menjadi tempat yang nyaman bagi anak-anak
untuk berliterasi seadanya, kemudian tahun 2011
bergabung dengan taman baca, di tahun 2012 mendapatkan kejutan bisa membeli rumah
yang hanya berbeda 3 rumah, untuk TBM blok D4 No 18 dan untuk rumah blok D4 No 26. Bila
menggunakan mesin pencari google dengan kata kunci TBM AS Lebakwangi, maka akan
muncul banyak informasi tentang taman baca yang kami kelola. Tahun 2021 nanti di
tanggal 5 Oktober, usia TBM AS Lebakwangi genap 10 tahun. TBM AS Lebakwangi
bergabung dengan Forum TBM yang ada dari tingkat Kab/Kota, Provinsi dan
Nasional.
Selain anak-anak yang dekat dengan rumah,
sering juga
kedatangan anak-anak dari sekolah. Mereka jalan kaki menuju perumahan
lebakwangi asri tempat TBM beroperasi.
Berikut ini adalah
kegiatan TBM AS Lebakwangi: baca buku, pinjam buku, mendongeng, belajar menulis (TK/SD), belajar baca, mewarnai, menggambar, menulis Puisi, komputer, internet, main catur, puzzle, pelatihan, menulis resume, dan lain-lain.
Cara mengurus perizinan
TBM di kabupaten
Bandung sebagai berikut:
1. Awalnya saya hanya membuat izin
tetangga.
2. Surat domisili dari Desa
3. Akte Pendirian dari Notaris
4. Ijin Operasional dari Dinas Pendidikan
Kab Bandung.
Ini blognya tapi jarang update, https://lebakwangimembaca.wordpress.com/
Taman Baca Masyarakat (TBM) AS Lebakwangi telah
menghasilkan 3 Piala , yaitu :
1. Piala Juara 2 Pengelola TBM dalam
Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2013
2. Piala Juara 1 Pengelola TBM dalam
Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasj Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
3. Sabilulungan Award 2018 dari Bupati
Kabupaten Bandung.
Piala adalah penguji keikhlasan, piala hanya simbol penghargaan, penghormatan. Piala untuk mengukur seberapa ikhlas kita terus berjuang membangun TBM ini semakin bermanfaat. Semoga menjadi terus penyemangat agar taman baca ini terus bisa berkarya.
Kemudian memasuki
sesi Tanya jawab yang sangat seru, banyak sekali pertanyaan dari peserta,
berikut ini beberapa pertanyaan dan jawaban dari narasumber:
Cara menarik minat anak membaca buku
versus HP. Sejak PJJ anak lebih sering pegang HP, mencari sesuatu pakai Google,
jadi buku mulai tertinggalkan.sekarang
mulai dari diri sendiri. Di rumah perbanyak buku.
Permudah akses buku dirumah. Biasakan membaca bersama. Bangun diskusi yang
menarik bersama anak-anak di rumah
Cara
menjaga taman baca supaya buku-buku
aman, tidak hilang atau dipinjam dan tidak dikembalikan adalah siapkan niat
yang kuat. Beliau
pernah mempekerjakan penunggu TBM mulai dari Rp.150.000 per bulan sampai Rp.500.000 per bulan. Dari mana
dananya? Dari pribadi sebagian, dari donatur sebagian. Promosikan kegiatan TBM
di medsos sehingga banyak orang yang tahu. Jangan pernah takut untuk hilang ,
karena niat kita berbagi. Kini
koleksi buku 200 sekarang sudah mencapai 6000an dan semuanya gratis.
Kendala yang dihadapi dalam mendirikan Taman Bacaan
dan cara mengatasinya, awalnya
dari istri pun kurang dukungan, karena di rumah jadi nambah kerjaan. Tapi
lama-lama, istri lebih serius ngurus TBM. Apalagi saat istri sudah tidak
bekerja. Masalah
buku hilang itu biasa. Hilang satu datang lebih dari 10 buku. Mengatasi masalah
kuncinya sabar cari solusi dengan
diskusi bareng istri dan anak. Kami memang senang dengan dunia baca. Dan untuk pembiayaan beliau bisa melakukan
advokasi dan sponsorship.
Trik
mengajak para siswa supaya tertarik membaca padahal kebanyakan siswa lebih
tertarik dengan medsos. Memang
tidak mudah memindahkan kebiasaan membaca di HP ke buku. Anak-anak akan selalu melihat
orang tua atau gurunya. Kita
memang harus kerja keras membuat buku bisa kembali dibaca. Kita harus
memberikan contoh, ini perjuangan semua. Makanya di sekolah ada kegiatan
Gerakan Literasi Sekolah. Diera digital, persaingan antara buku dan gadget
sudah tak berimbang. Secara umum, bagi anak-anak, smartphon jauh lebih jauh
menyenangkan dibanding buku bacaan. Tetapi dari gambar yang bapak tampilkan,
anak-anak terlihat sangat menikmati buku-buku bacaan.
Cara mengelola perpustakaan di sekolah
yang belum ada petugas khusus, sedang
guru kurang, siswa
banyak, jadi
agak kerepotan untuk memulainya.,
langkah-langkah yg harus dimulai sebagai
berikut:
1. Perpustakaan, biar sesuai dengan
lembaga formal. Ajaklah siswa untuk bersama mengelola buku yang ada. Misalnya
saat istirahat
dan pulang sekolah bisa dimanfaatkan untuk mengelola perpustakaan. Tentunya
mereka dilatih terlebih dahulu agar bisa bertanggungjawab.
2. Mulailah mendiskusikan dengan bapak ibu
guru yang mau melibatkan diri untuk menggelorakan GLS.
Sebagai tambahan TBM bukanlah hanya
kegiatan membaca saja. Akan tetapi bisa menjadi Pusat Kegiatan Pelibatan
Masyarakat.Mr. Bams
pernah mengadakan kegiatan lomba memasak, akan tetapi mereka sejahari
sebelumnya mencari informasi dari youtube. Mereka tidak hanya
memasak, akan tetapi diajak menggunakan internet. TBM berada di lingkungan masyarkat sehingga masuk
ke Disdik bidang Pendidikan Non Formal, kalau di sekolah tetap Perpustakaan.
Kendala buku selalu menjadi yang utama
bagi pengelola bahan bacaan (perpus, TBM, pojok baca). Banyak cara untuk
memperoleh bahan bacaan :
1. Cari sponsor (orang tua, perusahaan
sekitar sekolah). Walau tidak mudah.
2. Buat program donasi buku
3. Bisa juga kerjasama dengan program
pinjam dari TBM yang ada di sekitar.
4. Hubungi Dinas Perpustakaan, biasanya
ada mobil perpus keliling.
5. Komunitas 1001 buku itu rajin ngasih
donasi buku.
6. Gabung dengan komunitas / organisasi Forum TBM yang ada di Provinsinya masing-masing.
“Banyak
kejutan saat kita mengelola buku. Menyediakan buku buat orang lain itu membuat
bahagia kita semua” ungkap Mr.
Bams. Sungguh mulia hati beliau, bahagia ketika bisa
melalukan sesuatu untuk orang lain.
Demikian Pelatihan Belajar Menulis edisi
Jum’at kali ini. Setelah menyimak paparan narasumber, saya ingin menyatakan
rasa terima kasih kepada Mr. Bams. Saya berdo’a semoga Mr. Bams mendapat
pahala yang banyak, khususnya karena telah memfasilitasi anak bangsa dalam menimba
ilmu melalui Taman Baca Masyarakat.
Moderator menutup pelatihan belajar menulis
dengan melafazkan: Alhamdulillah.
Dan mengakhiri
pelatihan malam ini dengan berbagai macam pengalaman. Ternyata banyak cara
untuk berbuat baik, intinya tergantung niat, jangan berpaku pada hal yang
jelek, namun liatlah berapa ribu kebaikan yang apat kita lakukan untuk menuju
syurga. Demikian resume ke-15 ini, semoga bermanfaat bagi yang membacanya.
Ketapang, 05
Februari 2021
Nurus Sholikhah,
S. Pd
Runtut, rapi serta enak dibaca
BalasHapussemangat berkarya, semangat menginspirasi
Mantap Bu Nurus, resume yang lengkap dan enak dibaca. Sangat menginspirasi.
BalasHapusSalam Literasi.