“Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat malam bapak ibu guru hebat, salam sejahtera buat kita semua. Malam ini kita akan berbagi pengalaman dengan narasumber hebat dari Penerbit Mayor PT Andi. Beliau adalah Bapak Agustinus Subardana, Selaku Direktur Pemasaran Penerbit Andi”, sapa bu Aam selaku moderator belajar menulis malam ini, sekaligus memperkenalkan narasumber pelatihan belajar menulis gelombang 17 malam ini melalui link: literasikangagus.blogspot.com
"Senang rasanya saat buku kita bisa
diterbitkan di Penerbit Mayor seperti PT Andi. Semoga buku saya lahir dengan
selamat nantinya. Amiin". Lanjut bu Aam mengawali pelatihan malam ini.
Untuk mengefektifkan waktu, moderator mempersilakan kepada Bapak Agus untuk memasuki kelas dan memaparkan materi pelatihan belajar menulis malam ini.
Berikut ini penjelasan Pak Agus berkaitan dengan tema
malam ini tentang ”Strategi
Pemasaran Buku di saat Pandemi”.
Sebelumnya narasumber melakukan kilas balik
mengenai pemasaran buku saat pandemi di tahun 2020. Industri Buku di Pasar
Global bertumbuh, di saat pandemi,
Bagaimana dengan Indonesia?
Dari data yang diperoleh bahwa di tengah
melesunya bisnis di berbagai industri akibat pandemi Covid-19, industri
penerbitan buku justru bertumbuh. Merujuk laporan Nielsen BookScan ICM, penjualan buku di global hingga
akhir pekan di bulan Juli 2020 mengalami pertumbuhan cukup signifikan.
Masih merujuk data tersebut, genre buku
yang mengalami kenaikan adalah genre “Food & Drink” yang pertumbuhannya
mencapai 33% atau menjadi 2,8 juta Euro. Selanjutnya, pada genre Fiksi tumbuh
9% (menjadi 7,1 juta Euro), genre Leisure & Lifestyle tumbuh 37% (menjadi
1,4 juta Euro), genre Personal Development tumbuh 11% (menjadi 2,2 juta Euro),
dan genre Children & Young Adult Non-Fiction tumbuh 15% (menjadi 1,5 juta
Euro).
Lantas, bagaimana dengan Indonesia?
Diungkapkan Ketua Umum Ikatan Penerbit
Indonesia (IKAPI) Rosidayati Rozalina, seperti yang kita kutip dari situs resmi
www.ikapi.org, industri penerbitan nasional terdampak cukup keras dalam terpaan
pandemi. Lantaran, tutupnya toko-toko buku, sekolah-sekolah, dan pengadaan buku
oleh dinas/perpustakaan.
Berdasarkan hasil survei IKAPI, sebanyak 58,2%
penerbit mengeluhkan penjualan yang turun lebih dari 50%. Separuh penerbit juga
menyebutkan merosotnya produktivitas karyawan secara tajam dalam kondisi work
from home (WFH) saat ini. Bahkan, sebanyak 60,2% penerbit menyatakan bahwa
mereka hanya sanggup menggaji karyawan selama tiga bulan dan hanya 5% yang
menyatakan sanggup bertahan sampai satu tahun.
Kendati demikian, tidak semua penerbitan
buku mengalami penurunan penjualan. Ada sejumlah penerbitan buku di Indonesia
justru mengalami pertumbuhan yang signifikan selama pandemi di 2020. Alhamdulilah
puji syukur, Penerbit Andi Offset masih bisa bertahan dan bertumbuh. Dan tahun 2021 ini, Penerbit Andi
akan membuka cabang representative (Stokis)
sebanyak 120 titik di kota & kabupaten di Indonesia.
Fenomena menarik di industri penerbitan
buku pada masa pendemi adalah bertumbuhnya penjualan di kanal online.
Dalam rangka untuk mempertahankan Industri
Penerbitan Buku, supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan
buku yang maksimal maka perlu strategi
pemasaran. Srategi pemasaran biasanya hampir dipakai oleh semua wirausaha, intreprenur
yang menjalankan bisnis.
Strategi pemasaran penjualan buku sangat
dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Kenapa demikian , hal ini dapat
dilihat dari jenis – jenis buku yang di terbitkan. Jenis – jenis buku yang di
terbitkan tersebut dikelompokkan menjadi katagori buku. Salah satu contoh
Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32
katagori produk buku (Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku
Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll).
Dari jenis – jenis katagori buku tersebut
disinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori
buku yang diterbitkan. Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan
berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis. Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang
meliputi :
1. Faktor
mikro: perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor
makro: demografi, ekonomi, politik, hukum, teknologi, fisik dan sosial budaya.
Saat ini Penerbit Andi dalam menjalankan
bisnis penerbitan buku yang sedang terus jalankan masuk dalam faktor
keduanya yaitu Faktor Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset
sudah termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 40 tahun
dan telah menerbitkan buku lebih dari 15.000 judul buku yang telah di
kelompokkan menjadi 32 katagori (dapat di kunjungi ke website Penerbit Andi:
www.andipublisher.com ).
Strategi Pemasaran buku telah dipetakan
menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan udara (online)
dan strategi pemasaran buku serangan darat (offline), dengan berlandaskan pada
faktor mikro dan faktor makro tersebut di atas. Dua strategi tersebut dapat
kita jelaskan secara singkat sebagai berikut :
1. Strategi
pemasaran buku serangan udara (online)
a. Pentingnya transformasi digital, covid 19 membuat kita
minim interaksi individu secara langsung., sehingga mengubah pola hidup kita. Maka
digital marketing sangat dibutuhkan karena bermanfaat, antara lain biaya lebih
murah, jangkauan luas, mudah menentukan market, komunikasi dengan konsumen
lebih mudah, lebih cepat popular sehingga penjualan meningkat dan mudah di
evaluasi. Promosi lewat online lebih proaktif, sehingga dapat menyebarkan
produk secara massif.
b. Memasarkan buku lewat komunitas online, sehingga lebih
efektif dan efisien. Melakukan kerjasama dengan komunitas-komunitas, mengadakan
webinar dan melalui channel youtube TV Andi. Harus proaktif komunikasi dengan
komunitas dan dapat menjaga integritas.
2. Strategi pemasaran buku
serangan darat (offline)
Untuk menguasai wilayah nusantara, dengan memetakan
wilayah dan membuka cabang di kota-kota besar maupun kabupaten yang potensial
sehingga tahun ini akan membuka stokis 120 di kota atau kabupaten di Indonesia.
Mempunyai jaringan dengan toko-toko buku, seperti toko buku Gramedia, Gunung
Agung, Toga Mas dan toko buku lainnya, yang dibagi menjadi toko modern, semi
modern dan tradisional. Strategi di toko buku adalah dengan memenangkan display,
memenangkan promosi dengan potongan harga atau diskon, melakukan penawaran
langsung kepada konsumen yang datang ke toko, melalui banner, acrylic dan tidak
kalah penting tentang informasi promo-promo buku yang sedang hits saat ini.
Kita juga terus
mengembangkan sistem directselling. Pemasaran Buku melalui directselling ini kita
petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan . Jenis katagori
buku penjualan lewat directselling
ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu :
- Buku
Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD,
SMP, SMA, SMK).
- Buku
Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah
- Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum.
Dengan pemetaan jenis kategori tersebut
diatas maka sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan
menempatkan tenaga penjual (sales).
Demikianlah pemaparan
yang disampaikan oleh bapak
Agus selaku narasumber pelatihan belajar menulis malam ini, kemudian
dilanjutkan sesi tanya jawab.
"Jangan pernah ragu meniru penulis
lain. Setiap seniman yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model.
Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis
yang Anda tiru"
Ketapang, 08 Februari
2021
Nurus Sholikhah,
S. Pd
Masyaallah mantuL dan keren tulisannya. Semoga tetap semangat untuk berkarya dan menginspirasi. Good job.
BalasHapusTetap semangat
BalasHapusResume yg lengkap dan enak dibaca Ibu. Sangat menginspirasi.👍
BalasHapus